> PENDIDIKAN POLITIK
>
>
> Seorang anak kecil bertanya kepada bapaknya: "Bapak, bisakah
> menerangkan, apa arti "politik" itu?"
>
>
> Bapaknya menjawab: "Tentu akan aku terangkan. Ambillah contoh
> keluarga kita sendiri :
> * Aku pulang ke rumah membawa uang, maka aku bisa disebut Kapitalis.
> * Ibumu yang membelanjakan uang itu, kita sebut ibumu itu Pemerintah.
> * Kita berdua mengurusmu, maka kamu ibarat sebagai Rakyatnya.
> * Sedang pembantu rumah tangga kita, kita namai Buruhnya.
> * Satpam kita yang jaga malam, itu ibarat Militernya.
> * Dan adikmu yang masih pakai popok itu sebagai generasi masa depan.
> Sudah mengerti?" tanya bapaknya.
>
>
> Anak kecil itu masih belum jelas benar, keburu dia segera pergi tidur.
>
>
> Pada tengah malam, dia terbangun karena adiknya menangis.
> Dia bangun dan mengetuk pintu kamar orang tuanya. Namun anak kecil
> itu tak mendapati orang tuanya di kamarnya. Lalu dia pergi ke kamar
> tidur pembantu, betapa kecewanya ternyata bapaknya sedang tidur
> bersama pembantu. Dengan frustrasi anak kecil itu akan melapor
> ke pos jaga satpam di halaman rumah, di dapati ibunya sedang
> bermain dengan satpamnya. Anak kecil itu kemudian tidur lagi.
>
>
> Esok harinya, bapaknya bertanya pada anaknya, apakah kiranya
> bisa diterangkan arti politik dalam bahasa kamu sendiri?
>
>
> Anak kecil itu menjawab: "Ya, sekarang saya tahu.
> Kapitalis ngerjain buruhnya. Sementara pemerintah berkolusi
> dengan militernya. Rakyat benar-benar tidak tahu.
> Dan masa depannya hancur."
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>