Rarasaan teh gampil pisan nyandak S-3 ieu teh...siga
Percobaan/Uji lab Mahasiswa Teknik tingkat II. Kedahna
aya oge panalitian banding na sacara paralell, Grup I,
Shalat Tahajud. Grup ka II Aerobik. Grup III Yoga
jeung Group IV, Maen kartu. Engke dibandingkeun eta
kadar Kortisolna. Nembe disimpulkan  naha aya
korelasi, naha paradoksal atanapi Konvergen ?

--- roni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Punten teu di sundakeun mugi-mugi aya manfaatna.
> 
>  
>  
> > "DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD"
> >
> >    Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat
> > seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat
> (maqam)
> > terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga
> sangat
> > penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil
> > penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya,
> salah
> > satu shalat sunah  itu bisa membebaskan seseorang
> dari
> > serangan infeksi dan penyakit kanker.
> >
> >    Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat
> > tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin,
> benar,
> > khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari
> infeksi
> > dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak  itu
> > bukan'tukang obat'  jalanan. Dia melontarkan
> > pernyataanya itu dalam  desertasinya yang berjudul
> > 'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap  peningkatan
> > Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik:
> Suatu
> > Pendekatan Psiko-neuroimunologi" Dengan desertasi
> itu,
> >  Sholeh berhasil  meraih gelar doktor dalam bidang
> > ilmu    kedokteran pada  Program Pasca Sarjana
> > Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa
> > pekan lalu.
> >
> >    Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai
> hanya
> > merupakan ibadah salat tambahan atau sholat sunah.
> > Padahal jika dilakukan
> >    secara kontinu, tepat  gerakannya, khusuk dan
> > ikhlas, secara medis sholat  itu  menumbuhkan
> respons
> > ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada
> > imonoglobin M, G, A dan  limfosit-nya yang berupa
> > persepsi dan motivasi positif, serta dapat
> > mengefektifkan kemampuan individu untuk
> menanggulangi
> > masalah yang dihadapi (coping).
> >
> >    Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan
> > sekedar  menggugurkan status sholat yang muakkadah
> > (Sunah mendekati wajib).  Ia  menitikberatkan pada
> > sisi rutinitas sholat, ketepatan  gerakan,
> > kekhusukan, dan keikhlasan.
> >    Selama ini, kata dia, ulama melihat  masalah
> ikhlas
> > ini sebagai persoalan mental psikis.  Namun
> sebetulnya
> > soal  ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi
> > kedokteran.  Ikhlas yang selama ini  dipandang
> sebagai
> > misteri,dapat dibuktikan secara  kuantitatif
> melalui
> > sekresi hormon kortisol.  Parameternya, lanjut
> Sholeh,
> > bisa diukur dengan  kondisi tubuh.
> >    Pada  kondisi normal, jumlah hormon kortisol
> pada
> > pagi hari  normalnya antara  38-690 nmol/liter.
> Sedang
> > pada malam hari-atau setelah  pukul 24:00
> normalnya
> > antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah hormon
> > kortisolnya normal, bisa  diindikasikan orang itu
> > tidak ikhlas karena tertekan.
> >    Begitu sebaliknya.  Ujarnya seraya menegaskan
> > temuannya ini yang membantah paradigma lama yang
> > menganggap ajaran agama (Islam)  semata-mata dogma
> > atau doktrin.
> >
> >    Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu
> > penelitian terhadap 41 responden sisa SMU Luqman
> Hakim
> > Pondok Pesantren  Hidayatullah, Surabaya.Dari 41
> siswa
> > itu, hanya 23 yang sanggup  bertahan menjalankan
> > sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah
> diuji
> > lagi, tinggal 19 siswa yang  bertahan sholat
> tahjjud
> > selama dua bulan. Sholat  dimulai pukul
> 02-00-3:30!
> > sebanyak 11* rakaat, masing masing dua  rakaat
> empat
> > kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon
> > kortisol mereka  diukur di tiga
> > laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan
> > Klinika).
> >    Hasilnya,ditemukan bahwa kondisi tubuh
> seseorang
> > yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda
> dengan
> > orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka  yang
> > rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan
> tubuh
> > dan  kemampuanindividual untuk
> > menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan
> > stabil. "Jadi sholat tahajjud selain bernilai
> ibadah,
> > juga sekaligus sarat  dengan muatan psikologis
> yang
> > dapat mempengaruhi kontrol kognisi.
> >
> >    Dengan cara memperbaiki  persepsi dan motivasi
> > positif dan coping yang efectif, emosi yang
> positif
> > dapat menghindarkan seseorang dari stress,"Nah,
> > menurut Sholeh, orang stress  itu biasanya rentan
> > sekali terhadap penyakit kanker  dan infeksi.
> Dengan
> > sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan
> > disertai perasaan ikhlas  serta tidak terpa! ksa,
> > seseorang akan memiliki respons imun yang baik,
> yang
> > kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit
> infeksi
> >  dan kanker. Dan,  berdasarkan hitungan tekhnik
> medis
> >  menunjukan, sholat  tahajjud yang  dilakukan
> seperti
> > itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang
> baik.
> >
> >    Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia
> tidak
> > mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat,
> > nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH
> kepadanya.
> > Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal
> > kita???????
> >
> >    Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam
> > karena  beberapa keajaiban yang di temuinya di
> dalam
> > penyelidikannya.  Ia amat kagum  dengan penemuan
> > tersebut sehingga tidak dapat diterima  oleh akal
> > fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi.
> Setelah
> > memeluk  Islam dia amat yakin pengobatan secara
> Islam
> > dan oleh sebab itu ia telah  membuka sebuah klinik
> > yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian
> > pengobatan melalui Al-Quran menggunakan
> obat-obatan
> > yang digunakan seperti yang terdapat
> > didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji
> hitam
> > (Jadam) dan sebagainya.
> >
> >    Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk
> memeluk
> >  Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa
> sewaktu
> > kajian saraf yang  dilakukan, terdapat  beberapa
> urat
> > saraf di dalam otak manusia ini  tidak dimasuki
> oleh
> > darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan
> > darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih
> > normal. Setelah membuat kajian yang  memakan waktu
> > akhirnya  dia menemukan bahwa darah tidak akan
> > memasuki urat  saraf di dalam otak tersebut
> melainkan
> > ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu
> ketika
> > sujud. Urat  tersebut memerlukan darah untuk
> beberapa
> > saat tertentu saja. Ini  artinya darah akan
> memasuki
> > bagian urat tersebut  mengikut kadar sembahyang 5
> > waktu yang diwajibkan oleh Islam.
> >
> >    Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang
> > siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak
> tidak
> > dapat menerima darah yang  secukupn! ya untuk
> > berfungsi secara normal. Oleh  karena itu kejadian
> > manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama
> > Islam "sepenuhnya" karena  sifat fitrah
> kejadiannya
> > memang telah dikaitkan oleh Allah dengan  agamanya
> > yang
> >  indah ini.
> >
> >    Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar
> manusia
> > yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang
> beragama
> > Islam  walaupun akal mereka berfungsi secara
> normal
> 
=== message truncated ===



      
____________________________________________________________________________________
Be a better sports nut!  Let your teams follow you 
with Yahoo Mobile. Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ

Kirim email ke