Wilujeng ka Kang GK

Ganjar Kurnia Dilantik Jadi Rektor Unpad

JIKA tak ada aral merintang, Jumat (13/4) ini, Prof. Dr. Ir. Ganjar
Kurnia, D.E.A., akan dilantik menjadi Rektor Unpad periode 2007-2011,
menggantikan Prof. Dr. H. Himendra Wargahadibrata, Sp.An., KIC.
Rencananya, Mendiknas Bambang Sudibyo akan memimpin upacara pelantikan
di Gedung Depdiknas Senayan, Jakarta.

Pelantikan Rektor Unpad dilakukan bersamaan dengan pelantikan sejumlah
rektor perguruan tinggi negeri (PTN), seperti Rektor Institut Teknologi
10 Nopember (ITS) Surabaya dan Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak
(Kalbar), serta sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional. 

"Ya, semula pada Kamis ( kemarin, -red.) memang dijadwalkan pelantikan
beberapa rektor dan pejabat-pejabat lain. Akan tetapi, kita dalam
suasana yang masih prihatin. Kita ketahui bersama, Bapak Menteri baru
dalam keadaan berduka, ibundanya meninggal dunia," ujar Sekjen Depdiknas
Dodi Nandika di Jakarta, Kamis (12/4). Sebagaimana diwartakan, ibunda
Mendiknas meninggal dunia pada Selasa (10/4). 

Adanya kepastian mengenai jadwal pelantikan Ganjar Kurnia sebagai Rektor
Unpad, sepertinya memang sangat ditunggu-tunggu, khususnya oleh seluruh
civitas academica kampus yang berdiri sejak 1957 itu. Maklum saja, sejak
dilakukan pemilihan rektor baru Unpad pada Agustus 2006 lalu dan dalam
pemilihan tersebut Ganjar Kurnia mendapatkan 72 suara, sekaligus
mengungguli Prof. Dr. dr. M. Thaufiq Siddiq B.M.S., Sp.T.H.T. dari
Fakultas Kedokteran yang memperoleh 69 suara, jadwal pelantikan rektor
baru diliputi ketidakjelasan. 

Lantas, bagaimana dengan tanggapan Ganjar terhadap rencana pelantikan
dirinya sebagai nakhoda baru Unpad? "Biasa saja. Saya pikir, tidak ada
sesuatu yang istimewa dengan (pelantikan) ini. Bahwa saya terpilih
sebagai Rektor Unpad, ya saya berterima kasih atas kepercayaan yang
diberikan dan saya akan berusaha melaksanakan amanah itu," kata Ganjar
saat dihubungi melalui sambungan telefon seluler, Kamis (12/4) malam. 

Menurut Guru Besar Sosiologi Pertanian Unpad kelahiran Bandung 3 Januari
1956 ini, Unpad kini sudah memasuki era persaingan yang sangat ketat di
dunia pendidikan. Bukan saja bersaing dengan universitas atau perguruan
tinggi lokal dan nasional, tapi juga internasional. "Jangan lupakan pula
keberadaan perguruan tinggi swasta lokal yang memang mampu tampil lebih
berkualitas. Itulah tantangan yang harus Unpad jawab," ujar Ganjar
menandaskan. 

Di era persaingan demikian, ujar pemegang rekor peraih gelar doktor
termuda bidang studi Sosiologi Pedesaan dari Universitas Paris X
Nanterre (1987), visi Unpad tetap jelas, fokus pada peningkatan
kualitas. Upaya mewujudkan visi tersebut, memerlukan komitmen, kerja
keras, dan kerja sama seluruh civitas academica. 

"Pencapaian visi dalam wujud Unpad yang lebih berkualitas, berarti
peningkatan citra, yang pada gilirannya mempengaruhi daya tarik
pihak-pihak luar, untuk belajar atau bekerja sama dengan Unpad, baik
dari dalam maupun luar negeri. Semua itu harus dalam kerangka
keberlanjutan," kata salah seorang pendiri Lingkung Seni Sunda (Lises)
Unpad. 

Ganjar menjelaskan, ukuran objektif pencapaian visi adalah pengakuan
terhadap kualitas lulusan, penelitian, publikasi, pengabdian masyarakat,
dan kepakaran. Karena kelima hal tersebut merupakan core activities dari
perguruan tinggi, maka semua langkah dan upaya harus diarahkan ke sana.
"Kunci dari semua ini adalah kebersamaan. Ya, dengan kebersamaan kita
harus membangun Unpad menuju academic excellence," kata pria yang bakal
melepas jabatannya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris,
Prancis. 

Ganjar Kurnia tidak hanya dikenal sebagai salah seorang pakar sosiologi
pertanian di tanah air, namun ia juga dikenal sebagai sosok yang
memiliki pergaulan dan jaringan kerja sama yang luas, baik di lingkup
nasional maupun internasional. Di luar pekerjaan utamanya sebagai guru
besar dan staf pengajar di Fakultas Pertanian Unpad, Ganjar pernah dan
masih menduduki jabatan penting di sejumlah lembaga, di antaranya
Sekretaris Tim Ahli Bimas Deptan (1997-2000), Staf Khusus Rektor Unpad
(1998-sekarang), Anggota Tim Ahli Ketahanan Pangan Deptan
(2002-sekarang), Sekretaris I IPADI Pusat (1998-sekarang), Ketua Pusat
Dinamika Pembangunan (PDP) Unpad, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan
KBRI Paris (2004-sekarang). 

Tetap mendukung

Sementara itu, Prof. Dr. dr. M. Thaufiq Siddiq B. M.S., Sp.T.H.T dari
Fakultas Kedokteran, yang menjadi saingan Ganjar Kurnia dalam pemilihan
Rektor Unpad, begitu ada kabar yang menyebutkan pelantikan Rektor Unpad
akan dilakukan Jumat (13/4) ini, dengan legowo mengucapkan selamat
kepada Ganjar. "Kalau dalam pemilihan, boleh saja saya sebagai lawan.
Tetapi untuk kemajuan Unpad, saya tetap sebagai kawan yang bersama-sama
mengembangkan Unpad," ujarnya.

Thaufik juga mengucapkan selamat kepada Panitia Pemilihan Rektor Unpad
yang sudah bekerja keras dan menyelesaikan tugasnya dengan baik selama
proses pemilihan berlangsung. Menurut dia, semua pelaksanaan pemilihan
Rektor Unpad sudah berjalan dengan baik dan berakhir dengan rencana
pelantikan rektor baru. Unpad akan memasuki kepemimpinan baru. 

Dengan kepemimpinan baru ini, Thaufiq berharap, Unpad akan tetap menjadi
lembaga pendidikan kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Dia juga mengaku
akan mendukung kepemimpinan yang sudah terpilih. Tentang bagaimana
dukungan yang akan diberikan, Thaufiq mengaku tidak mesti menduduki
jabatan tertentu tetapi lebih pada memberikan konsep-konsep pengembangan
Unpad ke depan. "Tanpa diminta pun saya sudah mengabdi kepada Unpad
selama 34 tahun," katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Tim Pengembangan Dosen Fakultas Kedokteran
Unpad (FKU) Prof. Iwin Sumarman. Menurut dia, kepemimpinan baru di Unpad
tetap mengembangkan Unpad sebagai lembaga pendidikan kebanggaan warga
Jawa Barat.

Prof. Iwin juga berharap, kepemimpinan ini tetap mengembangkan Fakultas
Kedokteran Unpad (FKU). Mengingat FK termasuk fakultas yang mempunyai
disiplin ilmu paling banyak di Unpad yakni 16 disiplin ilmu. "Bagi kami,
siapa pun yang akan menjadi Rektor Unpad tidak menjadi masalah. Yang
pasti, ketika seseorang menjadi rektor harus tetap pada tujuannya, yaitu
memajukan Unpad," tuturnya. 

Ya, memang sudah jelas, hanya kebersamaan yang memungkinkan Unpad bisa
berjalan mencapai visinya. Jadi, kebersamaan itu memang indah...!!!
(Muhtar Ibnu Thalab/Agus Ibnudin/Eriyanti Nurmala Dewi/"PR") ***

Kirim email ke