Hatur nuhun neng Mia kana ingpo na.
  Muhun bade dicobi.
  Du'akeun nya, mugi abdi tiasa ngalaksanakeun.
  Ma'lum seueur gogoda 
   
  ika
  
Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Baraya daramang?
Ieu aya ingpo tp punten teu di sundakeun, punten oge upami tos terang atawa
tos nampi surelek nu sapertos ieu.

Intina mah, urang teh di sunnahkeun saum kaping 9-10 Muharram atanapi 10-11
Muharram.
Langkung sae upami kaping 9-11 Muharram.

Mugia aya mangpaatna,amin

Wassalam,
Mia



"SELAMAT TAHUN BARU 1 MUHARRAM 1427 H"

Sumber : surau.org

KEUTAMAAN BULAN MUHARAM

Bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk
salah satu dari keempat bulan haram sebagaimana difirmankan Allah SWT yang
artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya
empat bulan haram. Itulah (ketetapan) din yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (At-Taubah:
36).

Empat bulan sebagaimana tersebut dalam ayat di atas adalah Muharam, Rajab,
Zulkaidah, dan Zulhijah. Dalam empat bulan ini kaum muslimin diharamkan
untuk berperang melawan orang kafir.


Bila mata bertemu mata akan datang rasa kasih.
Bila hati bertemu hati akan datang rasa sayang.
Tapi bila dahi bertemu sajadah akan terasa kebesaran Allah SWT.
SELAMAT TAHUN BARU 1 MUHARRAM 1427 H

Keutamaan Muharam
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan
Muharam, sedang salat yang paling afdal sesudah salat fardu adalah salat
malam."
(HR Muslim)

Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan, Muharam disebut dengan syahrullah (bulan
Allah) memiliki dua hikmah.
Pertama, untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bulan Muharam.
Kedua, untuk menunjukkan otoritas Allah dalam mengharamkan bulan Muharam.
Pengharaman bulan ini untuk perang adalah mutlak hak Allah saja, tidak
seorang pun selain-Nya berhak mengubah keharaman dan kemuliaan bulan
Muharam.

Di samping itu, bulan Muharam juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya
adalah sebagaimana sabda Rasulullah saw. di atas, "Puasa yang paling utama
setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang
paling afdal sesudah salat fardu adalah salat malam." (HR Muslim).

Puasa pada bulan Muharam yang sangat dianjurkan adalah pada hari yang
kesepuluh, yaitu yang lebih dikenal dengan istilah 'aasyuura. Aisyah--semoga
Allah meridainya--pernah ditanya tentang puasa 'aasyuura, ia menjawab, "Aku
tidak pernah melihat Rasulullah saw. puasa pada suatu hari yang beliau
betul-betul mengharapkan fadilah pada hari itu atas hari-hari lainnya,
kecuali puasa pada hari kesepuluh Muharam." (HR Muslim).

Pada zaman Rasulullah, orang Yahudi juga mengerjakan puasa pada hari
'aasyuura. Mereka mewarisi hal itu dari Nabi Musa. Dari Ibnu Abbas r.a.,
ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi
berpuasa. Rasulullah saw. bertanya, "Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa?"
Mereka menjawab, "Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa
dan kaumnya serta menenggelamkan Fir'aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda
syukur, maka kami pun berpuasa." Rasulullah saw. bersabda, "Kami orang Islam
lebih berhak dan lebih utama untuk menghormati Nabi Musa daripada kalian."

Abu Qatadah berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Puasa 'aasyuura menghapus
dosa satu tahun, sedang puasa arafah menghapus dosa dua tahun." (HR Muslim,
Tirmizi, Abu Daud).

Pada awalnya, puasa 'aasyuura hukumnya wajib. Namun, setelah turun perintah
puasa Ramadan, hukumnya menjadi sunah. Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah saw.
memerintahkan untuk puasa 'aasyuura sebelum turunnya perintah puasa Ramadan.
Ketika puasa Ramadan diperintahkan, siapa yang ingin boleh puasa 'aasyuura
dan yang tidak ingin boleh tidak berpuasa 'aasyuura." (HR Bukhari, Muslim,
Tirmidzi).

Ibnu Abbas r.a. menyebutkan, Rasulullah saw. melakukan puasa 'aasyuura dan
beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, "Ini
adalah hari yang dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw.
bersabda, "Tahun depan insya Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal
sembilan Muharam." Namun, pada tahun berikutnya Rasulullah telah wafat. (HR
Muslim, Abu Daud). Berdasar pada hadis ini, disunahkan bagi umat Islam untuk
juga berpuasa pada tanggal sembilan Muharam. Sebagian ulama mengatakan,
sebaiknya puasa selama tiga hari: 9, 10, 11 Muharam. Ibnu Abbas r.a.
berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Puasalah pada hari 'aasyuura dan
berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah sehari sebelum 'asyuura dan sehari
sesudahnya." (HR Ahmad).

Ibnu Sirrin melaksanakan hal ini dengan alasan kehati-hatian. Karena, boleh
jadi manusia salah dalam menetapkan masuknya satu Muharam. Boleh jadi yang
kita kira tanggal sembilan, namun sebenarnya sudah tanggal sepuluh. (Majmuu'
Syarhul Muhadzdzab VI/406) . Wallahu a'lam. sumber : alislam.or.id


Hikmah Tahun Baru Islam: Merancang Hidup Lebih Baik

Setiap memasuki tahun baru Islam, kita hendaknya memiliki semangat baru
untuk merancang dan melaksanakan hidup ini secara lebih baik. ''Saudaraku,
aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya.'' Kalimat itu diucapkan seorang
sahabat Rasulullah, Sa'ad bin Rabi, kepada sahabat lainnya, Abdurrahman bin
'Auf. Sa'ad tak bermaksud pamer dan sombong, tapi hendak meyakinkan
Abdurrahman agar mau menerima tawarannya.

''Silakan pilih separuh hartaku dan ambillah,'' tegas Saad. Tidak hanya itu,
Saad menambah penawarannya. ''Aku pun mempunyai dua orang istri, coba
perhatikan yang lebih menarik perhatian Anda, akan kuceraikan ia hingga Anda
dapat memperistrinya.'' Abdurrahman menolak halus tawaran tulus nan
menggiurkan itu. Malah ia minta ditunjukkan letak pasar. Ia menolak ikan,
tapi mau kail agar bisa memancing sendiri.

''Semoga Allah memberkati Anda, istri, dan harta Anda. Tunjukkanlah letak
pasar agar aku dapat berniaga.'' jawabnya. Rekaman peristiwa dan dialog
antara Sa'ad dan Abdurrahman itu, sebagaimana diriwayatkan Anas bin Malik,
terjadi saat Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar di
Madinah. Saad adalah penduduk Madinah, sedangkan Abdurrahman termasuk kaum
Muhajirin. Saad bukan satu-satunya kaum Anshar yang menjadi penolong kaum
Muhajirin.

Dengan semangat persaudaraan Islam, saat umat Islam Makkah hijrah ke Madinah
bersama Rasulullah, umat Islam Madinah dengan suka-cita menyambut kaum
pendatang, memberi bantuan, dan bersama-sama membangun negeri Islam Madinah.
Keindahan ukhuwah Islamiyah kaum Muslimin generasi awal itu, antara Anshar
dan Muhajirin, seakan tampak di pelupuk mata ketika kita memasuki Tahun Baru
Islam 1425 Hijriyah, hari Minggu kemarin (22 Februari 2004 M).

Kita pun seyogianya menggali kembali hikmah yang terkandung di balik
peristiwa hijrah yang dijadikan momentum awal perhitungan Tahun Hijriyah
ini. Tahun hijriyah mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Sistem penanggalan Islam itu tidak mengambil nama 'Tahun Muhammad' atau
'Tahun Umar'. Artinya, tidak mengandung unsur pemujaan seseorang atau
penonjolan personifikasi, tidak seperti sistem penanggalan Tahun Masehi yang
diambil dari gelar Nabi Isa, Al-Masih (Arab) atau Messiah (Ibrani).

Tidak juga seperti sistem penanggalan Bangsa Jepang, Tahun Samura, yang
mengandung unsur pemujaan terhadap Amaterasu O Mi Kami (dewa matahari) yang
diproklamasikan berlakunya untuk mengabadikan kaisar pertama yang dianggap
keturunan Dewa Matahari, yakni Jimmu Tenno (naik tahta tanggal 11 pebruari
660 M yang dijadikan awal perhitungan Tahun Samura). Atau penangalan Tahun
Saka bagi suku Jawa yang berasal dari Raja Aji Saka.

Menurut dongeng atau mitos, Aji Saka diyakini sebagai raja keturunan dewa
yang datang dari India untuk menetap di Tanah Jawa. Penetapan nama Tahun
Hijriyah (al-Sanah al-Hijriyah) merupakan kebijaksanaan Khalifah Umar.
Seandainya ia berambisi untuk mengabadikan namanya dengan menamakan
penanggalan itu dengan Tahun Umar sangatlah mudah baginya melakukan itu.
Umar tidak mementingkan keharuman namanya atau membanggakan dirinya sebagai
pencetus ide sistem penanggalaan Islam itu.

Ia malah menjadikan penanggalan itu sebagai jaman baru pengembangan Islam,
karena penanggalan itu mengandung makna spiritual dan nilai historis yang
amat tinggi harganya bagi agama dan umat Islam. Selain Umar, orang yang
berjasa dalam penanggalan Tahun Hijriyah adalah Ali bin Abi Thalib. Dialah
yang mencetuskan pemikiran agar penanggalan Islam dimulai penghitungannya
dari peristiwa hijrah, saat umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib
(Madinah).

Dalam buku Kebangkitan Islam dalam Pembahasan (1979), Sidi Gazalba,
cendekiawan Islam asal Malaysia, menuliskan, ''Dipandang dari ilmu strategi,
hijrah merupakan taktik. Strategi yang hendak dicapai adalah mengembangkan
iman dan mempertahankan kaum mukminin.'' Hijrah adalah momentum perjalanan
menuju Daulah Islamiyah yang membentuk tatanan masyarakat Islam, yang
diawali dengan eratnya jalinan solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah)
antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Jalinan ukhuwah yang menciptakan integrasi umat Islam yang sangat kokoh itu
telah membawa Islam mencapai kejayaan dan mengembangkan sayapnya ke berbagai
penjuru bumi. Kaum Muhajirin-Anshar membuktikan, ukhuwah Islamiyah bisa
membawa umat Islam jaya dan disegani. Bisa dimengerti, jika umat Islam
dewasa ini tidak disegani musuh-musuhnya, menjadi umat yang tertindas, serta
menjadi bahan permainan umat lain, antara lain akibat jalinan ukhuwah
Islamiyah yang tidak seerat kaum Mujahirin-Anshar.

Dari situlah mengapa konsep dan hikmah hijrah perlu dikaji ulang dan
diamalkan oleh umat Islam. Setiap pergantian waktu, hari demi hari hingga
tahun demi tahun, biasanya memunculkan harapan baru akan keadaan yang lebih
baik. Islam mengajarkan, hari-hari yang kita lalui hendaknya selalu lebih
baik dari hari-hari sebelumnya. Dengan kata lain, setiap Muslim dituntut
untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Hadis Rasulullah yang sangat
populer menyatakan, ''Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin,
adalah orang yang beruntung.

Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi, dan jika hari ini
lebih jelek dari kemarin, adalah orang celaka.'' Oleh karena itu, sesuai
dengan QS 59:18, ''Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan
introspeksi) tentang apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari
esok (alam akhirat).'' Pada awal tahun baru hijriyah ini, kita bisa
merancang hidup agar lebih baik dengan hijrah, yakni mengubah perilaku buruk
menjadi baik, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

''Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah,'' sabda
Rasulullah. Kita ubah ketidakpedulian terhadap kaum lemah menjadi sangat
peduli dengan semangat zakat, infak, dan sedekah. Selain itu juga mengubah
permusuhan dan konflik menjadi persaudaraan dan kerjasama, mengubah pola
hidup malas-malasan menjadi giat bekerja, mengubah hidup pengangguran dan
peminta-minta menjadi pekerja mandiri, dan tidak bergantung pada belas kasih
orang lain.

Lihat saja teladan Abdurrahman bin Auf dengan semangat wirausahanya. Ia
memilih berdagang untuk mencari nafkah hidupnya ketimbang menerima belas
kasihan orang lain. Tidak kalah pentingnya, tahun ini kita harus hijrah
pilihan politik, dari parpol dan politisi busuk kepada parpol dan politisi
harum, dari rezim korup dan zalim kepada pembentukan pemerintahan Islami
yang bersih.

Dengan kekuatan iman dan keeratan ukhuwah Islamiyah seperti kaum Muhajirin
dan Anshar, umat Islam bisa kuat dan bahu-membahu memenangkan partai Allah
(hizbullah) yang menegakkan syiar Islam berasaskan tauhid dan ukhuwah, bukan
memenangkan partai setan (hizbusy syaithon) yang mengibarkan bendera
kebatilan. Wallahu a'lam. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1427 Hijriyah.


[Non-text portions of this message have been removed]



Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id




  SPONSORED LINKS 
        Corporate culture   Business culture of china   Organizational culture  
   Organizational culture change   Jewish culture 
    
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

    
    Visit your group "urangsunda" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

    
---------------------------------
  



                
---------------------------------
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

[Non-text portions of this message have been removed]



Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to