Hanjakal kuring oge henteu lalajo, tunduh. Tapi ieu aya posting ti 
millis tatangga soal jilbab dina Metro TV ieu :

From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Thu May 19, 2005  12:58 am 
Subject: Jilbab di Padang  aishayasmina... 

Temans,
Rabu 18 Mei 2005 jam 23.05 ada acara Today's Dialogue tentang 
Instruksi
Walikota - Jilbab di Padang dengan narasumber Fauzi Bahar (walikota 
Padang)
dan Irman Gusman (DPD Sumbar), presenter-nya Najwa Shihab.

Acara dimulai dengan tayangan di sekolah2 di Padang, ada siswi SMU 
yang
mengatakan kesetujuannya jilbabisasi di Padang, tapi ada juga 
keresahan
siswi Don Bosco yang non muslim, lalu pertanyaan Najwa ke walikota 
tentang
kasus 6 orang siswi non muslim yang ingin pindah kota karena tidak 
mau
dijilbab. Walikotanya menantang apa betul berita itu karena katanya 
non
muslim itu bukan penduduk asli Padang, jadi mungkin saja pindah 
karena
memang bukan penduduk asli dan bukan karena urusan jilbab ini.

Awalnya dari instruksi walikota yang katanya merupakan kelanjutan 
dari perda
tentang baca Al Quran dan perda pencegahan maksiat yang berasal dari
pandangan mata, juga kegiatan perang terhadap maksiat seperti judi 
togel.
Katanya orang baca Quran bajunya harus tertutup dan menyelamatkan 
generasi
muda dari perkosaan, seks bebas, narkoba dengan jilbab. Walikota juga
berpendapat bahwa semua agama menginginkan baju tertutup untuk 
penganutnya
dengan mencontohkan para biarawati. Selain itu juga menjelaskan 
bahwa di
Padang - adat bersandar ke agama, dan agama bersandar ke kitabullah.

Ketika ditanya kenapa non muslim-pun harus pakai jilbab. Walikota
mengatakan untuk non muslim itu berupa himbauan, tapi himbauan 
walikota
menurut presenter mungkin bisa membuat siswi non muslim takut. Lalu
walikota mencontohkan domba - jika mayoritas domba putih, dan ada ada
sedikit domba biru, maka domba biru harus diputihkan. Hal ini 
berkaitan
dengan mayoritas yang muslim, maka yang non muslim harus mengikuti 
supaya
tidak terkucil. Saya tidak mengerti hal ini, apakah kalau saya di 
satu
negara yang mayoritas non muslim dan mereka memakai kalung salib - 
saya juga
harus memakai kalung salib supaya tidak terkucil?

Pendapat anggota DPD Sumbar lain lagi, katanya secara hukum - dari 
urutan
UUD 45, UU, Peraturan pemerintah, dst tidak ada yang mendasari 
pembenaran
instruksi walikota tentang jilbab untuk berbagai agama ini. Terkait 
dengan
jilbab bagi non muslim, untuk yang muslim-pun aturan seperti ini 
harus
melalui legislatif bukan hanya wewenang eksekutif, karena Sumbar 
cukup
majemuk bukan hanya orang Minang saja. Anggota DPD ini juga 
menjelaskan
waktu dia di SMA dulu hanya ada aturan tiap jum'at untuk siswi 
memakai baju
kurung Padang, tidak ada kewajiban ini untuk siswi non muslim. 
Katanya di
Malaysia saja yang jelas2 berdasarkan Islam, hanya ada kebiasaan 
memakai
baju melayu di hari jum'at dan ketentuan ini tidak berlaku untuk non 
muslim.

Apakah memang bisa efektif penjilbaban generasi muda termasuk non 
muslim
tanpa penghapusan vcd porno yang berharga murah dan tersebar dimana-
mana,
narkoba yang tersedia dimana-mana, minuman keras dimana-mana, cara 
bergaul
yang relatif lebih bebas, dll?

Apa tanggapan teman2?

salam
Aisha
 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/0EHolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke