Duh, ni raresep teuing maos ieu
surelek...
Hareee geneeee...tiasa bosen kituw kana
padamelan?....
Mangkaningan di KS? Pausahaan nu sakitu
ageungna...
Abong lulusan Gajah cindeten...
Batur mah meuni hese milarian damel
teh...
Ngaleut ngeungkeuy ngabandaleut...
Nyarandak lamaran, poos deui....poos
deui...
Tah, ieu Kang manawi teu acan kantos
maos....
Punten sanes mapatahan betah kanu
bosen...heheh.
Tapi pami keukeuh sureukeuh hoyong gentos
padamelan mah, teu langkung...
Mugia mangpaat :)
ro2
Mengatasi RASA BOSAN Kerja
Siapa pun pasti pernah mengalami rasa bosan dan jenuh dengan
pekerjaan.
Entah mereka sudah bertahun-tahun bekerja atau baru saja masuk ke dalam dunia kerja. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bosan dengan
pekerjaannya. Bisa
karena monoton, lingkungan kerja yang tidak kondusif, rekan kerja yang menyebalkan, atau ada masalah pribadi. Lalu terpikirlah, betapa menyenangkan kalau bekerja di tempat lain. Tapi, berpindah pekerjaan bukanlah hal yang gampang. Selain
itu belum tentu
di tempat yang baru kita akan bebas dari persoalan yang menyebabkan kebosanan dan kejenuhan. Bisa jadi keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Nah, meski bosan sedang melanda, Anda harus bersyukur bisa
memperoleh
pekerjaan. Apalagi saat ini tidak mudah mencari pekerjaan. Jadi, lawanlah kebosanan itu dengan kiat-kiat
berikut:
1. Bersikap antusias
Bersikap antusias bisa dilakukan dengan cara kita bekerja
"seolah-olah
menikmatinya", sehingga pada waktunya kita benar-benar menikmati pekerjaan tersebut. Hanya saja, kadang kita tidak bisa menikmati karena pekerjaan itu memerlukan waktu lama dan jam kerjanya ketat. Ada cara sederhana untuk mengatasinya, semisal dengan tersenyum atau berdiri tegap ketika merasa lelah. Juga perlu diingat bahwa kita bukanlah robot. Hanya saja,
ketika bekerja
pusatkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Istirahat dan liburan memang perlu, tapi jangan dipikir ketika sedang bekerja. 2. Lakukan yang terbaik
Meski pekerjaan tidak menarik, kita harus melakukan yang
terbaik. Mengapa?
Karena jika kita bekerja asal-asalan maka pekerjaan akan bertumpuk. Kalau sudah begitu, kita semakin terbebani dan ada kemungkinan melakukan kesalahan. Salah berarti kita harus bekerja dua kali atau lebih, sehingga kita menjadi jengkel yang bisa-bisa bermuara ke stres. Jadi, dengan menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu dan
memberi prioritas
kepada pekerjaan yang terpenting, maka kita bisa memiliki waktu lebih. Menurut buku The Joy of Working, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik akan menghasilkan kepuasan batin. Untuk memperbaiki mutu pekerjaan, kita bisa menetapkan standar dan tujuan baru agar bisa mengungguli diri kita sendiri. 3. Memperindah pekerjaan kita
Biasanya pekerjaan yang kita terima dari atasan disertai
dengan rangka
berisi aturan dan pedoman. Jika kita melakukan pekerjaan tersebut sesuai juklak, maka tidak ada sentuhan pribadi kita pada pekerjaan tersebut. Adanya sentuhan pribadi akan membuat pekerjaan jauh lebih menarik. Karena bersifat pribadi, maka tidak ada aturan baku untuk hal itu. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memperindah sesuatu. Misalnya, agar bisa menikmati pekerjaannya, seorang pelayan senang menghapal pesanan pelanggan tetap, sementara yang seorang mungkin bersikap lebih baik dan sopan. 4. Teruslah belajar
Menurut buku Tension Turnaround, otak meningkatkan
kapasitasnya untuk
memproses informasi seraya kita bertumbuh. Untuk itu kita harus memuaskan keinginan otak kita akan informasi baru dengan mempelajari hal-hal baru. Dengan belajar tentang pekerjaan, kita akan sangat terbantu dalam membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan memuaskan. Hal itu karena belajar bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kesanggupan kita serta mempengaruhi sikap secara umum terhadap kehidupan. Banyak hal yang bisa kita pelajari, terutama yang tidak secara
langsung
berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya hubungan antarmanusia, tentang peralatan pekerjaan kita, cara menulis memo kantor yang lebih baik, memimpin rapat yang lebih efektif, atau cara yang lebih baik dalam berurusan dengan atasan. Untuk mempelajari hal itu mungkin perusahaan tempat kita bekerja memiliki anggaran khusus untuk pelatihan semacam itu. Jika tidak, mengapa tidak memanfaatkan perpustakaan yang ada di kantor? Bisa jadi ada buku-buku yang kita butuhkan. Belajar juga bisa melalui pengalaman orang lain. Kita bisa
mengamati rekan
sekerja mengenai kekuatan dan kelemahan yang bisa kita jadikan bahan pelajaran. Bahkan dengan belajar dari kesalahan atau keberhasilan kita sendiri, kemudian menganalisisnya sehingga bisa melakukan hal-hal yang tepat di kemudian hari. Dengan melakukan hal ini, kita bisa memperoleh pelajaran yang tidak mungkin bisa kita dapatkan di sekolah ataupun dengan membaca. Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam memerangi rasa
bosan terhadap
pekerjaan. Singkirkan pikiran negatif yang bisa membuat liburan kita terbebani oleh pekerjaan. Jangan memikirkan kegagalan di masa lalu sembari mencemaskan pendapat orang tentang diri kita. Berikan perhatian penuh pada pekerjaan, menjadi asyik dengannya, dan melakukan upaya yang terbaik sehingga kita bisa merasakan suatu kegembiraan karena telah menyelesaikan pekerjaan kita. (intisari) > Kahatur saderek urang sunda
__._,_.___
> > Kawitna mah, rada paur oge nyerat di wangkongan ieu. Da asa kirang mernah. > Ah tapina keun welah... Allahumma paksaeun. Teras deui, ceuk emutan sim > kuring mah, jigana bakal langkung sae milarian damel nganggo wangkongan > ieu.... > > Saba'da leupas ti kampus Ganesa sim kuring kantos buburuh heula di Bu > Tutut > sataun. Teu betah teras ngalih ka KS. Sim kuring tos bosen 8 taun kuli di > PT > Krakatau Steel...... > > Cik dulur, bantuan yeuh. > > baktos, > > -dicky m- Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id YAHOO! GROUPS LINKS
__,_._,___ |
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan Neng Nong
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan Waluya, Dani R
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan Neng Nong
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan Kang Ule
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan Waluya, Dani R
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan Neng Nong
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan Roro Rohmah
- Re: [Urang Sunda] Milarian padamelan dicky mardiana
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan Yuliadi
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan dicky mardiana
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan Heryadi, Eddy
- RE: [Urang Sunda] Milarian padamelan Yuliadi