Temans, hadiri dan ikuti Forum Film Mahasiswa Indonesia 2009. Kami harapkan perwakilan senat/himpunan/kelompok/komunitas mahasiswa bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini secara aktif. Kegiatan diselenggarakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2009, pukul 09.00 – 12.35 WIB, di Gedung Sjumanjaja, Kampus Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ), Jl. Cikini Raya 73, Menteng, Jakarta.
Konfirmasi pendaftaran Tomy; 0818 465 787 Fisca; 0817 984 9893 Gratis! Agenda Forum 09.00 – 09.30 : Registrasi Peserta 09.30 – 09.45 : Perkenalan Peserta 09.45 – 10.45 : Diskusi Curah Gagasan 10.45 – 11.45 : Diskusi Penjajagan Pembuatan Agenda Bersama 11.45 – 12.00 : Perumusan Hasil Diskusi 12.00 – 12.30 : Pembentukan Kelompok Kerja 12.30 – 12.35 : Penutupan Term of Reference Dunia perfilman Indonesia dalam satu dasa warsa terakhir bergerak dinamis. Pada satu sisi, produksi film berkembang signifikan dari segi jumlah dan kualitas. Di sisi lain, aktivitas apresiasi-kritik film mengisi berbagai media dan komunitas intelektual. Dunia pendidikan film, baik formal maupun nonformal juga bergeliat. Festival film tumbuh subur dengan berbagai karakternya masing-masing. Komunitas film dari berbagai daerah juga menunjukkan gairah berkegiatan dengan caranya sendiri. Selain itu, oleh beberapa kalangan, film juga telah dijadikan sebagai alat untuk melakukan kerja-kerja pendidikan kritis, sosial dan kebudayaan secara umum. Elaborasi fungsi ini menjadikan posisi film tidak sekadar sebagai alat untuk mendesakkan kepentingan dagang semata. Film telah menjadi bagian dari kerja-kerja memanusiakan manusia. Namun, hal di atas tidaklah berjalan tanpa permasalahan. Salah satu yang masih menjadi ganjalan adalah disahkannya Undang-Undang Perfilman oleh DPR pada 8 September 2009 lalu. Hak pemerintah yang belum sejajar dengan kewajibannya dalam mendukung perfilman Indonesia menjadi persoalan yang dipertanyakan secara kritis oleh perwakilan para pemangku kepentingan perfilman Indonesia. Dalam peta perfilman Indonesia yang sebagian tercatat di atas, di mana posisi mahasiswa sebagai calon-calon intelektual, pemimpin, dan lokomotif perubahan? Mengapa mahasiswa harus memposisikan diri dalam konstelasi ini? Dua pertanyaan ini diharapkan menjadi stimulus awal bagi bergulirnya Forum Film Mahasiswa Indonesia untuk memberikan kontribusi positif bagi perfilman Indonesia. Salam, Panitia Festival dan Forum Film Mahasiswa Indonesia 2009 [Non-text portions of this message have been removed]