Laah hese kang ngabejaan jalma ngaroko di urang mah. uteukna geus kapangaruhan (ruksak?) ku nikotin. teuing berfungsina kari sabaraha persen deui tah.
2008/4/15 Dadi Kurniadi <[EMAIL PROTECTED]>: > Sajakna mas taufik, punten teu di sundakeun. > Kabebasan ngarokok di Indonesia keur nanjeurkeun hak asasi...nu kieu kitu > nya..??? > Beda mun dibandingkeun di nagara-nagara bataur mah saperti di > Singapore,jeung nagara lian na. nu kasiksa teh malihan mah nu ngarokokna. > Geuning dinagara sejen mah, model di tempat umum saperti di > airport, perkantoran jeung stasion2 sok disadiakeun ruangan paragi ngarokok > ukuran na ukur 3 x 3 Meter, maranehna teu sembarangan ngarokok ditempat2 > terbuka, sabab undang2 nu berlaku keras kacida. > Kasiksa kacida sabab ruangan ngarokok tempat diuk terbatas, anu ngarokok > lobaan, alhasil narangtung wae. Kepul haseup mah geus teu kacatur deui, > sanajan aya blower oge. > Beda jeung diurang, eta komo di angkot, meni sok mulek ku haseup rokok, > teu ningali aya orok, ih cuek we,,,,, cik atuh sing saladar nya... > Basa kuring transit di airport hongkong, kuring heran ningali jelema > ngarariung di jero ruangan nu ukur 3M x 3M, tapi teu ngarobrol, ceuk > babaturan kuring, "tuh tingali, maranehna keur sembahyang.." pokna bari > nunjuk ka nu keur narangtung , eusina meni pepek ku jelema bari narangtung. > Ari sugan teh heueuh....ari pek teh geuning keur sembahyang ka Tuhan 9 > senti. > > > *Tuhan Sembilan Senti* > Oleh: Taufiq Ismail > > Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, > tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok, > Di sawah petani merokok, > di pabrik pekerja merokok, > di kantor pegawai merokok, > di kabinet menteri merokok, > di reses parlemen anggota DPR merokok, > Di angkot Kijang penumpang merokok, > di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, > di loket penjualan karcis orang merokok, > di kereta api penuh sesak orang festival merokok, > di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, > di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta > diajari pula merokok, > Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, > tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok, > Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai > kita, > Di pasar orang merokok, > di warung Tegal pengunjung merokok, > di restoran, di toko buku orang merokok, > di kafe di diskotik para pengunjung merokok, > Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok, > bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur > ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak > rokok, > Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling > menularkan HIV-AIDS sesamanya, > tapi kita tidak ketularan penyakitnya. > Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok > di kantor atau di stopan bus, > kita ketularan penyakitnya. > Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS, > Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur > di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap > tembakau itu, bisa ketularan kena, > Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, > di apotik yang antri obat merokok, > di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, > di ruang tunggu dokter pasien merokok, > dan ada juga dokter-dokter merokok, > Istirahat main tenis orang merokok, > di pinggir lapangan voli orang merokok, > menyandang raket badminton orang merokok, > pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, > panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen > sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok, > Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok, > di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok, > di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang- > orang goblok merokok, > Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im sangat ramah bagi > orang perokok, > tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok, > Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai > kita, > Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat > merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa. > Mereka ulama ahli hisap. > Haasaba, yuhaasibu, hisaaban. > Bukan ahli hisab ilmu falak, > tapi ahli hisap rokok. > Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala- > berhala kecil, > sembilan senti panjangnya, > putih warnanya, > kemana-mana dibawa dengan setia, > satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya, > Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, > tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, > cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri. > Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan > yang sedikit golongan ashabus syimaal? > Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu. > Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz. > Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. > Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. > Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok. > Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz. > 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan. > 15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir > diharamkan. > 4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok > diapakan? > Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul > khabaaith. > Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah > dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok. > Jadi ini PR untuk para ulama. > Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, > lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan, > Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. > Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya > berapi itu, > yaitu ujung rokok mereka. > Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. > Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai > terbatuk-batuk, > Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, > sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit > rokok. > Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu > lintas, > lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, > cuma setingkat di bawah korban narkoba, > Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat > berkuasa di negara kita, > jutaan jumlahnya, > bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, > dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, > diiklankan dengan indah dan cerdasnya, > Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, > tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, > karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara > menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini, > Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini. > > > Messages in this topic > <http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/127606;_ylc=X3oDMTM4OW5sNWh1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BG1zZ0lkAzEyNzYwNgRzZWMDZnRyBHNsawN2dHBjBHN0aW1lAzEyMDgyMTk0OTIEdHBjSWQDMTI3NjA2>( > 1) Reply (via web post) > <http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/post;_ylc=X3oDMTJyYWVyMWxtBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BG1zZ0lkAzEyNzYwNgRzZWMDZnRyBHNsawNycGx5BHN0aW1lAzEyMDgyMTk0OTI-?act=reply&messageNum=127606>| > Start > a new topic > <http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/post;_ylc=X3oDMTJlYjRjc2FvBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA250cGMEc3RpbWUDMTIwODIxOTQ5Mg--> > > Messages<http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/messages;_ylc=X3oDMTJlc241b2R1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA21zZ3MEc3RpbWUDMTIwODIxOTQ5Mg-->| > Files<http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/files;_ylc=X3oDMTJmajVzZmZuBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA2ZpbGVzBHN0aW1lAzEyMDgyMTk0OTI->| > Photos<http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/photos;_ylc=X3oDMTJlNTlhOTBmBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA3Bob3QEc3RpbWUDMTIwODIxOTQ5Mg-->| > Calendar<http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/calendar;_ylc=X3oDMTJkM3Ntdms4BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA2NhbARzdGltZQMxMjA4MjE5NDky> > Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id > [image: Yahoo! > Groups]<http://groups.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTJkMGRrbWY5BF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA2dmcARzdGltZQMxMjA4MjE5NDky> > Change settings via the > Web<http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/join;_ylc=X3oDMTJmNGI2aXB2BF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA3N0bmdzBHN0aW1lAzEyMDgyMTk0OTI->(Yahoo! > ID required) > Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest<[EMAIL > PROTECTED]:+Digest>| Switch > format to Traditional<[EMAIL PROTECTED]:+Traditional> > Visit Your Group > <http://groups.yahoo.com/group/urangsunda;_ylc=X3oDMTJkZzFmMm02BF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzE4NjIwNTYEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDEzNTU2BHNlYwNmdHIEc2xrA2hwZgRzdGltZQMxMjA4MjE5NDky>| > Yahoo! > Groups Terms of Use <http://docs.yahoo.com/info/terms/> | Unsubscribe > <[EMAIL PROTECTED]> >