On 12/30/05, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya heran  kenapa justru Production atau Manufacturing yang disebut
> menghasilkan lapangan pekerjaan  dan bukanya Software Engineer di
> Engineering ?

Coba hitung berapa jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh:
- Sony
- EPSON
- Samsung
- LG
- Polytron (PT Panggung)
- Pabrik toner
- Pabrik kulkas
- Pabrik setrikaan
- ...
- dll...
Jumlah karyawannya? Kalau masing-masing bisa punya 5000 orang maka
jumlah pekerja total bisa ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang.
Setiap tahun mereka menyumbang milyar US$ untuk Indonesia.
(Rasanya tahun ini melorot, tapi ordenya masih sekitar US$5 milyar deh.
Kemarin liat artikel di Bisnis Indonesia, tapi tidak saya cermati.)

Emangnya Software Engineering di Indonesia sudah bisa menghasilkan
lapangan pekerjaan untuk 100.000 orang?
Berapa devisa yang sudah dihasilkan oleh software engineering Indonesia?
:P
(Ini ejekan yang dilontarkan orang ke saya!
Saya tidak bisa menjawab.)


> Sebab Production/Manufacturing ini pekerjaanya sudah
> cenderung automated (bukan creative class katanya Mas Florida) dan
> kebanyakan di outsource ke perusahaan lain, jadi menghasilkan lapangan
> pekerjaan dari mana ?

Low level jobs, perhaps. Tapi pekerjaan is pekerjaan.


-- budi

Reply via email to