>  4. kalau programming, kecenderungannya trial and error. Programming itu
> biasanya pasti ada masalah. Solusinya? cari code snippet pake google, coba
> gabungkan dgn program, kalau jalan ayo teruskan, kalau gak jalan, coba cari
> lagi yg lain. Gak tau kenapa kecenderungannya kalau di depan komputer itu
> trial and error.  Seolah2 tujuan itu hanya supaya program jalan. Apalagi
> kalau udah di kejar2 deadline.

Programer levelnya macam2,ada yang kelas rt/rw sampai kelas Dunia,
yang bedain berapa line of code dan permasalahn apa yang dicoba untuk
di-tackle ? Is it leading edge problem or not ?

Kalau mau coba hire programer world class,coba hire orang2 IIT,
sebagian orang2 IIT ini bener2 bisa nulis code (misalnay untuk
protocols) tanpa referensi :)

Gua pernah denger joke kalau gak ada org2 dari IIT,there will be no
India in Global Software Roadmap.Sampai ada karikaturnya lagi di
Dilbert Comics.


>  Makanya aku penggemari quote2:
>  "Programs must be written for people to read, and only incidentally for
> machines to execute."
>  "Computer Science is not about computer"

Pernah dengar quote ini ?
"At Startup,there is time to shoot the Engineer"


>  Akhir dgn kecenderungan tadi, aku kehilangan kontrol sama codeku. And
> kemudian aku butuh "bug tracking" seperti fogbuzz nya joel on software. I
> don't really agree with bug tracking.  Dengan bug tracking kelihatannya
> developer udah kehilangan kontrol (seolah2 ada ribuan bug). Akhirnya mulai
> lah bug development cycle.
>
>  Tapi realita adalah kita gak nulis OS sendiri, compiler sendiri.  Belum

Yang realistis,sampai sekarang masih susah untuk temukan developer yg
tahu isi produk dari A-Z dan arsiktektur,etc...biasanya mereka cuman
responsible/care dengan modul dan interkoneksi dengan modul lain.


> lagi kebergantungan sama API (API programmer :). Kalau ada masalah sama API
> cuman bisa nangis. Ini mungkin menghasilkan bug. Untuk kasus ini, mungkin
> perlu bug tracking.
>

Bug Tracking itu satu komponen paling penting untuk
persh/vendor/startup yang jual software apalagi networking box.

Jaman sekrg kompleksitasnya beda. Bayangkan persh yg punya multiple
products line,multiple software release,customer issues,QA
Bugs,internal software issues,development team yang satu ada di US dan
satunya lagi di India,etc .... ..untuk mecahin masalah ini memang
state of the art dan gak bakal ketemu jawabanya di buku2 software
classic.....tantangan development  jaman skrg jauh lebih rumit
dibanding dulu.

Anyway paling penting dalam software discipline sebenarnaya Code Review.
Habis coding,kemudian harus dibikin code review antara software team
lead dan developer.Setelah dicheck,code dicompile,masuk ke
automation,dan kemudian codenya ditest lagi menggunakan 3rd party
tools seperti Lint atau Coverity untuk checking "standard programer
error" seperti null pointer,buffer overflow, freed/unfreed
descriptor/memory blocks,etc ...

Intinya: dalam realita,bug tracking,3rd party tools dan software
discpline sama pentingnya.



Carlos

Reply via email to