ngiring mairan....
Kang, simkuring sapuk yen sabenerna pagawean salah sahiji jalma teu aya anu hina salila eta pagawean anu halal. Jiga serelek terlampir anu nyebutkeun aya tukang ngangon anu juara nyieun webiste. Tapi memang biasana lamun aya rahayat leutik jadi jalma gede, tapi kulantaran teu cukup pangabisana eta pagaweanana jadi teu beres, jalma loba bakal nempo kasangtukang eta jalma, meureun pada ngomong " tuh nya tempo, ari jadi tukang soto mah tukang soto we atuh ulah jadi walikota sagala, jadi we kieu" 
tapi meureun beda deui caritana lamun sukses "tuh tempo, sanajan baheulana tukang soto oge, geuning bisa ngurus kota gede" 
 
Ngeunaan korupsi, ceuk simkuring etamah tergantung tabeat masing-masing.

[ Nana] 
 
 
 
 
 -----Original Message-----
From: Tirta widjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 03, 2004 9:30 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Urang Sunda] Macan Inguan Wk Wakot Bogor

Aduh enya sasab, tina heureuy jadi nyigeung, Sabenerna sisi nu direk disitir teh kapabilitas ieu jalmi sanes asesoris & status pagaweanana. Nya maksud na mah naha enya mun 'bekgron'na sapertos kitu boga dasar kaahlian jadi wk walkot, cenah mun hiji pagawean diberekeun ka nu lain ahlina tunngu we runtagna. Mun icikibungna di DPR mah rada leuheung, minimal jadi panyambung letah rahayat.Tapi enya meureun kuring nulisna kurang jentre jiga nu ngahinakeun hiji pagawean. Nuhun kana pepelingna.
 
salam
TCW

Agus Hermawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kang, punten...
tukang soto teh padamelan halal.
Can tangtos padamelan walikota atanapi model urang sadaya leuwih
mulia ti aranjeuna. Janten teu aya hubungana tukang soto sareng
tukang korupsi, kumaha jalmina wae..
sakali deui punten..

baktos
agushermawan



Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id



Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
click here


Yahoo! Groups Links

--- Begin Message ---
Urang Purwadadi, yeuh . . . !
Subhannallaah . . .
Hebat, nya !
 
 
 
SUARA PEMBARUAN DAILY

Resolusi Cerdas dari Seorang Penggembala Domba

DARI suatu padang gembala bisa lahir karya yang cerdas yang tidak saja berguna bagi penemu karya itu, tetapi juga masyarakat umum. Tarjum telah membuktikan hal tersebut dan dia keluar sebagai pemenang pertama Mandom Resolution Award 2004.

Pria yang lahir dan tinggal di Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Subang, Jawa Barat, pada 14 Juli 1973, pernah mengalami depresi berat ketika masih duduk di bangku SMP sekitar 15 tahun silam. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi penyakitnya itu. Dia mendapat kendala tidak saja karena tidak punya biaya, tetapi juga tidak mengenal dunia psikologi untuk mengatasi apa yang sedang dideritanya.

Dia membawa penderitaannya ke padang saat sedang menggembalakan domba. "Waktu itu keluarga kami memiliki sekitar sepuluh ekor domba. Setiap hari saya harus membantu orangtua untuk menggembalakan domba-domba itu di padang hijau. Selain itu, saya mencari rumput. Dalam keadaan depresi, saya melakukan tugas itu. Tugas menggembalakan domba itu saya lakukan sampai saya tamat SMA untuk membantu orangtua. Untuk ongkos sekolah orangtua saya terkadang harus menjual domba," tutur Tarjum kepada Pembaruan melalui telepon pekan lalu.

Dalam keadaan depresi itu dia berusaha mencari jawaban penyakit apa yang dideritanya. Dari bacaan majalah, koran, dan buku dia berusaha mencocokkan gejala yang dideritanya dan apa yang diuraikan dalam media massa. Akhirnya dia menyimpulkan dirinya sedang menderita depresi berat.

Berobat ke psikolog? Tak punya duit. Berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam artikel psikologi dia berusaha mengatasi depresinya. Luar biasa, tahap demi tahap depresinya hilang. "Boleh dibilang saya telah pulih sampai 95 persen sekarang. Saya tidak pernah ke psikolog untuk berbobat. Kalau terserang depresi lagi saya biasanya langsung tahu gejalanya. Mengetahui itu saja sudah menjadi obat tersendiri bagi saya," katanya.

"Mungkin saya menderita depresi karena saya suka memendam masalah dalam hati. Kalau ada masalah saya menyimpannya sendiri. Saya orangnya tertutup. Saya tidak pernah curhat kepada orang lain. Saya menyadari betul kurang gaul," ujarnya.

Tamat SMA pada 1992 Tarjum ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Dua kali ikut ujian masuk dua kali pula gagal. Namun, itu tidak membuatnya patah semangat. Dia akhirnya melamar di sebuah perusahaan peternakan ayam potong di kampungnya Di perusahaan itulah dia mulai mengenal komputer. Dengan belajar secara otodidak dia kemudian bisa mengoperasikan komputer.

Kemampuan itu masih belum terasa cukup baginya.

Pertengahan 2003 dia tertarik pada dunia website. Lantas terpikir olehnya untuk merancang website sendiri. Setelah belajar selama tiga bulan dia akhirnya bisa mewujudkan hal itu. Website-nya menyangkut masalah kejiwaan dan kesehatan mental.

Kenapa pilih yang itu? "Saya ini 'kan menderita depresi. Dunia itulah yang saya kenal. Hampir 50 persen artikel yang ada di sini adalah pengalaman pribadi saya," kata suami dariLinda Mulyan itu menjelaskan. Website itulah yang kemudian disertakannya untuk Mandom Resolution Award 2004.

Juri Terpesona

Dewan juri yang dipimpin Prof Dr Sarlito Wirawan dengan anggota Tika Bisono dan Maria Hartiningsih terpesona pada karya anak gembala tersebut. Tarjum membuat resolusi website kejiwaan dan kesehatan mental dengan tampilan menarik, profesional serta isi yang berbobot, lengkap, dan variatif.

Sarlito memuji Tarjum. "Kami mempelajari materi yang disajikan Tarjum. Pemikirannya ternyata setara dengan lulusan S-2 (Strata 2). Padahal, dia hanya tamat SMA. Ini berarti, jarak antara potensi dan pencapaiannya jauh. Kami memutuskan untuk memilih dia sebagai pemenang dengan angka paling tinggi," kata Sarlito.

Dewan juri memilih 10 pemenang yang diumumkan di Jakarta, pekan lalu. Mereka mendapat uang masing-masing Rp 7 juta, trofi, dan piagam dari Mandom Resolution Award 2004

Apa Mandom Resolution Award? Pemberian penghargaan ini bertujuan mendorong partisipasi masyarakat/konsumen untuk berani menetapkan, mengejar, dan mencapai kemajuan berarti bagi dirinya, lingkungan, dan kehidupannya. Apa yang mau diajarkan dari penghargaan ini tidak lain adalah sikap optimistis untuk selalu meningkatkan kualitas hidup lewat kerja keras untuk menyongsong masa depan.

"Program Mandom Resolution Award ini juga mencerminkan salah satu upaya perusahaan kami untuk selalu menempatkan masyarakat, yang juga adalah konsumen kami, sebagai subjek pelaku yang penting dalam perkembangan perusahaan kami ke masa depan," kata Executive Vice President Mandom Indonesia TBK, Humala Panggabean.

Sarlito Wirawan menilai resolusi yang dikirim peserta unik dan menarik. "Kami menetapkan pemenang yang jarak potensinya dengan pencapaiannya paling jauh. Kalau potensinya hanya lima, namun pencapaiannya bisa lima belas dan terbanyak dari peserta lain dia akan kami menangkan," katanya saat mengumumkan nama para pemenang.

Pemenang lain, Solleman Betawi asal Papua yang menampilkan resolusi karya arsitektur pedesaan yang dapat dijadikan sebagai model desa percontohan pertama di Provinsi Papua. Dengan ilmu arsitektur yang dipelajarinya, putra asal Papua itu mencoba membangun permukiman yang modern, tetapi tetap mempertahankan kekhasan budaya setempat. "Solleman setelah menyelesaikan S-2 di Universitas Diponegoro, Semarang, malah balik kampung untuk membangun permukiman yang lebih baik dan modern bagi orang sekampungnya," kata Sarlito.

Karya yang tidak kalah uniknya ditampilkan Hiysam Zamroni. Dia berani melawan kebiasaan di kepulauan terpencil Karimun Jawa. Dia menuturkan, sering begitu anak-anak laki-laki di sana duduk di bangku akhir sekolah dasar langsung diajak orangtuanya melaut. Sedang anak perempuan begitu tumbuh besar langsung disuruh kawin.

Hisyam berusaha mencegah kawin muda itu lewat resolusi mengangkat pendidikan bagi nelayan/anak-anak miskin di Karimun Jawa dengan mendirikan SMU/Madrasah Aliyah. Hasil kerja keras lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini mulai tampak sekarang.

Pemenang lainnya adalah Ilham Prayudi dengan resolusi "Membuat karya unik dengan mengumpulkan judul koran se-Indonesia dan didaftar MURI". Slamet Sudarmadji dengan resolusi "Menanam 1.000 pohon di Pantai Krakal, Samudera Hindia" berhasil menaklukkan alam pantai yang susah ditanami pohon. Bagyo Anggono tampil dengan resolusi "Murid di SMK Negeri 1 Wonogiri lulus 100 persen khususnya pelajaran bahasa Inggris", Bambang Haryanto sebagai pencetus epistoholik Indonesia, yaitu jaringan penulis surat pembaca, hadir dengan resolusi "Membangun jaringan epistoholik Indonesia, yakni Komunikasi Jaringan penulis surat pembaca dengan membangun sedikitnya 100 situs untuk memajang surat-surat pembaca karya warga epistoholik Indonesia", Deny Wibisono dengan resolusi "Mengumpulkan cerita rakyat untuk dijadikan buku", Dian Safitri dengan resolusi "Mendirikan taman bacaan untuk anak kurang beruntung bersama relawan muda", dan Haryadi dengan resolusi "Membuat permainan mengenal bahasa asing dan matematika secara mudah dan menyenangkan".

Bintang Iklan

Ingat Mandom, ingat Charles Bronsom. Aktor itu memang pernah menjadi bintang iklan Mandom dan citra tersebut bertahan cukup lama. Mandom tentu tak sekadar Tanco, minyak rambut itu. Mandom sebenarnya singkatan dari Human & Freedom. Mandom - juga PT Mandom Indonesia TBK - menjadikan human & freedom (manusia dan kebebasannya) bagi karyawannya untuk bekerja dan berkarya secara kreatif.

Berangkat dari itu, nilai yang telah tertanam selama 30 tahun, PT Mandom Indonesia TBK telah membuka ruang yang merdeka bagi setiap insan manusia untuk berani mengejar dan mewujudkan apa pun impiannya bersama Mandom Resolution Award 2004. Program itu baru digelar pertama kali, dan sambutan masyarakat ternyata luar biasa. Tercatat 923 peserta ikut ambil bagian dalam lomba ini. Keluar sebagai finalis 20 orang dan pemenangnya sepuluh orang.

PEMBARUAN/WILLY HANGGUMAN



=================================================
###############     MILIS URANG SUBANG  ###############
-------------------------------------------------------------------------------------
Sumangga bawarakeun ka baraya, saderek, rencang, sadaya warga Subang
ngagabung ka milist urang Subang. kintunkeun email kosong ka :
[EMAIL PROTECTED] Terima Kasih
=================================================



<<attachment: Tarjum.gif>>


--- End Message ---

Kirim email ke