Yth. Admin.

Jika tujuan milis underground ini memang untuk gerakan bawah tanah secara umum.... 
mungkin email di bawah boleh lah disubmit...
Tapi jika tujuan milis ini murni untuk menampung aktifitas hacking, phreaking, etc 
yang sejenis... mungkin email di bawah ini layak untuk kena filter. Dan admin tentu 
punya hak untuk memfilter email yang tidak sesuai dengan tujuan milis. Dan kewajiban 
anggota milis untuk menghormati tujuan milis. Masih banyak milis lainnya untuk 
tujuan-tujuannya... Silakan cari yang paling sesuai.

Saya cuman pingin punya udara yang bebas dari gontok-gontokan politik... entah yang 
disebut praktis... rumit... ruwet... dedel duwel.... etc. .... setelah milis lainnya 
juga dipenuhi udara gontok-gontokan....
Apalagi warga underground tentunya punya kompetensi melakukan hal-hal yang 'ajaib' 
bagi yang awam di TI... saya kurang senang jika kemudian milis ini dijadikan 
kampanye.... wah bakalan rame ntar menjelang pemilu kalo milis dibolehin untuk 
kampanye peserta pemilu ataupun yang anti pemilu......

Kiranya ada anggota milis lain yang setuju atau nggak setuju.... ini cuman pendapat 
saya.

Thanks.




-----Original Message-----
From:   Hell Knight [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   25 Nopember 1998 6:17
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: [underground] ???

-----Original Message-----
From: Fathoni Usman <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 20 Nopember 1998 17:11
Subject: [riska-forum] seruan jihad
>-From: KAMMI
>To: kammi
>Subject: {KAMMI} Selebaran dari msj. Al Azhar
>Date: Wednesday 18 November 1998 23:00
>
>Ass.wr.wb
>
>Saudara-saudaraku sekalian, silahkan baca selebaran yang ana dapatkan
>dari masjid Al Azhar dalam acara Forum Ukhuwah Islam yang dihadiri oleh 
>Amien Rais, Ali Yafie dll, hari Senin, 16 Nov 98.
>Tolong dibaca ya.....jangan didelete.......
>
>Afwan wa syukron katsiir
>
>Wassalam
>Fia
>
>Nb: masih ada satu lagi yang belum sempat kukirimkan.
>
>
>                    SERUAN JIHAD !!!
>          KOMITE UMAT ISLAM PEMBELA KONSTITUSI
>
>                      WASPADAI
>             KELOMPOK MINORITAS EKSTRIM
> (FORKOT/FAMRED/FORBES/KOMRAD DAN BARISAN NASIONAL)
>
>
>Assalamu'alaikum wr.wb
>
>Pada hari Jum'at, 13 November 1998 telah terjadi insiden yang
>menyebabkan jatuhnya korban baik dari pihak mahasiswa 
>Forkot/Famred/Forbes/Komrad, aparat militer dan anggota PAM SWAKARSA. 
>Setidaknya telah jatuh 5 korban jiwa di kalangan mahasiswa, 4 korban jiwa di kalangan 
>PAM SWAKARSA dan seorang pelajar. Selain itu, ratusan orang menderita luka ringan 
>maupun berat.
>
>Apa yang sesungguhnya terjadi ? Sejak bulan Oktober 1998, BARISAN
>NASIONAL, sebuah organisasi yang didirikan kalangan sekuler abangan dan 
>islamophobia, telah menyatakan bahwa Habibie harus turun dan segera 
>bentuk pemerintahan transisi yang disebut KOMITE RAKYAT INDONESIA (KRI) 
>atau presidium yang terdiri dari segelintir orang. Kemal Idris, Sarwono 
>Kusumaatmadja, Siswono Yudohusodo, Usep Ranawijaya, Sri Edi Swasono, 
>Sukmawati Sukarnoputri, Roch Basuki, Permadi, Haryadi Darmawan, Arifin 
>Panigoro, Rahmat Witoelar, Ratna Sarumpaet, Sandyawan adalah beberapa 
>orang yang duduk di BARISAN NASIONAL itu. Mereka mengancam jika 
>pemerintahan Habibie tidak turun, maka mereka akan mengerahkan massa 
>untuk menduduki Gedung DPR/MPR seperti yang dilakukan pada 18-22 Mei 
>1998. Tokoh-tokoh yang mereka inginkan duduk dalam KOMITE RAKYAT 
>INDONESIA antara lain : Kemal Idris, Megawati Sukarnoputri, Sukmawati 
>Sukarnoputri, Permadi, Ali Sadikin, Ratna Sarumpaet, Sarwono 
>Kusumaatmaja, Siswono Yudohusodo, Rahmat Witoelar dan lain-lain.
>
>Sejak awal meraka ini bersikap menolak Sidang Istimewa karena
>hasil-hasilnya, terutama menyangkut Pemilu bakal merugikan kelompok 
>mereka. Orang-orang BARISAN NASIONAL dan lembaga-lembaga milik kalangan 
>sekuler abangan yang dibelakangnya juga didukung mantan Pangab Katolik 
>Leonardus Benny Moerdani dan sebuah lembaga tangki pemikiran Katolik 
>CSIS (Center for Strategic and International Studies), tidak ingin 
>Habibie, yang ketua Umum ICMI dan dekat dengan kalangan Islam itu, tetap 
>bertahan. Karena itu, melalui rapat-rapat panjang mereka sejak kejatuhan 
>Soeharto, mereka memutuskan harus menggulingkan pemerintahan Habibie 
>pada Sidang Istimewa.
>
>Dalam rapat tanggal 5 November 1998 di Rumah Makan Bintang, Jalan Ampera
>
>Raya, berkumpullah tokoh-tokoh yang berniat melakukan makar dan
>pengulingan kekuasaan terhadap pemerintahan yang sah. Rapat itu 
>dilakukan atas inisiatif kelompok RSJ (Revolusi Sekarang Juga) yang 
>ditandatangani Roch Basuki, seorang pendukung PDI Perjuangan dengan 
>mengundang 18 wakil organisasi yaitu Aldian (FORKOT), Safik (FAMRED), 
>Sarbini (FKSM), Indah (KOMRAD), Lexy Lumentut (NEGARA INDONESIA TIMUR), 
>Umam (GMNU), Rozy Munir (GKPB), Usep Ranuwiharja (WIRAGAMA/PNI), Kun 
>Sukarno (GIB), Ratna Sarumpaet (SIAGA), Haryadi  Darmawan (GRN), Benny 
>Fatah (PBN), Suparlan (PDI), Baskara (GMNI), Syaiful Sulun (BARISAN 
>NASIONAL), dan Theo Syafei (BARISAN NASIONAL/PDI MEGA/TOKOH KATOLIK). 
>Dalam pertemuan itu, mereka membuat TOR PENYUSUNAN INFRASTRUKTUR 
>REVOLUSI untuk melakukan REVOLUSI RAKYAT dalam merebut kedaulatan 
>negara. Karenanya, harus diciptakan suasana revolusioner yang dengan 
>sigap harus ditangkap infrastruktur revolusi yang solid. Bentuk pertama 
>adalah KOMITE RAKYAT INDONESIA (KRI). Karena itu harus ditentukan apa 
>yang dimaksud dengan "musuh bersama" dan "kawan revolusioner". Pada 
>tanggal 12 Novewmber, berdasarkan dokumen ini, harus dilakukan 
>demonstrasi besar-besaran dipusatkan di Jakarta untuk menduduki Gedung 
>DPR/MPR, sedangkan di daerah-daerah merebut sarana vital. Aksi ini harus 
>dipelopori oleh komponen FORKOT, FAMRED, FORBES, KOMRAD dan semua unsur 
>yang ikut rapat.
>
>Bagaimana sikap umat Islam ? Sikap umat Islam seperti tertuang dalam
>hasil-hasil Kongres Umat Islam di Asrama Haji, Pondok Gede 2-7 November 
>1998 dan tercermin dalam Apel Siaga Umat Islam di Stadion Utama Senayan 
>Jakarta, 5 November 1998, menyatakan mendukung Sidang Istimewa. 
>Pertimbangannya SI ini akan membawa bangsa Indonesia menuju sistem yang 
>demokratis yang dicita-citakan rakyat banyak terutama dengan adanya 
>Pemilihan Umum bulan Mei 1999. Bagi Umat Islam, proses konstitusional 
>harus dijalankan dalam setiap tahap reformasi dan menolak cara-cara 
>anarkis serta memaksakan kehendak seperti yang diperlihatkan mahasiswa 
>yang tergabung dalam FORKOT (FORUM KOTA/FORUM KOMUNIS TOTAL), FAMRED 
>(FORUM AKSI MAHASISWA UNTUK REFORMASI DAN DEMOKRASI), KOMRAD (KOMITE 
>MAHASISWA RADIKAL) dan
>FORBES (FORUM BERSAMA).
>
>FORKOT/FAMRED/FORBES/KOMRAD adalah kelompok mahasiswa yang terdiri
>dari kalangan mahasiswa minoritas Katolik/Kristen berbasis di
>Universitas Katolik Atmajaya (UNIKA ATMAJAYA)dan Universitas Kristen 
>Indonesia (UKI). Sebagian lagi berlatarbelakang SOSIALIS KOMUNIS, 
>walaupun secara formal bisa saja
>
>beragama Islam. Jadi mereka yang berunjuk rasa pada hari Kamis di Tugu
>Proklamasi dan hari Jum'at di Semanggi dengan cara brutal dan anarkis
>bukanlah gambaran suara mahasiswa umumnya, mereka hanya sekelompok 
>mahasiswa saja. Sebagian besar mahasiswa Indonesia, seperti Mahasiswa 
>Universitas Indonesia, IPB, ITB, UGM, IKIP Jakarta, UNDIP, UNAIR dll 
>umumnya menyetujui SI dengan berbagai catatan dan kritik. Mereka yang 
>terakhir itulah mahasiswa Indonesia yang murni. Sedangkan 
>FORKOT/FAMRED/FORBES/KOMRAD adalah tunggangan dari kelompok elit politik 
>BARISAN NASIONAL, CSIS, LB MOERDANI dan barisan sakit hati yang anti 
>Islam, sekuler dan abangan. Kita tahu dana mereka besar, baik dari luar 
>negri maupun dalam negri.Amerika Serikat ikut mendanai mereka. 
>Pengusaha-pengusaha dalam negri spt Arifin Panigoro, Sofyan Wanandi,dan 
>Siswono, juga memberikan dana yang tidak terbatas.
>
>Kalangan minoritas ekstrim ini juga didukung oleh media massa milik
>mereka yang secara gencar menyiarkan dan mengeksploitasi segala berita 
>yang menguntungkan mereka. Media massa mereka, spt KOMPAS, SUARA 
>PEMBARUAN,MEDIA INDONESIA, MERDEKA, JAKARTA POST, RCTI, SCTV,
>RADIO SONORA, RADIO TRIJAYA, dan masih banyak lagi, secara
>terang-terangan telah berhasil menciptakan opini bahwa kalangan 
>mahasiswa FORKOT/FORBES/FAMRED/KOMRAD teraniaya. Mereka juga berhasil 
>menciptakan opini bahwa pendukung SI telah melakukan tindakan-tindakan 
>makar, brutal, dan anarkis. Mahasiswa FORKOT, bernama Anas Alamudi, yang 
>dikenal sangat kekiri-kirian dengan sengaja dan brutal menabrakan VW 
>Safari berwarna merah miliknya ke lapisan barikade aparat sehingga 
>menimbulkan korban di kalangan aparat dan maupun wartawan. Namun media 
>massa milik kalangan minoritas justru memutar balikkan fakta sehingga 
>seolah-olah mahasiswa FORKOT itu yang menjadi korban.
>
>Dalam insiden di Semanggi hari Jumat malam, mahasiswa FORKOT /FAMRED/
>FORBES/KOMRAD yang berbasis di Unika Atmajaya melakukan provokasi dengan 
>melakukan lemparan batu-batu besar dan bom molotov. Ratusan bom molotov 
>telah mereka siapkan di Atmajaya, begitu pula dengan senjata tajam, 
>golok, dan batu-batu. Tetapi, lagi-lagi media massa milik kalangan 
>minoritas ekstrim itu berhasil mengekspose hanya senjata PAM SWAKARSA 
>berupa bambu, padahal hanya beberapa saja bambu yang diruncingkan. 
>Itupun tidak pernah digunakan. SCTV, RCTI, Radio Trijaya dan Sonora 
>terutama yang paling gencar menyiarkan kebohongan-kebohongan ini.
>
>Bahkan Media Massa ini sama sekali tidak mau menyiarkan berita korban
>dari pihak pendukung SI. Tiga orang yang ikut mendukung SI MPR, telah
>dibantai oleh massa FORKOT dan massa brutal lain di sekitar jembatan 
>Cawang pada hari Jumat.
>Ketiga orang itu tewas dengan mengenaskan. Mata mereka ditusuk dengan
>benda runcing, muka mereka lebam dan bersimbah darah, mulut mereka 
>hancur dipukul batu dan diinjak-injak. Semua identitas mereka 
>dihancurkan. Dompet dan uangpun juga dirampas. Ketiga orang itu 
>diperlakukan sebagai binatang.
>
>Korban dari PAM SWAKARSA juga jatuh di dekat Hotel Le Meridien. Seorang 
>santri dari pesantren At Taqwa bernama Faisal, 19 tahun, dipukul secara 
>brutal oleh mahasiswa FORKOT dan massa liar di Sudirman hingga mukanya 
>hancur, badannya hancur. Ia tidak bisa teriak meminta tolong apalagi 
>seorangpemuda beringas melompat-lompat di atas tubuhnya. Peristiwa ini 
>terekam berita TPI pukul 17.00. Akhirnya Faisal, santri yang santun dan 
>pendiam itu, syahid di bawah kekejaman tangan-tangan biadab mahasiswa 
>FORKOT dan massa liar di sekitar Semanggi.
>
>Siapakah Anggota "PAM SWAKARSA" ? Sebenarnya istilah PAM SWAKARSA
>bukanlah istilah yang datang dari orang-orang yang kemudian bergabung
>dalam barisan pendukung SI. PAM SWAKARSA itu nama yang diberikan oleh
>POLDA. Tidak semua pendukung SI dikategorikan PAM SWAKARSA, sehingga
>istilah ini sangat merugikan karena seolah-olah PAM SWAKARSA itu
>bentukan ABRI. Tapi karena gencarnya opini yang dibentuk oleh media 
>massa mereka, maka jadilah PAM SWAKARSA identik dengan siapa saja yang 
>mendukung SI. Para pendukung SI yang mereka sebut "PAM SWAKARSA" itu 
>sebenarnya adalah
>
>pemuda-pemuda, ulama-ulama, dan santri - santri dari berbagai pesantren 
>se-Jabotabek dan anggota organisasi massa Islam secara perorangan, 
>Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Himpunan 
>Mahasiswa Islam (HMI), Pemuda Muslimin Indonesia, Badan Koordinasi 
>Pemuda Remaja Masjid Indonesia(BKPRMI), Pemuda Islam, Gerakan Pemuda 
>Anshor, Ikatan Mahasiswa
>
>Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah, Angkatan Muda Islam Indonesia
>(AMII), Pemuda Islam Banten, dll. Mereka atas inisiatif sendiri
>membentuk komite pendukung SI karena amanat Kongres Umat Islam antara 
>lain harus mendukung terlaksananya SI  dan menghadapi gerakan anti SI 
>yang dilakukan BARISAN NASIONAL, FORKOT dll. Mereka juga mengemban 
>amanat Apel Siaga Umat Islam yang dipelopori Forum Ulama Habaib dan 
>tokoh masyarakat Betawi.
>
>Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat jangan terpancing dengan
>tipu daya kaum kafirin, musyrikin dan fasikin melalui segala cara untuk 
>memojokkan dan mengadu domba umat Islam. Surat At Taubah : 48, 
>"Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan 
>mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk (merusak)mu, hingga 
>datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah agama Allah, 
>padahal mereka tidak menyukainya".
>
>Apa langkah kita selanjutnya ? SI akhirnya berjalan baik, banyak
>aspirasi umat dan rakyat umumnya tercapai dengan sedikit kekurangan 
>disana-sini. Itulah
>hasil maksimal MPR kali ini. Mudah-mudahan MPR hasil pemilu 1999 akan 
>lebih baik.
>Setidaknya kita harus jaga hasil SI ini karena di dalamnya menjamin
>keberlangsungan pemilu. Umat Islam menginginkan Pemilu,sedangkan
>kalangan minoritas ekstrim Katolik/Kristen takut terhadap Pemilu, begitu 
>juga dengan BARISAN NASIONAL, CSIS, dan TOKOH REFORMIS GADUNGAN.
>
>Namun rupa-rupanya, mahasiswa FORKOT/FAMRED/FORBES/KOMRAD dan
>massa liar rusuh tidak puas karena gagal menembus Gedung MPR/DPR Jumat
>malam. Mereka melakukan terus aksi massa yang brutal dan anarkis
>sepanjang Sabtu sehingga terjadi kerusuhan besar di Jakarta. Mobil-mobil 
>kembali dirusak dan dibakar, jalan-jalan doblokade oleh mereka, 
>masyarakat dicekam ketakutan.
>Mereka mulai menjarah. Sementara itu, BARISAN NASIOANAL melalui SRI EDI 
>SWASONO dan KEMAL IDRIS menginginkan terbentuknya KOMITE RAKYAT
>INDONESIA dan membubarkan MPR yang ada sekarang. Dengan begitu Habibie
>turun dan merekalah yang berkuasa. Mereka ingin merebut kekuasaan saat
>ini juga, dan mahasiswa FORKOT/FORBES/FAMRED/KOMRAD adalah ujung tombak 
>mereka.
>
>Menghadapi situasi seperti ini, ikhwan fillah, mau tidak mau kita harus 
>bersikap. Jika sampai kaum kafir dan fasiq yang menguasai negri kita, 
>maka Umat Islam sudah pasti akan ditindas, bahkan melebihi masa-masa 
>Beny Moerdani. Kan terulang lagi pembantaian Tanjung Priok, Lampung, 
>Haur Koneng, dsb. Oleh karena itu,jika pemaksaan kehendak yang dilakukan 
>kaum minoritas ekstrim ini telah mencapai titik kekuasaan maka 
>satu-satunya jalan, satu-satunya cara yang bisa ditempuh setelah kita 
>bersabar sekian lama maka :
>
>KITA HARUS BERJIHAD DI JALAN ALLAH. KITA HARUS PERANGI KAUM KAFIR
>DAN FASIQ YANG MEREBUT KEKUASAAN DAN INKONSTITUSIONAL. KITA
>HARUS PERANGI BARISAN NASIONAL, CSIS, FORKOT/FAMRED/FORBES
>/KOMRAD, DAN SEGALA UNSUR MINORITAS EKSTRIM YANG BERMAIN DI
>BELAKANG AKSI-AKSI INI DENGAN CARA PERANG FISIK !!!
>
>MARILAH KITA PENUHI PANGGILAN ALLAH UNTUK BERJIHAD DENGAN
>AMWAL (HARTA)DAN ANFUS (JIWA), MENEGAKKAN DINULLAH DAN
>MENCAPAI MARDHATILLAH. JIKA KITA GUGUR DALAM PEPERANGAN INI
>MAKA KITA INSYA ALLAH AKAN MENJADI SUHADA.
>
>Wassalamualaikum wr.wb
>
>" PERANGILAH MEREKA, NISCAYA ALLAH AKAN MENYIKSA MEREKA DENGAN
>TANGAN-TANGANMU DAN ALLAH AKAN MENGHINAKAN MEREKA DAN
>MENOLONGMU  TERHADAP MEREKA, SERTA MELEGAKAN HATI ORANG-
>ORANG YANG BERIMAN " (AT TAUBAH : 14)
>
>" DAN PERANGILAH MEREKA ITU, SEHINGGA TIDAK ADA FITNAH LAGI
>DAN (SEHINGGA)AGAM ITU HANYA UNTUK ALLAH BELAKA. JIKA MEREKA
>BERHENTI (DARI MEMUSUHI KAMU), MAKA TIDAK ADA PERMUSUHAN (LAGI)
>KECUALI TERHADAP ORANG-ORANG YANG DZALIM " (AL BAQARAH : 193)
>
>" ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERHIJRAH SERTA BERJIHAD DI
>JALAN ALLAH DENGAN HARTA BENDA DAN DIRI MEREKA, ADALAH LEBIH
>TINGGI DERAJATNYA DISISI ALLAH, DAN ITULAH ORANG-ORANG YANG
>MENDAPATKAN KEMENANGAN" (AT TAUBAH : 20)
>
>" KATAKANLAH : JIKA BAPAK-BAPAK, ANAK-ANAK, SAUDARA-SAUDARA,
>ISTRI-ISTRI KAUM KELUARGAMU, HARTA KEKAYAAN YANG KAMU USAHAKAN,
>PERNIAGAAN YANG KAMU KHAWATIRI KERUGIANNYA, DAN RUMAH-RUMAH
>TEMPAT TINGGAL YANG KAMU SUKAI, ADALAH LEBIH DICINTAI DARIPADA
>ALLAH DAN RASULNYA DAN (DARI) BERJIHAD DI JALANNYA, MAKA  TUNGGULAH
>SAMPAI ALLAH MENDATANGKAN KEPUTUSAN-NYA. DAN ALLAH TIDAK MEMBERI 
>PETUNJUK KEPADA ORANG-ORANG FASIQ."
>(AT TAUBAH : 24)
>
>Catatan :
>Kepada seluruh kaum muslimin di Jakarta dan seluruh Indonesia, harap
>seruan ini disebarluaskan kepada ikhwah-ikhwah yang lain
>sebanyak-banyaknya.
>
>
>
>______________________________________________________
>------------------------------------------------------------------------
>
>
>Free Web-based e-mail groups -- http://www.eGroups.com
 << File: ATT00001.html >> 

application/ms-tnef

Kirim email ke