On 3/11/2006 at 12:54 AM James A wrote:
>--- Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> On 3/11/2006 at 8:48 AM Budi Rahardjo wrote:
>> >On 3/11/06, James A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> Kenapa?
>> >> Karena setelah disahkannya RUU Antipornografi dan Antipornoaksi (RUU
>> >APP), semua ISP akan dipaksa
>> >> untuk memfilter mesin pencari karena dianggap melanggar undang-undang,
>> >mem-fasilitasi kemaksiatan.
>> >
>> >Gak ada hubungannya!
>> >
>> >Dari dulu, sampai sekarang, dan kedepannya Internet Indonesia
>> >selalu terbuka/terlepas dari censorship.
>> >Jaman dahulu pun, dimana undang-undangnya keras (jaman pak Harto,
>> >Harmoko, dsb.) Internet Indonesia pun gak bisa disensor.
>>
>> Lagipula ini FUD ngawur doang.
>>
>> China yang segitu diktatornya saja gak ngeban Google kok. Google masih
>tetap bisa diakses di
>> China.
>>
>> Kalaupun kontra RUU APP, mbok ya jangan pakai scare tactic ngawur
>begini. Lebih rasional dikit
>> lah.
>
>Eh siapa bilang ini scare tactic ngawur ???

Saya.


>Orang kan boleh saja mem-prediksi. Apa tidak boleh ???

Boleh, dan saya juga boleh kan bilang ini scare tactic ngawur ?


>Google memang tidak di-ban di China, tapi sudah berhasil dikontrol seperti
>yang saya baca di
>media, betul begitu kan ? Apakah tidak mungkin lebih parah lagi ? Apa
>tidak mungkin hal itu terjadi di Indonesia ?

Konteksnya, situasi freedom of speech di Cina lebih parah dari Indonesia.
Bukan dari segi pornografi saja, tapi secara umum.

Nah, yang jauh lebih parah saja masih bisa akses Internet kok.

Sedangkan Indonesia, ttg RUU APP, yang juga belum tentu jadi, dan kalaupun jadi 
belum tentu dalam bentuknya yang sekarang, dan bukan membatasi freedom of 
speech secara total --- apa kira-kira akan hasilnya berupa Internet black-out ?

Dan lagipula seperti kata pak Budi; ketika situasi dulu lebih parah saja, 
Internet tetap exist DAN berkembang.


>Lha wong dulu aja gak kebayang kalau nantinya ada kemungkinan pakai kemben
>jawa saat perayaan hari
>Kartini bakalan ditangkap polisi kok :P

Kemungkinan besar ini FUD lagi dari penentang RUU APP, saya baca artikel, 
menurut tim RUU ybs ini interpretasi yang ngaco.


>Oh btw, saya memang menentang RUU AA itu :)

Ya tidak apa, itu hak Anda. Cuma, jangan FUD begitu. Bikin gemes.

Asumsi saya, mayoritas pakar IT adalah orang yang highly logical. Jadi gemes 
sendiri kalau ketemu perkecualiannya (apalagi ketika cukup spektakuler seperti 
begini). Kayak pakar marketing saja sih, he he.


Salam,
Harry

Kirim email ke