--
ari sapangartos abdi  mah zionist=yahudi pami yahudi can  tangtu
zionist, tapi rada sesah ngabedakeunana, manawi aya anu terang
??zionist  mah semacam ideology.  raraosan mah..pami teu lepat.

cing tingal  kumaha MUI mensikapi hal tsb.


Wassalam
Ummu fauziah



        
Propaganda Israel Di Balik Kunjungan AS Ke MUI

Katagori : Politik Barat
Oleh : Redaksi 18 Sep 2008 - 2:30 pm

imageCampur tangan AS di Indonesia bak matahari di siang bolong.Kini,
giliran Utusan Khusus Deplu AS menyambangi MUI.Anehnya, kunjungan ini
tak tercium pers.

Tak ada angin tak ada hujan. Siang itu, sekitar jam 15.00 Wib, dua
orang bule berkebangsaan Amerika Serikat (AS) dan seorang
berkebangsaan Pakistan menyambangi kantor MUI di Jl Proklamasi 5
Jakarta Pusat, Selasa (29/7). Tamu yang dipimpin oleh Gregg J Rickman,
Utusan Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Mengawasi dan Melawan
Gerakan Anti Yahudi ini, diterima Ketua MUI Drs H Amidhan, Drs HA
Nazri Adlani, Ketua Komisi Luar Negeri MUI Junaedi dan Staf
Sekretariat MUI Anwar Abas.

Dalam pertemuan yang berlangsung singkat ini, Gregg meyakinkan MUI
bahwa Yahudi itu terpisah menjadi dua yakni, Yahudi sebagai agama dan
Yahudi sebagai kekuatan politik (Zinosme). Mereka mengklaim, misi yang
dibawa adalah Yahudi sebagai agama bukan politik apalagi gerakan Zionis.

Karenanya, Gregg menawarkan sebuah hubungan harmonis sebagai sesama
pemeluk agama. Apalagi, Yahudi, Kristen dan Islam merupakan satu
rumpun agama yang dibawa Nabi Ibrahim as.

Menjawab ajakan ini, Ketua MUI Drs H Amidhan menegaskan, umat Islam
Indonesia tidak bisa memisahkan Yahudi sebagai agama dengan Yahudi
sebagai Zionisme. "Semua Yahudi adalah Zionis," ujarnya. Apalagi,
pemerintah RI memiliki komitmen mewujudkan terbentuknya negara
Palestina merdeka, sebagai amanat Pembukaan UUD 45, konstitusi
tertinggi negeri ini. "Selama Israel menghambat terbentuknya negara
Palestina merdeka, pemerintah dan umat Islam Indonesia tidak akan
menjalin hubungan dengan Israel," tegasnya

Ketua Komisi Luar Negeri MUI Junaedi menambahkan, jika ingin
meningkatkan hubungan AS dengan Indonesia, keliru jika mereka membawa
Yahudi di Indonesia. Pasalnya, di Indonesia tidak ada lagi komunitas
Yahudi. Ketika, Junaedi menyinggung soal Taurat yang tidak asli lagi
karena banyak diubah manusia, mereka tersinggung dan balik mengatakan
bahwa al-Qur'an juga tidak otentik lagi. Akhirnya, Junaedi pun
menjelaskan panjang lebar bahwa keaslian al-Qur'an tetap terjaga
hingga akhir zaman.

Karena MUI tak merespon ajakan mereka, akhirnya dua utusan Pemerintah
AS dan seorang diplomat yang menjabat Sekretaris Bidang Kebudayaan
Kedutaan Besar AS di Jakarta ini, cepat-cepat berpamitan. Uniknya,
ketiganya tak sempat menikmati teh hangat dan makanan kecil yang sudah
disediakan. Bahkan, ketiganya pun tidak lagi bersalaman dengan tuan
rumah sebagaimana saat mereka datang.

Meski begitu, Gregg masih sempat meninggalkan sebuah CD di meja tamu
yang berisi Laporan Departemen Luar Negeri AS tentang Contemporary
Global Anti-Semitism; A Report Provided to the United Statet Congres
(Laporan Gerakan Global Anti Yahudi Kontemporer; yang Dikeluarkan
Kantor Utusan Khusus untuk Mengawasi dan Melawan Gerakan Anti Yahudi).

Dalam laporan setebal 81 halaman yang diperoleh Sabili ini, Indonesia
disebutkan sebagai salah satu negara yang memiliki lembaga independen
anti Yahudi. Hal ini terdapat pada Bagian 6 yang membahas tentang
Anti-Semitism in Private Media (Anti Yahudi dalam Media Independen),
hal 55–59. Di sini tertulis, Majalah Sabili menjadi bagian dari media
independen yang sering menyuarakan gerakan anti Yahudi.

Berikut kutipan pernyataan dalam laporan tentang Sabili ini. "Sabili
adalah majalah yang dibaca secara luas, sering mempublikasikan artikel
dengan banyak pendapat yang mengusung semangat anti Yahudi dan topik
serupa untuk melakukan himbauan. Contohnya, tentang eksistensi
aktivitas konspirasi Zionis di Indonesia."

Anehnya, kedatangan dua orang utusan khusus Pemerintah AS dan seorang
pejabat diplomat Kedubes AS di Jakarta menyambangi MUI ini, sama
sekali tak diketahui media. Padahal, pada saat yang sama, isu
intervensi dan campur tangan AS terhadap Indonesia sedang mancapai
klimaks. Pasalnya, pada hari itu juga, Selasa (29/7), 40 anggota
Kongres AS mengirimkan surat kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Surat yang dikirim melalui Duta Besar RI di AS Sudjadnan
Parnohadiningrat ini berisi, permintaan agar pemerintah Indonesia
segera membebaskan tanpa syarat dua anggota Organisasi Papua Perdeka
(OPM), Filep Karma dan Yusak Pakage. Keduanya dijatuhui hukuman
masing-masing 15 dan 10 tahun penjara, April 2005, karena aktivitas
separatisnya, mengibarkan bendera Bintang Kejora di Abepura, 1
Desember 2004.

Sebelumnya, Division Head Public Relation PT Indosat, Adita Irawati
menyatakan, staf Kedubes AS juga menyambangi kantornya. Mereka
meminta, agar Indosat memutuskan kontrak dengan TV Al-Manar, karena
televisi ini milik Hizbullah. Pemerintah AS menyatakan, pejuang
Hizbullah dan TV Al-Manar yang berbasis di Libanon merupakan
organisasi teroris. Memang, agar diterima pemirsa di kawasan Asia
Tenggara, Cina, Taiwan dan Australia, Al-Manar menyewa satelit C2
milik Pt Indosat. Kontrak diteken selama tiga tahun, sejak April 2008
sampai April 2011.

Anehnya lagi, pada saat isu-isu ini muncul ke publik, tiba-tiba pada
acara peringatan Hari Pribumi Internasional di Wamena, Papua, Sabtu
(9/8), terjadi pengibaran bendera Bintang Kejora. Akibatnya, kerusuhan
pun pecah, yang mengakibatkan tewasnya Otinus Tabuni (41).

Meski sulit menemukan benang merah keterkaitan kasus ini, tapi kita
bisa membaca kecenderungannya. Salah satunya, Gregg J Rickman, Utusan
Khusus Deplu AS ini mengaku, kunjungannya demi misi Yahudi sebagai
agama bukan gerakan zionis. Jika atas nama agama kenapa yang datang
bukan Rabi Yahudi? Apa urusannya Deplu AS dengan misi agama? Aneh?
(Dwi H, Diyah K, Citra S/sabili) 







- In urangsunda@yahoogroups.com, "ua duq" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> yahudi = zionis?
> 
> On Wed, Oct 15, 2008 at 3:30 PM, dienhambali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Seueur mah heunteu yahudi teh, tapi aya boh yahudi turunan anu
> > sapertos di carioskeun ku Kang Waluya, boh yahudi jajaden, alias urang
> > indo anu bermental yahudi dan kaki tangan yahudi, tah yahudi anu kieu
> > anu lewih bahaya...
> > mangga tingal aya artikel kenging copast.
> >
> > wassalam
> > Ummu Fauziah
> >
> > ----------------------------------------------------------
> >
> > Assalamualaikum,
> >
> > Singkat saja pak, saya cuma mau tanya ada tidak tokoh di indonesia
> > yang menjadi antek zionis..?
> >
> > Terima kasih
> >
> > _,___
> >
> 
> 
> 
> -- 
> d-: dudi herlianto :-q
> ~sok ngawaraduq sugan wé jadi gas bulao~
>


Kirim email ke