Fatih wrote: > saya stuju bgt sama rully. bahasa inggris menjadi sebab utama outsourcing > subur. > dlm kasus india, networking mereka (indian expats worldwide) menjadi faktor > terpenting, tapi ini tdk mgkn terjadi tanpa kemampuan bahasa inggris di > kalangan rakyat india-nya sebagai 'end-user' outsourcing itu sendiri..
Outsourcing ini mesti dibedakan juga. Outsourcing untuk call center yang berhubungan dengan customer (apalagi retail) jelas butuh orang yang "excellent" dalam aksen dan conversation. Tetapi, outsourcing untuk pekerjaan IT seperti sw development *relatively* tidak membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang excellent, cukup pada level "understandable saja" , disini banyak sekali orang2 China (mainland) dan Jepun/Korea yang kemampuan conversation/aksen bahasa inggrisnya masih dibawah orang Indonesia.. Yang diperlukan dalam sw project outsourcing adalah middle man (project manager) yang punya skill komunikasi yg bagus dan menjadi penyambung antara developer, manajemen outsourcing company dan klien sehingga 3 pihak ini "synch" untuk progress/delivery updates. Carlos > > kemampuan english yg merata itu mudah teorinya, tapi sulit praktiknya di > indo: buat saja sekolah dg medium bahasa inggris (untk semua mata pelajaran) > dari SD sampai SMA. lulusannya pasti sudah lancar. sama dg saya yg sebelum > SD ngomong bahasa daerah (jawa + madura) dan baru belajar basa indonesia > sejak masuk sd sampai sma dst --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google "teknologia" grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---