Tulisan ringan ttg flu burung FYI... ttp waspada..
mudah2an kekhawatiran penulis tidak terjadi..
 
Wassalam
 
Apa itu flu burung?

H5N1 adalah salah satu kombinasi huruf dan angka yang paling menakutkan pada saat ini. Kombinasi huruf dan angka ini sebenarnya menggambarkan protein yang ada di permukaan influenza virus: H adalah singkatan dari Hemaglutin dan N dari Neuramidase.

Type H5N1 adalah salah satu dari type A virus dan dikenal sebagai highly pathogenic avian influenza (HPAI), dengan kata lain type influenza virus pada burung paling bisa menyebabkan penyakit. Type A influenza virus memiliki 16 H subtype dan 9 N subtype. Bagi burung, virus yang pertamakali diisolasi pada tahun 1961 di Afrika Selatan ini sangatlah mudah menular. Virus ini biasanya tidak menular ke manusia. Baru pertamakali di tahun 1997 di Hongkong ditemukan bahwa virus ini bagi manusia yang tertular dapat menyebabkan penyakit. Delapanbelas orang mendapatkan problem pada pernapasan dan menyebabkan 6 orang meninggal. Di antara tahun 2003 dan 2004 virus ini menyebabkan outbreak pada unggas dimana dalam upaya pencegahannya sekitar 100 juta unggas tewas baik dimusnahkan atau
mati karena virus ini. Outbreak (penyebaran) yang terjadi saat ini diduga adalah kelanjutan dari outbreak pada tahun lalu. Di negara kita sejak kasus pertama ditemukan di Lampung pada 4 oktober sampai dengan saat ini 24 oktober 2005 ada tujuh kasus flu burung yang dilaporkan yang menyebabkan 4 penderita meniggal dunia.

Ketakutan bagi manusia

Bagi manusia virus ini menjadi berbahaya oleh karena dua hal. Pertama oleh karena penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Tidak seperti flu biasa yang menyebabkan demam, batuk, ingusan dan sakit kepala, flu ini menyebabkan problem pernafasan yang lebih berat seperti inflamasi paru-paru dan kegagalan organ-organ tubuh untuk bekerja. Kedua, adalah ditakutkan bahwa virus ini bisa bertransformasi ke bentuk virus yang bisa berpindah antara manusia. Virus influenza seperti diketahui adalah jenis virus yang paling mudah berubah. Jika ini terjadi maka akan ditakutkan pandemi (penyebaran di seluruh dunia) flu akan terjadi. Pandemi dari
influenza telah terjadi beberapa kali di abad lalu. Pandemi `flu Spanyol' di tahun 1918 membunuh tak kurang dari 40 juta orang. Seandainya pandemi kali ini mengenai 30% dari populatie dan menyebabkan penyakit, maka bumi akan kehilangan sekitar 7 juta anggotanya tewas karena pandemi ini.

Bagaimana manusia bisa terinfeksi?

Sebenaryna manusia tidak mudah terinfeksi langsung dari burung. Manusia bisa terinfeksi dengan virus ini jika manusia bersentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh faeces (tahi) dari burung. Risiko untuk terkena infeksi adalah pada saat proses pengolahan daging burung (pembantaian, pencabutan bulu, dan persiapan sebelum memasak unggas) Daging unggas dan telur yang dimasak secara cukup sejauh ini tidak menyebabkan infeksi bagi manusia. Penularan antara manusia bisa dan telah terjadi namun sangatlah langka.

Bagimana mengobatinya?

Di pasaran ada 2 jenis obat dari type neuramidase inhibitor (ya benar, obat yang menghambat operasi dari Neuramidase), yaitu: osealtamivir (lebih dikenal sebagai Tamiflu) dan zanamivir. Obat-obat ini memperpanjang kemungkinan survival jika diberikan secara dini. Cuma saja jika pandemi benar-benar terjadi persediaan obat-obat antivirus ini tidak akan mencukupi kebutuhan bumi. Dibutuhkan waktu 10 tahun untuk menyediakan osealtamivir bagi seperlima
populasi bumi.
Untuk mencegah pandemi yang sangat mungkin terjadi, World Health Organisation (WHO) telah menyipakan global influenza preparedness plan (http://www.who.int/csr/resources/publications/influenza/WHO_CDS_CSR_GIP_2005_5.pdf). Menurut WHO kita sekarang berada dalam fase 3 dari kemungkinan pandemic. (fase 1: belum ada type virus di manusia, fase 6: pandemi). Sayang, Cuma sekitar 40 negara yang dinilai cukup siap untuk meghadapi pandemi ini. (Indonesia termasuk?????). Salah satu caranya adalah penyediaan obat-obatan antivirus yang cukup dalam suatu negara, yang sayangnya sulit dipenuhi. Selain karena proses pembuatan yang lama, harga obat-obatan ini cukup mahal sehingga sulit terjangkau oleh negara-negara dunia ketiga dan kedua.

Sumber-sumber:
- www.who.com
- SCHAECHTER M., MEDOFF G., EISENSTEIN B., Mechanisms of microbial disease, 2nd ed., Baltimore: Williams & Wilkins, 1989
- www.cdc.org

Salam,
Erlangga Yusuf, M.Sc
Mahasiswa kedokteran Universiteit van Amsterdam,
Kini sedang menjalankan coschap


--
>> yudi irmawan <<


Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id




SPONSORED LINKS
Corporate culture Business culture of china Organizational culture
Organizational culture change Jewish culture


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke