Tanpa terlihat oleh siapapun si Pedang Perak dengan lihay menyelinap, dia 
mengaku bisa Ilmu Silat dan datang mau melihat keramaian dengan nama samaran 
Ong Cin, dan datang kesitu mau berziarah kebetulan saja disitu ada adu Silat , 
maka sekalian ingin nonton keramaian. Tentu saja maksudnya ingin nonton ditolak 
oleh Paderi Pengawal Siau Lim, tapi kali ini Si Pedang Perak ngotot mau nonton 
juga. Hanya orang2 tertentu katanya yang bisa masuk ke tempat mengadu silat; 
dimana itu? Si Pedang Perak pura2 bertanya; setelah ditunjukkan tempatnya; maka 
supaya jangan dicurigai Si Pedang Perak terpaksa mundur dan pura2 mau berlalu; 
akan tetapi begitu para paderi meleng dengan secepat kilat dia menyelinap ke 
sana dan menyelinap sini. 
Setelah hampir mendekati ruangan yang ditunjuk, Si Pedang Perak melihat 
beberapa paderi keamanan sedang meronda, maka secepat kilat Si Pedang Perak 
menyelinap ke suatu kamar yang pintunya kebetulan tidak dikunci, maka Si Pedang 
Perak segera memasuki ruangan tersebut tanpa pikir panjang lagi; tak ada 
seorangpun yang melihatnya, saking kelebatannya sangat cepat.
Tetapi begitu dia memasuki ruangan itu, dia melihat ada seorang padri tua yang 
sedang duduk memandang kearahnya dengan mengulum senyum, wah ternyata ruangan 
ini bukan ruangan kosong, begitu Si Pedang Perak berpikir; lantas saja dia 
menyoja pada si padri tersebut.
Padri tersebut tidak membalas hormatnya hanya tetap mengulum senyum dan 
mengawasinya dengan sorot mata sangat tajam. Melihat sorot mata yang begitu 
tajam, agak tergetar juga hati Si Pedang Perak, tapi sudah kepalang basah, 
diapun mendekati Si Paderi dan bertanya:”Tay Suhu ini ruangan apa, maapkan 
cayhee salah masuk.”
“Siecu tidak salah, marilah mendekat kesini, kau Su Tiok kan? Yang bergelar Si 
Pedang Perak ?”


      

Kirim email ke