dulur.... dina ramena padungdengan perkawis shalat nganggo basa Indon, nyuhunkeun widi, abdi bade mosting artikel nu di handap kenging ti pun aki. hapunten teu di sundakeun.
wassalam suharja ============================================== Johny Nobody Menyimak kisah perempuan yang iseng booking tempat di neraka lantas ninggal, saya inget sebuah kisah nyata yang difilemken. Tahun 1970an, film hitam-putih diangkat dari kisah nyata dan didramatisir Holiwud. Judulnya Johny Nobody. Suatu hari dengan berkacak pinggang sang Atheist mengujat Allah didepan sebuah gereja di sebuah pedesaan kecil yang masyarakatnya religius. Didepan Pastor ia menantang : Hey Allah, ... mana senjatamu! Keluarken petirmu dan bakarlah akuuuuuu! Tiba2 ... dorrrr, ... sang atheist terjengkang ... mati. Disebelah sana seorang muda lugu terbengong menatap pestol yang mengepulken mesiu. Wajahnya bengong dan polos. Ia bukan penduduk desa itu dan ndak punya nama. Orang lantas memanggilnya Johny Nobody. Itu di USA dimana hukum ditegakken. Si John diadili dan mendapet simpati meluas dari warga desa. Demikianpun dewan Jury terkesan dengan kepolosan dan kesalehan si John. Ia bilang, pagi itu ia mendenger suara goib dan entah gimana tiba2 ada sepucuk pestol ditangannya. Ia berjalan dan didepan gereja suara goib itu menyuruhnya menunggu. Beberapa menit kemudian, demikian ceritanya, ... tiba2 ada kekuatan goib ... dan ... dorrr, ... si atheist mati. Si John tanpa nama merebut simpati dan ia di-elu2ken jadi pahlawan. Pengacara mengajuken pembelaan dengan mengataken si John tidak merencanaken dan dalam keadaan 'tidak sadar' serta mintak dibebasken dari hukuman. Satu demi satu saksi dipanggil dan semuanya saksi2 a de charge = saksi yang meringanken. Sidang lancar. Semuanya kelihatannya sepakat membebasken si John orang ndak dikenal itu. Ketika giliran Pastor dipanggil jadi saksi, sidang jadi heboh karena Pastor menolak itu sebagai keajaiban, menolak tertuduh dalam keadaan tak sadar dan menuntut diadaken investigasi. Seisi desa jadi heboh dan mengecam si Pastor sebagai kapir dan ndak religius. Akibatnya si Pastor dimusuhi seluruh desa dan terlunta. Ia kemudian melakuken investigasi mengusut masa lampau si John. Lama kelamaan ketahuan bahwa si John semasa mahasiswa S3 kenalan si Atheist. Si Atheist melaporken ke kampus bahwa si John melakuken skripsi palsu, manipulasi data, atau plagiat. Saya lupa, pokoknya ia di phk sehingga tercemar dan hidupnya sengsara. Rupanya ia dendam pada si Atheist dan tahu bahwa si Atheist suka menghujat gereja. Pada hari tertentu, jam tertentu, si Atheist berorasi didepan gereja. Pada hari itu, ... dor, ... si Atheist mati.. Dengan bukti2 kuat si Pastor berhasil membuktiken bahwa si John melakuken pembunuhan dengan sengaja, terencana dan bukan dalam keadaan 'tak sadar' morivasinya jelas, balas dendam. Akirnya Si Johny Nobody tinggal nama ... ia divonis mati. Kematian Atheist bukanlah karena Allah murka tetapi tindak kriminal oleh Johny Nobody. Pastor adalah simbol sosok religius tetapi pastor itu sekaligus menunjukken sikap kritis & rasional. Ia tak terkecoh oleh sandiwara si John. Ia ndak mudah menerima yang goib2, cenderung skeptis - meraguken. Sikap yang demikian bole ditauladani. Menjadi religius bukan dalih untuk ndak bersikap kritis dan penuh perhitungan. Saya ndak menyaranken meninggalken keaimanan atau agama, tetapi stay rational. Sikap masyarakat desa USA itu sekarang terjadi di RI. Maraknya acara2 TV sebangsa kegaiban menunjukken bahwa warga kita banyak yang 'sakit'. Kisah tentang booking di neraka adalah juga fenomena betapa mudahnya masyarakat kita terkecoh. Contohlah pastor itu, ia bergeming. Otaknya jalan. Ia ndak silau dengan peristiwa gaib itu. Sedihnya, banyak sekali kita temui orang yang 'kehilangan akal' dalam mempertahanken keimanannya. Ndak gampang mempertemuken iman & akal. Susah sekale. Tetapi itu bukan dalih untuk meninggalken nalar. Kisah tentang doa Basra & Booking di Neraka adalah indikator betapa lemahnya penalaran. Terkecoh kisah goib. Pastor itu sebenernya diuntungken peristiwa Johny Nobody. Ia bisa mengeksploitasi ini untuk menyebarken keimamanannya. Akan tetapi ia memilih bersikap rasional. Biarpun itu ndak menguntungken gerejanya. Ia menegakken kebenaran - pembunuh harus dihukum. Biarpun yang dibunuh adalah musuh agama. Keadilan ditegakken. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/0EHolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/