On Wed, Dec 07, 2005 at 07:46:33PM -0000, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > Mereka ini hanya tidak berada di 'radar screen' saja jadi sebaiknya > kita memang tidak cepat men-label di Indonesia tidak ada SDMnya untuk > industri hitek.
dari dulu yang bilang tidak ada itu siapa :-) (analogi: yang bilang kalau jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia masuk ke peringkat 5 terbesar dunia, itu siapa hi..hi..). kita sudah 'berkaca' dan menghabiskan jutaan thread untuk melihat bagaimana perkembangan bisnis IT di luar sana: india, cina, vietnam, singapura, ndiwek dll. tapi, yang saya lihat pada diskusi seputar topik ini di milis ini, flow yang terjadi, begitu di tanya: 'OK, what's next?', dialog yg ada cuman nge-loop untuk selalu berkaca dan berkaca lagi. Pak Made sudah mengusulkan untuk belajar soal bagaimana kita bisa mengadopsi culture-nya, next, kembali lagi ke loophole. bagaimana strategi? rencana? implementasi? Ibarat pemerintah kita, yang rajin ngomong bagaimana 'mendongkrak' kualitas ekonomi Indonesia secara makro, tapi di sektor mikro dan riil, yang terjadi adalah, dalam bahasa latin: sami rawon. (jadi kita tunggu saja 'the durian team' hasil reshuffle bekerja. OK? :-), saya sempat berpikir bagaimana kalau media TV dan media massa lain itu sebaiknya dibungkam saja dari pada secara kalap menyiarkan berita ala kadarnya demi iklan). Saya Adi Prasaja, GubukDeritaSepiringBerdua TV. Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)