Upami tiasa mah nganggo Bahasa Sunda mangucup!, margi nami milisna oge Kisunda.

tapi teu sawios lah...mung naha Mang Ucup ngartos ku Bahasa Sunda heuteu?, nya 
ari simkuring mah da timimiti gubrag lahir aya di ieu alam, kabeneran aya di 
wewengkon Para Hiyangan anu sapopoena make Bahasa Sunda, diajar deui we bahasa 
Sorangan nyumponan kana Takdir anu teu bisa di pungkir, Kadar teu bisa 
disinglar.

Kuring ditakdirkeun gubrag lahir teh di Wewengkaon Para Hiyangan tea. 

Manawi kusimkuring bade nyobian diwaler seratan anu di handap, mung naha ku 
Bahasa Indonesia/Sunda?, Bilih kajongjonan nganggo Bahasa Indonesia teras, 
sedengkeun ieu milis pikeun miara/diajar Bahasa Sunda.

Sakitu heula, kaleresan nuju rarepot keneh.
baktos
Agus Wirabudiman

  ----- Original Message ----- 
  From: mangucup88 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, July 11, 2007 6:27 PM
  Subject: [kisunda] Bangsa Pamali - Takhayul


  Tidak bisa dipungkiri, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang 
  percaya takhayul. Mulai dari Presiden s/d abang Becak semuanya 
  percaya takhayul, begitu juga dengan para pembimbing agamanya. 
  Takhayul adalah sejenis kepercayaan yang menganggap serangkaian 
  kegiatan tertentu yang dapat menyebabkan akibat sial ataupun hokie. 
  Takhayul sudah merupakan tradisi dan budaya dari bangsa Indonesia. 
  Budaya ruwatan dan budaya pamali adalah budaya bangsa kita. Oleh 
  sebab itulah juga majalah maupun film yang paling digandrungi adalah 
  film-film yang bersifat misteri ataupun mistik.

  Hampir setiap pernikahan selalu dicarikan hari baiknya terlebih 
  dahulu. Setiap rumah yang dibangun/dibeli selalu dibutuhkan ahli 
  Fengshui. Setiap orang meninggal selalu ada upacara 40 hari maupun 
  1000 hari. Belum lagi berbagai macam jenis upacara ruwatan maupun 
  hal-hal yang bersifat pamali - bahasa Sunda = Pantangan.

  Upacara Ruwatan hingga sekarang ini sudah melestari dan jadi 
  tradisi, bukan hanya sekedar di Jawa Tengah saja. Upacara sakral ini 
  dimaksud untuk menolak bala, bahaya maupun malapateka yang 
  digolongkan rentan bahaya disebut sebagai sukerta. Upacara ini 
  dilakukan hampir oleh semua penganut agama termasuk umat Kristen. 
  Misalnya upacara kebaktian/misa ruwatan pemberkatan rumah baru. 
  Bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan ruwatan dimana harus menaroh 
  cabek yang ditusuk oleh tusuk sate sebagai penangkal hujan.

  Pamali atau pantangan bagi sesuatu yang bisa mendatangkan sial 
  misalnya tukaran tas, jalan dibawah tangga, memberikan kado sebelum 
  anak dilahirkan. Bagi orang Tionghoa maupun Jepang tidak boleh 
  menyuguhkan makanan dalam jumlah empat (4) buah, sebab angka 4 
  melambangkan kematian. Tidak boleh menancapkan sumpit makan di 
  tengah nasi, sebab ini sama seperti juga menusuk masuknya rejeki 
  makanan sehari-hari. 

  Sedangkan yang bisa mendatangkan hokie, misalnya di Eropa mengetuk 
  tiga kali diatas kayu yang belum dicat, sebab kayu tersebut 
  melambangkan salib Yesus. Di Jerman pada saat mengetuk mengucapkan 
  perkataan: "Toi" tiga kali. Hanya banyak orang Jerman sendiri tidak 
  tahu, bahwa makna dari kata Toi itu adalah Teufel (setan), jadi 
  secara tidak langsung mereka memanggil si setan tiga kali. Sepatu 
  kuda apabila dipasang seperti huruf U akan membawa hokie, maka dari 
  itulah Lord Nelson dari England khusus memasang sepatu kuda di 
  kapalnya.

  Bedasarkan Edmund Burke - Pujangga dari Irland: "Takhayul itu adalah 
  agamanya wong gendheng !' Hanya perlu dikeketahui, bahwa kepercayaan 
  akan takhayul ini dianut oleh hampir seluruh umat manusia di dunia 
  ini. Di Jepang maupun di Inggris. Berdasarkan jajak pendapat disana 
  80% penduduk Inggris percaya akan takyul misalnya kaca pecah bisa 
  mendatangkan sial selama 7 tahun. Di Indonesia orang percaya bahwa 
  kucing hitam bisa membawa sial, sebab warna hitam adalah warna kuasa 
  gelap dan kucing memiliki mata seperti mata setan. Hanya perlu 
  diketahui di England Kucing Hitam adalah pembawa hokie sedangkan 
  kucing putih adalah pembawa sial.

  Percaya takyul dalam bahasa Inggris = Superstition. Kata ini diserap 
  dari bahasa Latin = Superstes yang berarti diluar jangkauan. 
  Kerpecayaan akan takhayul ini banyak sekali dianut oleh para 
  selebritis, olahragawan, bintang film maupun penjudi. David Beckham 
  percaya bahwa ia akan bisa menang dalam pertandingan bola, apabila 
  sehari sebelumnya ia tidak mandi. Sedang Johan Cruift mantan pemain 
  bola Belanda sebelum pertandingan dimulai ia harus menunyah permen 
  karet terlebih dahulu.

  Bagi para penjudi di Amerika uang kertas dua AS Dollar itu pembawa 
  sial. Bagi penjudi uang tersebut sering disebut "deuce" = dua dlm 
  bhs Perancis kuno jadi mirip seperti kata Devil = Setan.

  Tanggal maupun angka bisa membawa sial oleh sebab itulah timbul 
  gejala penyakit jiwa Tetraphobia atau takut dengan angka Empat sebab 
  di Jepang, China, Korea maupun Hawaii angka tersebut melambangkan 
  kematian. Begitu juga bagi mereka yang takut akan bilangan 13 atau 
  Triskaidekaphobia. Banyak hotel di seluruh dunia yang tidak memiliki 
  kamar maupun tingkat dengan angka 13.

  Apakah benar angka 13 bisa membawa sial ? Lihat saja apakah pada jam 
  13.13 anda selalu mengalami nasib sial. Bagaimana ketika anda 
  berusia 13 tahun ? Dan bagaimana pula bagi mereka yang dilahirkan 
  pada tgl 13. Di Eropa bahkan ada kepercayaan bahwa mereka yang 
  dilahirkan pada bulan April adalah mereka yang tidak akan berhasil, 
  sebab bulan April adalah hari lahirnya Yudas.

  Hari sial adalah hari Jumat sedangkan hari hokie adalah hari Minggu. 
  Hati-hati bagi mereka yang percaya akan takhayul sebab Jumat yang 
  akan datang ini adalah Jumat tgl 13.

  Bedasarkan penelitian terbuktikan kepada mereka yang percaya akan 
  nasib sial, benar-benar akhirnya membawa sial benaran, sebab prilaku 
  maupun tindakan dia sudah terindoktrinasi terlebih dahulu oleh 
  pikirannya sendiri. Perempuan pada umumnya lebih percaya akan 
  takhayul daripada pria.

  Mang Ucup
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  Homepage: www.mangucup.net 



   

Reply via email to