Dizaman Khalifah Umar bin Khattab, kungsi henteu diterapkeun hukum "potong tangan" kusabab harita ngalaman halodo panjang di Jazirah Arabia.

Jalak Pakuan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Waduh geuning paur nya, eta ngeunaan maling.....paur bisi salah nangkep geuning ayeuna mah pan aya basa "aktor intelektual", lian ti eta angka kemiskinan cenah nerekel bae nu ngajurung kana panto naraka....
 
JP

waluya56 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Hukuman potong leungeun kanu maling geuningan kungsi dipraktekeun di
urang nyaeta di Sulawesi Selatan waktu jaman DI/TII Kahar Muzakar.
Di handap ieu aya postingan di millis Wanita Muslimah ti Kyai urang
Sulsel (Pa Nur Abdurrahman alias HMNA) nu nyarioskeun kumaha
praktekna hukum potong leungeun teh dilaksanakeun. Peryogi oge
terang yen Pa HMNA teh tilas pendukung Kahar Muzakar jeung ayeuna
salah saurang anu giat bade nerapkeun hukum-hukum Syariat Islam di
Sulsel. Nyanggakeun!


From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon May 2, 2005 10:09pm
Subject: Re: Re: Tahun 2005, Perempuan Afghan dirajam
  
Apa yang saya alami pada zaman de fakto DI/TII di Sulsel, di mana
waktu itu diterapkan hukum potong tangan, rajam dan cambuk, daerah
itu aman dari pencurian dan perselingkuhan, fyi yang dipotong
tangannya, dirajam dan dicambuk ada yang dari kalangan orang
bangsawan juga. Hukum rajam hampir menghapus honor killing. Yang
tertumpah darahnya karena sanksi itu juga tidak banyak, tidak
melebihi 10 orang, laki-laki lebih banyak dari perempuan, dan jauh
lebih banyak darah tertumpah karena honor killing ketimbang darah
yang tertumpah karena sanksi tersebut.

Lebih baik saya jelaskan pelaksanaan hukuman tersebut. Pencuri yang
kena hukuman potong tangan adalah yang tertangkap tangan mencuri
ternak dan tertangkap dalam rumah. Eksekusi dilakukan secara terbuka
setelah shalat Jum'at di rumah Hakim (ayah dari Direktur Pesantren
IMMIM sekarang), dekat masjid. Rumah itu rumah panggung, terpidana
berdiri di bawah kolong rumah, tangan kirinya yang akan dipotong
dijepit pada pegelangan tangannya dalam lubang yang khusus dibuat
pada lantai rumah papan itu. Lubang itu sama besar dengan
pergelangan tangan. Dari pergelangan tangan sampai ujung jari-jari
ada dalam rumah. Pergelangan tangan dijepit hingga bagian tangan itu
mati rasa, bary dipotong dan segera diobati dengan ramuan obat.

Hukuman cambuk 100 kali, pangkal lengan eksekutor tidak boleh di
angkat harus tetap berentuh dengan sisi tubuh, ketiak tetap
tertutup, pada waktu mengayun cambuk. Sedangkan hukuman rajam (Ra-
Jim-Mim = lempar), tidak pakai batu melainkan timah panas.

Wassalam,
HMNA




Yahoo! Mail Mobile
Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id



Do you Yahoo!?
Make Yahoo! your home page

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke