Asa araraneh pan nggeus nyaho minyak teh numpuk teu bisa dijual kulantaran
tanker teu bisa jalan kumargi  cuaca buruk...ari minyakna mah tos kajual
sadayana..tinggal nunggu Tanker tea. Kumaha Pri Agung S ?

Ngantri BBM mah teu aya hubungan sareng minyak numpuk teu
kajual...kulantaran teu sadaya minyak Indo jadi BBM. Malah lolobana keur BBM
mah *ngimpor Saudia Arabian Light Crude....

*
On 4/30/08, Budyana Yogaswara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    Asa patojaiah pisan ningali ieu berita jeung kanyataan lobana jelema
> ngantri BBM kaasup minyak tanah jeung gas ....Mangga nyanggakeun wartana.
>
>
> http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/30/time/092208/idnews/931755/idkanal/4
>
>
>
> *Jakarta* - Penuhnya tangki-tangki penimbunan minyak mentah di Indonesia
> menunjukkan lemahnya sistem inventory perminyakan nasional.
>
> Menurut pengamat perminyakan Pri Agung R, hal itu juga menunjukkan bahwa
> wewenang pemerintah untuk mendesak para kontraktor migas menjual minyaknya
> juga lemah.
>
> "Semestinya itu bukan untuk dibanggakan karena hanya mencerminkan lemahnya
> sistem inventori & lemahnya wewenang pemerintah dalam konteks tidak bisa
> memaksa para KKKS untuk segera menjual minyaknya," katanya ketika dihubungi
> * detikFinance*, Rabu (30/4/2008).
>
> Penuhnya tempat penampungan minyak mentah ini bisa berbahaya karena
> mengancam sumur produksi terpaksa dihentikan. Sebab jika sumur terus
> produksi, tidak ada lagi tempat untuk menampungnya.
>
> Padahal jika satu sumur produksi sekali dihentikan, akan butuh biaya dan
> waktu yang lebih banyak lagi untuk berproduksi.
>
> "Kalau tidak segera dijual justru ini akan menghambat produksi
> lapangan-lapangan minyak yang ada," jelasnya.
>
> Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro
> <http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/29/time/153803/idnews/931405/idkanal/4>usai
> rapat dengan Wapres menyatakan, situasi minyak mentah yang ada di tanki
> timbun nasional saat ini sudah penuh alias* tank top*. Volumenya mencapai
> 14 juta barel.
>
> Pri Agung menjelaskan, minyak sebanyak itu merupakan hasil produksi selama
> 15 hari yang belum bisa terjual, sehingga masih mengendap di tangki-tangki
> tersebut.
>
> "Penyebabnya bisa macam-macam, seperti cuaca yang buruk sehingga kapalnya
> tidak bisa berlayar," katanya.
> *( lih / ddn ) *
>
> 
>

Reply via email to