Kuring panuju kana tulisan kang deny suwarja ngeunaan "peryahudian". Mun ti heula dhani disorot "kayahudiannana", asa teu adil mun teu disorot sisi sejenna (ceuk kuring mah positif...) cik baca tulisan di handap ieu: Dhani Dewa dan Dunia Sufi PADA pertengahan tahun 2005 lalu, sekelompok orang di Jakarta mendatangi Polda Metro Jaya. Mereka mengadukan Dhani Ahmad, pentolan grup musik Dewa, karena dianggap telah menyebarkan ajaran Syekh Siti Jenar melalui lirik-lirik lagunya. Tokoh sufi kontroversial ini dihukum mati oleh para pemuka agama yang dikenal sebagai Walisongo. Lirik yang dipermasalahkan terdapat pada lagu berjudul Satu dari Album Laskar Cinta yang dirilis tahun 2004. Sekelompok orang itu menilai lirik tersebut sangat kental dengan faham wahdatul wujud (penyatuan atara Sang Khaliq dan mahluk) dari Ibnu Araby. Atau ajaran Ana al-Haq dari Al-Hallaj yang sering disalahpahami banyak orang sebagai pengakuan diri sebagai Tuhan. Keduanya adalah sufi besar yang dimusuhi mayoritas kaum muslimin pada zamannya, karena pandangan-pandangannya tentang hubungan Tuhan dan manusia dianggap nyeleneh. Bahkan Al-Hallaj dibunuh dengan cara mengenaskan di depan khalayak ramai. Mungkin cara Al-Hallaj dihukum mati, menjadi kematian paling dramatis dalam sejarah kaum sufi. Ketika sejumlah wartawan meminta konfirmasi kepada Dhani, suami Maia Estianty ini dengan enteng menjawab, Mengapa syair saya dipermasalahkan. Di tokok-toko buku begitu banyak buku yang menguraikan tentang ajaran Syekh Siti Jenar dijual secara bebas, dan itu tidak jadi persoalan. Entah mengapa, pengaduan itu tidak terdengar lagi kelanjutannya. Dalam banyak kesempatan Dhani memang tidak menyembunyikan soal pengaruh dunia sufi terhadap karya-karyanya. Lirik lagu Satu berbunyi: Aku ini adalah dirimu/ cinta ini adalah cintamu/ aku ini adalah dirimu/ jiwa ini adalah jiwamu/rindu ini adalah indumu/ darah ini adalah darahmu/ tak ada yang lain selain dirimu/ yang selalu kupuja ouo/ kusebut namamu/ di setiap hembusan nafasku/ kusebut namamu/ kusebut namamu/ dengan tanganmu aku menyentuh/ dengan kakimu aku berjalan/ dengan matamu kumemandang/ dengan telingamu kumendengar/ dengan lidahmu aku bicara/ dengan hatimu aku merasa. Kita tidak tahu apakah mu dalam lirik itu Mu (tuhan) atau mu manusia. Barangkali sekelompok orang tersebut beranggapan mu di situ adalah Tuhan. Karenanya munculah kesimpulan soal wahdatul wujud itu. Tentu bukan tempatnya di sini untuk membicarakan soal kesesatan yang dituduhkan pada Dhani. Yang menarik adalah bagaimana Dhani begitu asyik menggunakan idiom-idiom kesufian dalam banyak lagu yang diciptakannya. Tanpa harus membuat penikmat lagunya merasa kesulitan memahaminya. Karena mungkin, pertama-tama lagu itu dibuat bukan untuk dicerna secara mendalam maknanya. Melainkan bagaimana agar enak didengar. Ketika Dhani menulis lirik tentang cinta, banyak ungkapan yang sebenarnya menggambarkan cinta dan kerinduan kaum sufi untuk bertemu Tuhan. Namun sepertinya, makna lirik yang sebenarnya hanya menjadi keasyikan Dhani sendiri, hanya menjadi pemahaman secara pribadi. Sementara para penikmat lagunya memahami lirik itu secara lebih cair dan instant. Misalnya dalam lagu Pangeran Cinta dari album Laskar Cinta pada reff-nya berbunyi: Semua ini pasti akan musnah/ tetapi tidak cintaku padamu/ karena aku sang pangeran cinta. Ungkapan-ungkapan ini akan mudah ditemukan dalam berbagai literatur tentang sufi. Seluruh alam semesta adalah fana (tidak kekal), akan hancur binasa. Yang abadi hanyalah cinta para pecinta (hamba) dan yang dicintai (Tuhan). Ada lirik lagu lainnya yang sangat sarat dengan pertanyaan mendasar tentang alasan penyembahan manusia kepada Tuhan. Pertanyaan yang sederhana, namun tidak gampang untuk menjawabnya. Dalam album Senyawa Chrisye yang diliris tahun 2004, Dhani berduet dengan Chrisye melantunkan lagu Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada. Lirik itu diciptalan Dhani. Lirik lagunya berbunyi: Apakah kita semua benar-benar tulus menyembah pada-Nya/ atau mungkin kita hanya takut pada neraka dan inginkan surga/ jika surga dan neraka tak pernah ada/ masihkah kau bersujud kepada-Nya/ jika surga dan neraka tak pernah ada/ masihkan kau menyebut nama-Nya/ bisakah kita semua benar-benar sujud sepenuh hati/ karena sungguh memang Dia/ memang pantas di sembah, memang pantas dipuja. Lirik lagu tersebut mempertanyakan: untuk apa sebenarnya kita beribadah kepada Tuhan? Karena ada iming-iming surga dan ancaman neraka, atau karena memang kita sadar sepenuhnya bahwa memang Dia harus disembah? Bandingkan dengan doa yang dipanjatkan wanita sufi terkenal Rabiah Al-Adawiyah asal Irak (wafat 185 H/801 M). Rabiah seumur hidupnya tidak pernah menikah. Rabiah dianggap memberi kontribusi besar dalam memperkenalkan cinta Allah ke dalam mistisisme Islam. Dia telah mengajarkan tentang mencintai Tuhan dengan cinta yang murni. Bukan karena didorong harapan atau ditekan rasa takut. Semata-mata karena keindahan Kasih-Nya yang abadi. Dalam salah satu doanya yang terkenal, wanita ini berkata, Wahai Tuhanku, bilamana aku menyembah-Mu karena takut neraka, jadikan neraka sebagai kediamanku. Dan bilamana aku menyembah-Mu karena gairah nikmat surga, maka tutupkan pintu sorga selamanya bagiku. Tetapi apabila aku menyembah-Mu demi Engkau semata, maka jangan larang aku menatap keindahan-Mu Yang Abadi. Tampaknya pengaruh dunia sufi bagi Dhani tidak hanya pada lirik lagu yang diciptakannya, tapi juga pada penampilan pendukung atas lagu-lagunya. Pada video klip untuk lagu Satu , terdapat tarian pendukung yang tidak lazim dilihat dalam klip musik di Indonesia. Tarian dimaksud adalah tarian kaum darwisy atau kaum Maulawi, kelompok tarikat yang didirikan sufi Maulana Jalaluddin Rumi di Turki. Tarian serupa secara lebih nyata tampil pada saat melengkapi pementasan Dewa di beberapa stasiun televise swasta. Ketika grup musik ini membawakan lagu Laskar Cinta chapter one dan Laskar Cinta chapter two dari album terbarunya Republik Cinta, segera saja tiga lelaki menari berputar-putar hingga lagu selesai. Para penari itu mengenakan tutup kepala serupa kopiah tapi dengan ukuran yang lebih tinggi. Mereka menggunakan pakian khas yakni japon darwisy. Lelaki-lelaki itu berputar-putar hingga japon mereka yang berwarna putih mengembang, makin lama membentuk serupa lingkaran. Gerakannya begitu monoton dan sekilas akan terasa membosankan. Aslinya, tarian ini tidak sembarangan dipentaskan. Tarian tersebut merupakan ritual kaum Maulawi. Alat musik pengiringnya adalah rebab, seruling dan rebana. Jumlah penarinya bisa mencapai lebih dari sepuluh orang, dan berlangsung selama berjam-jam sambil berzikir. Menikmati musik dan kemudian tenggelam dalam tarian ekstatis, menjadi ciri khas kelompok tasawuf ini. Jalaluddin rumi memang sufi besar yang mencintai musik. Kemal Ataturk, yang disebut sebagai Bapak Turki Modern, secara resmi melarang tarian ini seiring dengan ditutupnya pondok-pondok darwisy pada tahun 1925. Namun tradisi khas tarikat ini tidak pernah benar-benar hilang, bahkan sebaliknya menyebar dan menjadi bahan studi di berbagai belahan dunia. Sekadar tambahan, keterpangaruhan Dhani Ahmad oleh dunia sufi juga bisa dilihat dari nama ketiga anaknya yaitu Ahmad Al- Ghazali, Ahmad Jalaluddin Rumi dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. Semuanya adalah nama-nama besar di dunia sufi dan sangat dikenal oleh kaum Muslimin. Al-Ghazali yang lahir tahun 450 H di Iran, adalah ahli tasawuf, alhli fikih, penulis produktif dan pikiran-pikirannya sangat berpengaruh di kalangan kaum Muslimin. Sedangkan Jalaluddin Rumi yang lahir tahun 1207 M di Iran, adalah sufi besar yang menuangkan sebagian gagasannya lewat puisi. Salah satu kitab Rumi yang terkenal adalah Masnawi, berisi syair-syair perumpamaan dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Akan halnya Abdul Qodir Jaelani, adalah sufi kelahiran Irak yang wafat tahun 563 H/1166 M). Dialah pendiri tarikat Qodiriyah dan penganutnya banyak tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. denysuwarja2k <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sok era uing mah ari ngabanding-bandingkeun urang anu saolah-olah pangIslamna terus ngagogoreng Yahudi. Najan enya Yahudi teh goreng, da aya dina Al Quran... tapi apanan Rosululloh mah teu ngewa teu sing ka urang Yahudi teh. Urang anu ngaku agamana Islam tapi kalakuan, sok kalah ka leuwih hina tibatan Yahudi. Inget basa kajadian pembuatan kartun junjungan urang Rosululloh tea... meni jadi arera pada. Deeeeeeeeeerrrr, urang Islam teh kalahka ngahujat Denmark saujratna padahal mah anu nyieuna mah apanan ngan saurang. Deeeer, maledogan.... kedubes batur, der make aya kontrak mati sagal rek jihad... Naha Enya kitu Islam anu dicontokeun ku Rosululloh teh?
Pernah maca, Rosululloh ampir ungal poe diciduhan ku hiji Yahudi ungal Rasululloh ngaliwatan kahareupeun imahna. Rosululloh mah ukur mesem.... Nepi ka hiji mangsa, Rosululloh teu diciduhan deui, nya naros ka sahabat. Sihoreng si Yahudi teh, gering....lain dipupuas ku Rosul angur kalahka dilongok.... Jigana, mun Rosululloh... aya keneh dikieuna; teras ningal eta kartun tea... kumaha kinten-kinten reaksi Rosululloh nya? Dess --- In urangsunda@yahoogroups.com, "Agus K \"PAKUSARAKAN\"" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > wahwah. rame euy.... > ceuing kuring iyeu mah. > > ulah marikiran teuing si dhani > rek yahudi rek jawa oge padulu > ayeuna aya nu leuwih penting > > kumaha nyanghareupan sangkan sunda teu katinduh teuing ku seler sejen > komo di tanah sunda mah atuh euyy > > poe minggu persib kudu ngabuktikeun yeun sunda moal eleh ku sutiyoso > > ceuk kuring > sunda hudang siah...................... > > > On 2/24/06, Yudi Irmawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Satuju sareng mana Neng? satuju Bangsa Yahudi dileuwihkeun di ummat > > sanes atanapi satuju ka Hitler? > > > > Naha leres kitu Hitler bade ngamusnahkeun bangsa Yahudi ti luhur bumi? > > Kahade ah bisi fitnah oge. Seueur 'ulama kulon nu cangcaya kana > > holocaust nu digembor2keun diantawisna Frederick Toben (Australia, > > baca artikelna: http://swaramuslim.net/more.php?id=5111_0_1_0_M), > > Roger Garraudy (Perancis) atanapi David Irving (Inggris). Di handap > > sakedik ringkesan perkawis "alternative view" holocaust. > > > > Hanjakalna, seratan2 ieu sanaos ilmiah, sanaos di tempat nu saurna > > ngajungjung 'freedom of expression, tapi tetep we holocaust mah teu > > kenging diganggu gugat. Contona David Irving nu nerbitkeun buku nolak > > holocaust dipenjara 3 taun ( mangga aos wartosna di dieu > > http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/4733820.stm). Benten upami > > ngaledek umat Islam mah, freedom of expression tea. > > > > Naha urang diajarkeun pikeun ceuceub bebeakan ka Yahudi? Kahade ah, > > bentenkeun bangsa Yahudi sareng paham Zionisme-na (sabagean) urang > > Yahudi. Zionisme nu dimusuhan Islam mah, sabab cita2na (ngahalalkeun > > sagala cara pikeun) tegakna Israel Raya di taneuh hak Bangsa > > Palestina, alias paham penjajahan tea. > > > > Baktos > > Yudi.. > > > > --- In urangsunda@yahoogroups.com, "Chie Chie" <aeifqc@> wrote: > > > > > > SATuju.. > > > > > > ----- Original Message ----- > > > From: "Waluya" <resoma@> > > > To: <urangsunda@yahoogroups.com> > > > Sent: Friday, February 24, 2006 1:35 PM > > > Subject: Re: [Urang Sunda] AYA NAON ANTARA DEWA 19 SARENG YAHUDI..???? > > > > > > > > > > From: "dede syaehumishbah" <syaehumishbah@> > > > > > mungkin karena gen yahudinya itu, dani memiliki banyak kelebihan. > > > karena > > > > > memang kita akui bersama, umat yahudi punya > banyak kelebihan2.. > > > sehingga > > > > > kalo meneliti sejarah jerman..kenapa adolf hitler pada zaman nazi > > > berkuasa > > > > > bertekad > > > > > memusnahkan umat yahudi diseluruh dunia..? > > > > > salam, > > > > > > > > > > > > > > > > Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > > > > > > -- > ---- Koperasi Amanah Sunda ----- > Terima pesanan, Jeket, sandal, sepatu, tas dll (kulit), oge nampi pesenan, > Ranginang Garut, Dodol garut, Wajit jjeng rea rea deui, > Order call --> 08128377662 > ================================= > Council King Empire of Pasundan > - King of Priangan > - King of Cirebon > - King of Banten > - King of Bogor raya > ---------------------------------------- > PT. Smarthub Technologies > -solusi sistem informasi yang tepat dan akurat- > > > [Non-text portions of this message have been removed] > Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/