Masalah sampah yang menggunung di kota Bandung terulang kembali!
Sampah menumpuk dimana-mana. (Saya tidak tampilkan fotonya karena bisa bikin
mual.) Alasannya karena tidak ada tempat pembuangan sampah akhir. Lah, kok
kota lain bisa? How come?
Yang saya heran adalah tidak adanya sense of crisis dari
pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab (baca: Pemda). Ini kan sudah
hari keberapa masalah sampah belum teratasi. Ini juga bukan pertama
kalinya! Apa kerja mereka? Saya tahu ini bukan pekerjaan mudah (karena
kalau mudah, nenek-nenek juga bisa - atau memang seharusnya diganti oleh
nenek-nenek saja?). Akan tetapi mereka dibayar untuk mengerjakan hal itu.
How can they sleep at night?
Di Bandung ada
ITB yang
memiliki solusi tentang permasalahan sampah. Mengapa mereka tidak diajak untuk
memecahkan masalah? Ah, tidak usah ITB, perguruan lain pun memiliki solusi
pengolahan sampah. Coba saja hubungi mereka. Kalau saya menjadi pimpinan
Pemda, saya akan siapkan uang dan
outsource masalah sampah kepada siapa
pun pihak yang bisa memberikan solusi. Saya hadir untuk melayani masyarakat,
bukan untuk mencari dalih-dalih bahwa tidak ada tempat lah, dan seterusnya.
Mengapa kota lain bisa sementara Bandung tidak? Ganti saja pimpinan kota
Bandung dengan pimpinan kota lain tersebut.
Keuheul pisan aing teh!
(Maaf agak kasar karena sudah tidak tahan.)