Ceuk beja, aya satelit mata-mata Amerika, beakeun tanaga, jadi teu
kakontrol, kaluar orbit. Lila-lila bisa asup kana atmosfir. Sanajan
kebeuleum, tapi lamun teu beak, ieu ruruntuk satelit teh bisa ninggang
bumi kalawan gancang pisan (ngaleuwihan gancangna sora). Bahaya lamun
ninggang ka tempat nu loba manusana siga Pulo Jawa.

Wartosna nyanggakeun tina Media Indonesia Online:

Satelit Amerika Jatuh dari Orbit

WASHINGTON--MI: Satu pesawat mata-mata AS akan jatuh dari orbitnya dan
dapat menghantam Bumi pada penghujung Februari atau Maret, demikian
laporan beberapa lembaga Sabtu (26/1) waktu setempat.

"Lembaga terkait pemerintah sedang memantau situasi tersebut," kata Gordon
Johndroe, juru bicara bagi Badan keamanan Nasional AS (NSC).

"Sejumlah satelit selama bertahun-tahun telah keluar orbit dan jatuh tanpa
membahayakan. Kami sedang mengkaji potensi pilihan dan mengurangi
kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh satelit ini," katanya.

“Satelit yang telah kehilangan daya dan pendorong tersebut, dapat berisi
bahan berbahaya,” kata beberapa pejabat AS. “Karena satelit itu tak dapat
dikendalikan lagi, tidak diketahui di bagian Bumi mana satelit tersebut
dapat jatuh.”

Ketika ditanya apakah mungkin untuk mencegat satelit yang jatuh itu dengan
rudal sebelum benda angkasa tersebut jatuh di Bumi, juru bicara Johndroe
menolak untuk berkomentar.

Pada 1979, Skylab, stasiun antariksa NASA dengan bobot 78 ton yang sudah
ditinggalkan jatuh dari orbit dengan cara tak terkendali. Pecahan akhirnya
jatuh di Samudera India dan di melintasi satu daerah terpencil di
Australia barat tanpa membahayakan manusia. (Xinhua/Ant/OL-06)


Kirim email ke