Hiji Petikan:
''Menjadi manusia Indonesia tidak berarti harus melepaskan diri dari tradisi
budaya nenek moyangnya. Saya adalah orang Sunda yang berada di
lingkungan Republik dan bangsa Indonesia, sehingga untuk menjadi orang
Indonesia, saya tidak harus berhenti menjadi orang Sunda,'' kata Ajip.


Iyeu artikel lengkapna meunang nyutat ti koran online republika;


Laporan : ruz/bur

JAKARTA -- Budayawan Ajip Rosidi terpilih sebagai peraih Penghargaan
Professor Teeuw 2004. Penghargaan diserahkan oleh Duta Besar Belanda
untuk Indonesia, Ruud Treffers, di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu (1/12)
malam. ''Ia terbukti mendedikasikan hidupnya di bidang pengkajian,
penerbitan, dan dokumentasi serta pengembangan sastra Indonesia,''
ujar Koesnadi Hardjasoemantri, panitia seleksi penghargaan tersebut,
tentang Ajip.

Penghargaan Profesor Teeuw diberikan dua tahun sekali. Penghargaan
mengambil nama pakar sastra dan budaya Indonesia asal Belanda, AA
Teeuw. Penerima sebelumnya adalah sastrawan Goenawan Mohamad; peneliti
dari Leiden, Hary Poeze; budayawan YB Mangunwijaya; pengorganisasi
Pasar Malam Besar di Hague, Ellen Derksen; antropolog Mulyawan Karim;
serta guru tari dan gamelan Jawa, Suhardi Djojoprasetyo.

Ajip, peraih Hadiah Sastra Nasional untuk puisi 1955-1956 dan hadiah
Sastra Nasional untuk prosa 1957-1958 pada kesempatan itu memberikan
sambutan dalam bahasa Sunda, Jatiwangi, Sunda, Indonesia. ''Menjadi
manusia Indonesia tidak berarti harus melepaskan diri dari tradisi
budaya nenek moyangnya. Saya adalah orang Sunda yang berada di
lingkungan Republik dan bangsa Indonesia, sehingga untuk menjadi orang
Indonesia, saya tidak harus berhenti menjadi orang Sunda,'' kata Ajip.
Mengenai penghargaan tersebut, Ajip berkomentar, ''Saya cukup
terkejut. Saya sudah lama berteman dan kenal dekat dengan Profesor
Teeuw dan tidak tahu ada penghargaan ini. Tentunya saya terpacu untuk
terus memperkenalkan budaya Indonesia.''

Anugerah Kebudayaan
Sementara itu, Nursjirwan Tirta Amidjaja (Iwan Tirta) memperoleh
Anugerah Kebudayaan sebagai Peduli Tradisi dari Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata. Iwan diberikan penghargaan bukan sebagai tokoh batik,
tapi karena kegemarannya kepada seni rupa. Dia mengadakan penelitian
tentang batik sehingga menghasilkan sebuah buku berjudul Batik,
Pattern and Batik. Berbagai kerajinan lain seperti logam mulia, tenun
ikat, songket, serta barang-barang dari kayu yang dia kemhangkan
menjadi kreasi-kreasi bermutu.



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/0EHolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke