Tah geuning nu ditungu-tunggu teh, kiwari geus dimimitian, 'ujicoba'
sakola gratis. disebut 'uji coba' soteh,pedah cenah can patijelas
kumaha kahareupna, bisa terus gratis atawa henteu.

salam,
mh
========
Peminat Sekolah Gratis Membeludak
Ketidakjelasan Soal Kelanjutan Program Meresahkan

    SEORANG siswa dites pengetahuan menulis ejaan berbahasa Inggris,
pada tes kemampuan untuk memasuki sekolah menengah pertama di sekolah
gratis SMP Kemah Indonesia 4 Jln. Sadang Serang Kota Bandung, Rabu
(2/7).* DUDI SUGANDI/"PR"

BANDUNG, (PR).-
Oleh karena banyak pelamar, beberapa sekolah gratis telah menutup
pendaftaran penerimaan siswa baru (PSB). Meski demikian, keberlanjutan
program itu sendiri masih dipertanyakan oleh para pengurus sekolah.

Wakasek Kesiswaan SMA Ma'arif, Tatang Effendi mengatakan jumlah
pendaftar untuk program sekolah gratis di SMA Ma'arif sudah melebihi
kuota. Dari 40 kursi yang tersedia, jumlah pendaftar mencapai 50
orang. Oleh karena itu, sekolah yang terletak di Jln. Terusan
Galunggung No. 9 Bandung ini telah menutup pendaftaran sejak Rabu
(2/7).

Untuk menentukan berhak tidaknya seorang siswa diterima, sekolah
melakukan seleksi dengan menyurvei langsung. "Kami betul-betul
menyeleksi setiap calon siswa dengan melakukan survei dan kunjungan ke
setiap rumah," ungkap Tatang saat ditemui di kantornya, Kamis (3/7).

Hal serupa terjadi di SMK Madya Bandung. SMK di Jln. Sekelimus Utara I
No. 18 Bandung tersebut telah menutup pendaftaran sejak semingu lalu
(Jumat, 27 Juni). Sebanyak 93 siswa tercatat mendaftar. Karena kuota
gratis untuk kelas I hanya diberikan kepada 20 orang, sekolah
merencanakan menerima 80 orang yang akan terbagi dalam dua kelas.

Berdasarkan pemantauan "PR", masyarakat sangat antusias menyambut
dibukanya beberapa sekolah gratis di Kota Bandung Tahun Ajaran
2009/2010. Ini terlihat di SMA-SMK gratis lain seperti SMK PGRI, SMK
Pajajaran, SMK LPPM RI 2, SMA Muhammadiyah I, dan SMA 27. Di
sekolah-sekolah tersebut, jumlah pendaftar jauh meningkat dibandingkan
dengan tahun lalu.

SMAN 27 misalnya. Sebagai satu-satunya SMAN gratis, sekolah di Jalan
Cihampelas ini didatangi banyak pendaftar. Hingga hari keempat,
sedikitnya tercatat 181 pendaftar. Beberapa di antaranya bahkan
berasal dari luar kota, mulai dari Sumedang, Bekasi, Cirebon, hingga
Wonosobo.

Keberlanjutan

Meski melambungkan harapan baru, ada persoalan yang menggelisahkan
pihak sekolah. Salah satunya adalah tentang keberlanjutan program
sekolah gratis yang belum juga jelas.

"Yang jelas gratis kan baru satu tahun ke depan. Sementara bagaimana
kelanjutannya belum jelas. Oleh karena itu, kami tidak berani menerima
terlalu banyak siswa," ujar Kepala SMK Madya Bandung Moch. Taupan.

Menurut Taupan, ketidakjelasan ini sangat merisaukan para pengurus
sekolah swasta. Khususnya mereka yang memiliki siswa sedikit dan
didominasi kalangan tidak mampu. "Jika program macet di tengah jalan,
banyak sekolah bakal keteteran," ujarnya.

Survei calon siswa

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji mengungkapkan, jika
memang pendaftar membeludak, sekolah harus melakukan pe-ranking-an.
Untuk sekolah gratis, pe-ranking-an harus mengutamakan mereka yang
betul-betul tidak mampu.

Oji juga menekankan pentingnya sekolah melakukan survei untuk mengecek
langsung kondisi ekonomi dan keluarga calon siswa. Dengan begitu,
sekolah bisa melihat langsung dan menentukan siswa mana saja yang
berhak bersekolah di sekolah tersebut.
(A-157/CA-165/CA-176/CA-184/CA-187)***

citation: 
http://newspaper.pikiran-rakyat.co.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=21101

Kirim email ke