Radia Latief wrote:


Share, saya nggak share ke tetangga, cuma di rumah aja, tapi rasanya nggak apa lah ke tetangga juga, nggak ngerugiin siapa-siapa, cuma masalah 'peraturan' dari si kabelvision yang dari dulu udah sux. Dari mulai kata-kata "broadband" yang akhirnya berhasil ditekan untuk dihapus, sampai linknet & mynet yang mau niru-niru telkom (kuasai jaringan, harga murahpol, kualitas ga tanggung), dan sebagainya. Masak kita share ke tetangga aja diributin? Lain hal kalau memang bandwidthnya uncapped dan kita bikin warnet itu mungkin iya kelewatan.

Kalau pengertian share disini adalah "buka warnet/ISP", rasanya sama aja. Lagian kalau terlalu dibisnisin mah mendingan jangan deh, ntar malah ribut sendiri soalnya gak bakalan cukup itu bandwidth 128 K dibagi-bagi :P

mending bikin konten lokal,
taruh 1 server, install drupal, diisi rame-rame. Konten bisa kupipes dari hasil browsing/download di kantor. Karena internal (antar tetangga saja) bisa diisi hal-hal yang internal juga :-D misalnya sharing foto, rekaman video, atau joke yang cuma bisa dimengerti komunitas di situ.
(joke seperti ini biasanya sangat lucu).

Install postfix supaya bisa kirim2 an email antar tetangga, sekalian jabber supaya bisa saling ngobrol.

Kalau menurut cak Amal, kampung harusnya punya media sendiri untuk kumpul-kumpul. Tapi dengan kondisi yang saya alami, pulang kantor sudah capek, dan lagi ada si bungsu yang masih manja, mau "nonggo" kok males. chatting sambil "ngemong" si kecil kayanya asik hehe.

--
Aris

Reply via email to