On 8/2/06, Nukman Luthfie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 
Kalau kembali ke topik, bahasannya adalah kemampuan dotcomers membangun content local yang layak iklan. Content local ini bisa apa saja: yang berbasis news spt detikcom, kcm, astaga, atau berbasis service seperti Plasa.com, friendster dll. Yang penting, model bisnisnya adalah mengandalkan iklan sebagai pendapatan utama.
 
Ok. point taken.

Istilah general/horisontal vs vertikal adalah lebih banyak digunakan untuk pembagian pasarnya. Yang general, dibaca/dipakai siapa saja dengan rentang demografis yang luas. Detikcom misalnya, dibaca "siapa saja" mulai dari bapak2, ibu2, mahasiswa, orang kantoran, dll. Profil punya hp atau punya mobil atau punya hobis khusus tidak masuk dalam  kategori demografisnya. Ini beda dengan situs http://www.horizon-line.com,  yang saya yakin demografis pembacanya adalah mereka yang cinta jazz.

Gambaran paling gampang adalah antara koran Kompas dan Bisnis Indonesia. Meski sama2 harian, Kompas adalah koran umum, sementara Bisnis Indonesia adalah koran vertikal di bidang bisnis. Sehebat apapun Bisnis Indonesia melakukan upaya pemasaran, tak akan mampu mengalahkan tiras Kompas karena memang segmen umum jumlah potensial pembacanya selalu lebih besar daripada yang khusus.
 
Bukannya kultur media tradisional dengan media internet itu berbeda?
Kultur bukan cuma beda strategi menulis. Tapi juga cara kita mendapatkan informasi :
 
* Kalo televisi, kita disuguhi satu aliran informasi saja. Kan ga bisa kita minta ganti acara.
 
* Untuk media cetak, adalah ide bagus menempatkan ringkasan dari semua section berita. Headline section sport, section ekonomi, section internasional dll jadi satu di halaman pertama. Rasional, karena content media cetak adalah kronologis waktu.
 
* Nah, kalo internet, pilihan ada ditangan pengguna. Semuanya tinggal click. Dan informasi menjadi sangat mudah didapatkan. Di era "information overloaded", orang malah cenderung milih yang fokus. Yang lebih simple malah lebih laris. Bandingkan saja start page Google - Yahoo - MSN. Orang suka Google, selain memang jurus Google sakti2, juga karena Google ga bertele-tele.
 
Orang bilang "Saya mau search engine, saya ga peduli dengan index saham gabungan dan berita tentang Penelope Cruz kawin lagi".  "Dan kalaupun saya ingin tahu ttg pergerakan harga saham, saya percaya ke charlesscwab.com (misalnya)".
 
Jadi di internet, yang semakin fokus itu semakin bagus.
 
Contoh paling simple itu blog. Blog bertopik cenderung lebih bersinar kan?
Blog pak Nukman dengan mudah saya taruh satu folder bernama "Business" bersama Seth Godin, Naked Conversation, dan Micropersuasion.
Hla blog gw, jelas masuk folder bernama "Ga jelas, naif, dangkal, dan membingungkan" secara[sic] topiknya terlalu lebar dan personal :)
 


--
http://andryshuzain.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke