Di lembur urang, Indonesia, sering kareungeu nu ngajejeleh HAM jeung 
demokrasi. Paribasa HAM jeung demokrasi teh produk urang "kulon", 
jijieunan jalma, lain ti nu Maha Kawasa. Tapi naha leres HAM teh teu 
perlu? Dihandap ieu, aya wartos meunang nyutat ti millis tatangga, nu 
ngawartakeun Dr Yusuf Qaradhawi, ulama Islam nu kasohor, ngritik 
kalakuan pamarentah Tunisia, nu ngalarang wanoja dijilbab. Dina 
kritikna, Pa Yusuf, nyabit-nyabit HAM nu "dilanggar" ku pamarentah 
Tunisia.

Wartosna nyanggakeun :

DR. Yusuf al-Qaradhawi, MA., Lc.: Tunisia Bukan Perang Melarang 
Jilbab Tapi  Perang Melawan Allah

Senin, 6 Nov 06 08:56 WIB

Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, Dr. Yusuf Qardhawi, 
mengecam
tindakan represif yang dilakukan pemerintah Tunisia untuk melarang 
paraMuslimah mengenakan jilbab dengan tudingan bahwa jilbab wanita 
adalah "pakaian sektarian".

Dalam khutbah Jum'at yang disampaikannya (3/11) di masjid Umar bin 
Khattab di Dhoha, Qatar, ulama terkenal dunia Islam itu 
mengatakan, "Sesungguhnya perang yang dilancarkan oleh pemerintah 
Tunisia bukan perang melawan jilbab tapi perang melawan Allah dan 
Rasul-Nya." Qardhawi mengaku sangat heran dan aneh dengan anggapan 
pemerintah Tunis bahwa memakai jilbab adalah prilaku kriminal yang 
harus ditindak oleh hukum.

"Mereka (para penguasa) itu tidak mengizinkan murid-murid perempuan 
dan mahasiswinya memakai jilbab di sekolah dan di kampus. Bahkan para 
pegawai perempuanpun tidak diizinkan memakai jilbab di tempat kerja. 
Wanita berjilbab bahkan tidak boleh dirawat di rumah sakit dan bahkan 
ibu-ibu yang  hamil tidak boleh melahirkan anak di rumah sakit negara 
karena berjilbab, " kata Qardhawi gusar. Ia meminta kaum Muslimin 
semua untuk tidak diam  terhadap aksi represif dan aneh ini, serta 
segera memberi dukungan pada kaum perempuan berjilbab yang tengah 
mendapat tekanan dan teror.

Qardhawi menilai apa yang dilakukan pemerintah Tunisia terhadap 
pemakai jilbab itu adalah upaya mengeringkan sumber agama Islam dan 
munculnya symbol Islam di Tunis. Di sisi lain, ia menegaskan bahwa 
apa yang dilakukan  pemerintah Tunis itu bertolak belakang dengan 
prinsip kebebasan yang harus ada dalam undang-undang internasional. 
Pakaian termasuk kebebasan  individu, kebebasan beragama yang masuk 
dalam poin prasasti internasional, yang mengandung pembelaan terhadap 
HAM.

"Allah swt memerintah kaum wanita muslimah untuk menutup aurat dengan
 jilbab. Tapi pemerintah Tunis mengatakan pada kaum perempuan, 
lepaskan  jilbab kalian", dan memancing kemarahan kaum perempuan. 
Mereka (penguasa  Tunis) mengatakan kepada kaum perempuan, "Lucutilah 
pakaian kalian." Dalam khutbah yang juga diputar secara langsung di 
televisi Qatar, di  hadapan ribuan jamaah shalat Jum'at, Qardhawi 
menegaskan bahwa jilbab bagi  wanita Muslimah adalah bukan sekedar 
masalah kebebasan individu, namun  merupakan perintah yang wajib 
secara syariat. (na-str/iol)





Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke