hayang ngadamel stiker, atawa naon wae "alat" propaganda nu ngomongkeun
"tong sieun make basa sunda" atawa "tong gengsi make basa sunda".
cik aya nu gaduh ide desainna?

-Bohay-

Pada tanggal 24/11/07, Tata Noers <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   ditempelkeun
> Tina Gala Media, Jumaah 22 Nopember 2007
>
> Pendatang Senang Berbahasa Sunda
>
>
> MARTADINATA, (GM).-
> Masyarakat Sunda dinilai sangat rendah perhatiannya
> terhadap perkembangan bahasa Sunda. Masyarakat Sunda
> enggan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa
> komunikasi di lingkungan masyarakat.
>
> "Mereka kalah oleh masyarakat pendatang yang lebih
> senang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa
> komunikasi," ungkap Kasi Pengembangan Budaya Daerah
> Subdis Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
> Jabar, Nunung Ruliah yang ditemui di ruang kerjanya,
> Jln. L.L.R.E. Martadinata Bandung, Kamis, (22/11).
>
> Sekalipun, lanjutnya, para pendatang tersebut dalam
> menggunakan bahasa Sunda terdengar kasar atau tidak
> sesuai dengan undak usuk basa Sunda. "Namun, hal itu
> lebih baik daripada masyarakat Sunda, terutama
> generasi mudanya yang enggan menggunakan bahasa Sunda
> dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
>
> Menurut Nunung, masyarakat pendatang, terutama
> mahasiswa, mau belajar bahasa Sunda sebagai bahasa
> komunikasi untuk menyesuaikan diri selama hidup di
> Tatar Sunda. Sekalipun ada dari mereka yang masih
> menggunakan bahasa asal mereka untuk berkomunikasi
> dengan teman dari daerahnya.
>
> "Tetapi mereka berusaha bisa hidup berdampingan dengan
> masyarakat Sunda, salah satunya dengan mempelajari
> bahasa Sunda sebagai bahasa komunikasi," paparnya.
>
> Nunung menyebutkan, penyebab masyarakat Sunda enggan
> menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa komunikasi
> karena gengsi. Mereka, katanya, lebih baik menggunakan
> bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi.
>
> "Sekalipun yang diajak ngobrol masih masyarakat Sunda,
> bukan dari suku lain," tambahnya. Hal inilah yang
> menjadi kekhawatiran Nunung, masyarakat Sunda akan
> meninggalkan bahasa ibunya (Sunda) dan beralih ke
> bahasa Indonesia (bahasa lain). Namun di balik itu,
> Nunung pun merasa bangga, ternyata bahasa Sunda masih
> dipelajari oleh masyarakat pendatang, terutama
> mahasiswa yang kuliah di wilayah Jabar.
>
> "Disisi lain saya merasa khawatir bahasa Sunda akan
> ditinggalkan masyarakat Sunda, di sisi lain ada rasa
> bangga karena bahasa Sunda dipelajari dan menjadi
> bahasa komunikasi oleh kalangan mahasiswa yang berasal
> dari luar masyarakat Sunda," paparnya.
>
> Namun di balik itu, Nunung pun merasa bangga karena
> banyak generasi muda (pelajar dan mahasiswa) asal
> Jabar masih mau mempelajari dan menggunakan bahasa
> Sunda. Menurut penilitian Unpad, saat ini tidak kurang
> dari 30 juta masyarakat Jabar menggunakan bahasa
> Sunda. Selain itu, banyak juga mahasiswa dan pelajar
> di Jabar yang mengikuti lomba debat bahasa Sunda di
> Kabupaten Cianjur, awal pekan lalu.
>
> "Sebanyak 16 tim dari sembilan kabupaten kota petutur
> bahasa Sunda mengikuti lomba debat tersebut. Setiap
> tim beranggotakan tiga orang," katanya. (B.81)**
>
> ________________________________________________________
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> http://id.yahoo.com/
>  
>

Kirim email ke