On 1/8/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Budi Rahardjo wrote:
> usulan pak adi ini pernah juga didiskusikan.
> jawaban dari pihak sono adalah (kira2) sebagai berikut:
> - bahwa tempat di perguruan tinggi negeri sangat berharga
>   sehingga tidak bisa dibuat main-main
> - kalau sudah masuk terus gugur, tempat yang terpakai
>   menjadi terbuang percuma

Betul sekali Pak Budi :)

Saya pernah baca buku (maaf lupa persis judulnya), "Dibalik Pembangunan
ITB, Hal yang Tak Terungkap", disitu dijelaskan: Pak Wiranto memimpikan
ITB dengan zero-drop-out. Jadi sebenarnya ITB itu rugi juga kalau ada
mahasiswa-nya yang DO. Makannya, opsi yang diberikan oleh ITB adalah
opsi untuk mengajukan surat permohonan mengundurkan diri bagi mahasiswa
yang sudah melewati batas waktu masa studi atau karena IP nya dibawah
standar. Kalau begini, berarti sebenarnya posisi mahasiswa dengan PT
sama kuat dong ya. Mahasiwa butuh kuliahnya selesai, PT butuh mahasiswa
untuk diselesaikan kuliahnya.

Zero drop out akan bisa tercapai atau didekati dengan pembenahan admistrasi serta  pengelolaan kampus.

Siap nggak kampus-kampus.

IMW


Kirim email ke