Made Wiryana wrote: > > Untuk format jurnal salah satu yang sering saya intip dan formatnya > simpel adalah First Monday http://www.firstmonday.dk >
Perfekt. Saya pribadi setuju formatnya seperti FM ini. Bahkan sepertinya metodologi review papernya bisa ditiru juga. Mm.. atau semuanya saja ditiru atau diterjemahkan dahulu, kemudian dicoba dijalankan teknologia selama beberapa edisi penerbitan. Seandainya ada yang kurang, kita bisa melakukan revisi pada proses tsb. > Mungkin kalo memang ingin mengembangkan jurnal lebih baik fokus difikirkan > - Siapa editor > - Siapa invited author untuk edisi-edisi pertama > - Apa insentif buat penulis he he he he (cum, honor ? atau souvenir ?) Konon, jurnal semacam Nature dan Science bisa bergengsi karena 'rejection rate'-nya tinggi. 90% kalau saya tidak salah? (CMIIW). Jauh lebih banyak paper yang ditolak daripada dipublikasikan. Nah, untuk mendapatkan pengakuan 'cum', khususnya bagi para dosen di Indonesia, bagaimana caranya agar seperti jurnal2 bergengsi tsb.? Mengenai siapa2 yang menjadi editor, invited author, dsb. bagaimana kalau kita pilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, MISAL-nya: - telah mempublikasikan X paper bertema TI di jurnal internasional - telah menulis Y buah buku bertema TI dengan oplah lebih dari W eksemplar - telah menulis Z artikel teknologi di media massa internasional / nasional - dsb. (ket: W,X,Y,Z bilangan bulat) Dari sini setidaknya ada parameter yang terukur. Salam, -DiaN-