On 7/6/05, Adjie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> krn saya tinggal di pinggir jalan utama di komplek saya, kalau saya > amati banyak anak muda dengan motornya hilir mudik atau mondar-mandir > dengan sepeda motor, ini merupakan satu pemborosan dan orang indonesia > ngga merasa itu sebagai satu pemborosan, karena kalau bisa naik mobil > dan motor terus kemana-mana kesan nya wah gitu, belum lagi kalau di > jakarta macet sekali anda bisa liat di toll berapa banyak duit yang > kebakar dengan percuma hanya untuk macet setiap harinya. > jadi intinya orang indonesia ngga aware dan pemerintah juga ngga bisa > menyediakan good public transportation buat rakyatnya, maaf ngga spt > negara lain spt di Malaysia, spore, thailand atau di eropa kayak > german dan perancis, mereka sangat berhitung untuk membakar bensin > kalau ngga bener-2 perlu, mereka punya mobil di rumah tapi ke kantor > tetap naik metro ( sub way ) atau bus. terus terang disini cuku > terpadu, beli satu tiket mothly kita bisa kemana-mana naik subway dan > bus. > bukan supaya berkesan wah, tapi lebih pada kemudahan dan kalo dihitung lebih murah beli bensin daripada musti gonta-ganti kendaraan umum untuk sampai ke tempat tujuan.