Kepada Yth.
Rekan-rekan Mahasiswa Indonesia
Di tempat

Dengan hormat,
Melalui surat ini kami mengundang rekan-rekan mahasiswa Indonesia untuk datang 
dan berpartisipasi aktif dalam Festival Film Mahasiswa Indonesia pada tanggal 
6-8 Oktober 2009 (http://filmpelajar.com/berita/festival-film-mahasiswa-2009). 
Salah satu kegiatan penting yang akan dilaksanakan dalam festival ini adalah 
Forum Film Mahasiswa Indonesia. Forum ini bertujuan untuk membangun jejaring 
antarmahasiswa/kampus yang memiliki kepedulian terhadap dunia perfilman 
Indonesia. 

Forum Film Mahasiswa Indonesia akan diselenggarakan pada;
Hari        : Kamis, 8 Oktober 2009
Pukul      : 09.00 WIB – selesai
Tempat   : Kampus Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta 
                Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat.

Undangan ini bersifat terbuka. Akan tetapi untuk membantu panitia agar dapat 
menyiapkan acara dengan baik, khususnya terkait persiapan tempat, kami mohon 
rekan-rekan mengkonfirmasikan kehadirannya. Kami mengharapkan bagi organisasi 
mahasiswa intra/ekstra kampus mengirimkan perwakilannya maksimal 2 (dua) orang.

Demikian undangan ini kami sampaikan. Term of reference kegiatan Forum Film 
Mahasiswa Indonesia kami lampirkan dalam surat ini. Terima kasih atas perhatian 
dan dukungan rekan-rekan untuk menyukseskan kegiatan ini.


Jakarta, 11 September 2009

a/n Panitia





Tomy Widiyatno Taslim
tomytaslim [at] yahoo [dot] com
0818 465 787





Term of Reference
Forum Film Mahasiswa Indonesia
Jakarta, 8 Oktober 2009


Dunia perfilman Indonesia dalam satu dasa warsa terakhir bergerak dinamis. Pada 
satu sisi, produksi film berkembang signifikan dari segi jumlah dan kualitas. 
Di sisi lain, aktivitas apresiasi-kritik film mengisi berbagai media dan 
komunitas intelektual. Dunia pendidikan film, baik formal maupun nonformal juga 
bergeliat. Festival film tumbuh subur dengan berbagai karakternya 
masing-masing. Komunitas film dari berbagai daerah juga menunjukkan gairah 
berkegiatan dengan caranya sendiri.

Selain itu, oleh beberapa kalangan, film juga telah dijadikan sebagai alat 
untuk melakukan kerja-kerja pendidikan kritis, sosial dan kebudayaan secara 
umum. Elaborasi fungsi ini menjadikan posisi film tidak sekadar sebagai alat 
untuk mendesakkan kepentingan dagang semata. Film telah menjadi bagian dari 
kerja-kerja memanusiakan manusia. 

Namun, hal di atas tidaklah berjalan tanpa permasalahan. Salah satu yang masih 
menjadi ganjalan adalah disahkannya Undang-Undang Perfilman oleh DPR pada 8 
September 2009 lalu. Hak pemerintah yang belum sejajar dengan kewajibannya 
dalam mendukung perfilman Indonesia menjadi persoalan yang dipertanyakan secara 
kritis oleh perwakilan para pemangku kepentingan perfilman Indonesia. 

Dalam peta perfilman Indonesia yang sebagian tercatat di atas, di mana posisi 
mahasiswa sebagai calon-calon intelektual, pemimpin, dan lokomotif perubahan? 
Mengapa mahasiswa harus memposisikan diri dalam konstelasi ini? Dua pertanyaan 
ini diharapkan menjadi stimulus awal bagi bergulirnya Forum Film Mahasiswa 
Indonesia untuk memberikan kontribusi positif bagi perfilman Indonesia.




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke