di tempat gawe Mang Utas oge ngan ukur saurang anu maksakeun make jilbab teh, 
da anu sejen mah teu beunang make Jilbab.

pertanyaana kunaon anu sejen teu beunang make jilbab?
jawabana : kapanan mung hiji istrina mah, anu sejena jalu wungkul

kebo

  ----- Original Message ----- 
  From: Gan Lesmana 
  To: urangsunda@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 11:38 AM
  Subject: Re: [Urang Sunda] OOT: Pelarangan Memakai Jilbab



  Aeh ... aeh .... boa-boa ieu teh pangalamanna si Bunda Dorce, nya ...!?

  wass,
  gl


  Dari: Kang Toha <[EMAIL PROTECTED]>
  Terkirim: Kamis, 8 November, 2007 10:36:48



  Punten teu disundakeun,
  kanu tos uninga teu kengeng protes :)

  Smoga menyentuh hati para pembaca...
  _ _________ _________ _________ _

  Ada seorang teman saya, suatu hari terpanggil untuk
  memakai jilbab. Karena hatinya sudah tetap, dia pun
  pergilah ke toko muslim untuk membeli jilbab.
  Setelah membeli beberapa pakaian muslim lengkap
  bersama jilbab dengan berbagai model (maklum teman
  saya itu stylish sekali), dia pun pulang ke rumah 
  dengan hati suka cita.

  Sesampainya di rumah, dengan bangga dia mengenakan
  jilbabnya. Ketika dia ke luar dari kamarnya, bapak
  dan ibunya langsung menjerit. Mereka murka bukan main
  dan meminta agar anaknya segera melepaskan jilbabnya. 

  Anak itu tentu merasa terpukul sekali....bayangkan:
  Ayah ibunya sendiri menentangnya untuk mengenakan
  jilbab..

  Si anak mencoba berpegang teguh pada keputusannya
  akan tetapi ayah ibunya mengancam akan memutuskan 
  hubungan orang-tua dan anak bila ia
  berkeras. Dia tidak akan diaku anak selamanya bila
  tetap mau menggunakan jilbab. Anak itu
  menggerung-gerung sejadi-jadinya. Dia merasa menjadi
  anak yang malang sekali nasibnya. 

  Tidak berputus asa, dia meminta guru tempatnya
  bersekolah untuk berbicara dengan orang tuanya. Apa
  lacur sang guru pun menolak.

  Dia mencoba lagi berbicara dengan ustad dekat rumahnya
  untuk membujuk orangtuanya agar diizinkan memakai 
  jilbab...hasilnya? Nol besar! Sang ustad juga
  menolak mentah-mentah. Belum pernah rasanya anak ini
  dirundung duka seperti itu.

  Dia merasa betul2 sendirian di dunia ini. Tak ada
  seorang pun yang mau mendukung keputusannya untuk 
  memakai jilbab. Akhirnya dia memutuskan untuk
  menggunakan truf terakhir. Dia berkata pada orang
  tuanya,"Ayah dan ibu yang saya cintai. Saya tetap akan
  memakai jilbab ini. Kalau tidak diizinkan juga saya
  akan bunuh diri."

  Sejenak suasana menjadi hening. Ketegangan mencapai
  puncaknya dalam keluarga itu. Akhirnya sambil menghela
  napas panjang, si ayah berkata dengan lirih,
  "Bang! Kalo kamu perempuan, tidak masalah." 
  "Lha kamu laki-laki kok pake jilbab?"

  huehuheueuhuehe. .......... ..... 

  ............ ......... ......... .......... ..

  -- 
  Regards

  Toha 
  .
   




------------------------------------------------------------------------------
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

   

Kirim email ke