On 1/22/06, Ronny Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: [snip] > > Mengapa ubuntu tidak menunjuk representatif saja di Indonesia untuk > > "membakar" dan mendistribusikan distribusi ubuntu? > > Lebih hemat biaya daripada negosiasi yang belum tentu berhasil. > > BTW, saya posting juga di halaman depan linux.or.id issue ini. > http://linux.or.id/node/774 > > Setelah dipikir2 kembali, saran dr rekan Baskara hanya menyelesaikan masalah > CD Ubuntu saja, tapi mungkin kalau bisa diurus ijinnya maka dampaknya lebih > luas ke semua piranti lunak bebas dan open source. Ini menurut saya solusi yg > lebih jangka panjang, walaupun mungkin lebih sulit dilakukan.
Di milis Ubuntu sendiri pernah bahas (https://lists.ubuntu.com/archives/loco-contacts/2005-November/000196.html), dan sepertinya bisa diwujudkan. Sekarang siapa di Indonesia yg mau/berani/rela mengurus ini? Saya mengusulkan diri sebagai relawan, hayo siapa lagi nih? Dan kalau bisa sih tidak hanya untuk Ubuntu, tapi juga CD2 FLOS lainnya. Namun jangan sampai kegiatan ini didomplengi oleh perusahaan business oriented yg mencari keuntungan materi. YPLI apa kabarnya ya? Barangkali YPLI bisa mewadahi?? Kemudian, apakah ada yg bisa menerjemahkan poin2 Kepmen tsb yg berkaitan dgn isu ini ke dalam bahasa Inggris? Biar kita bisa kirim ke tim Ubuntu yg mau datang. Kebetulan saya kenal salah satu PIC-nya. Thanks.. :D -- -Ananda Putra-