Teu aya deui kabahageaan sareng kapuasa nau langkung ageung sareng nikmat salian ti kamampuan jeung kuatna kahayang ngatur batur...........basa revolusioner gerakan Islamist mah pan...demi amal maruf nahi mungkar..pan...???
On 2/6/09, waluya2006 <waluya2...@yahoo.co.id> wrote: > > Jaipong kudu direvisi, pelem "Perempuan Berkalung Sorban" oge kudu > direvisi da cenah mere "image" goreng ka Islam jeung pasantren. Nu > nyarios, Imam Besar Masjid Isiqlal jeung Presiden PKS T. Sembiring, > sanajan anjeunna ngaku acan kungsi nonton. Istiqlal lamun teu salah > hartina MERDEKA. Rada aneh oge, Imam Besar Masjid nu harti aranna > Merdeka, bet hayang masung kabebasan ekspresi .... > > Wartosna nyanggakeun: > > Jumat, 06/02/2009 10:44 WIB > Imam Besar Istiqlal Serukan Boikot Film Perempuan Berkalung Sorban > Reza Yunanto - detikNews > > Jakarta - Film Perempuan Berkalung Sorban menuai kontroversi. Film > ini dinilai telah menyakiti umat Islam dan kalangan pesantren. Imam > Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub menyerukan agar film besutan > sutradara Hanung Bramantyo ini diboikot. > > "Saya malah menganjurkan tidak usah nonton aja. Selesai. Karena > memang film ini akan dapat menimbulkan salah paham terhadap Islam > dan terhadap pesantren," kata Ali Mustafa Yaqub kepada detikcom. > > Perempuan Berkalung Sorban menceritakan perlawanan Anissa, seorang > santriwati terhadap pengekangan perempuan di pesantren. Dalam film > itu, Annisa berkata Islam tidak adil terhadap perempuan. Film > menampilkan diskriminasi terhadap perempuan yang dilakukan ulama > dengan dalih agama, seperti perempuan tidak boleh jadi pemimpin, > perempuan tidak perlu berpendapat dan perempuan tidak boleh keluar > rumah tanpa disertai muhrimnya. > > Bagi Ali Mustafa Yakub yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi Fatwa > Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada dua hal yang menyakitkan umat > Islam dalam film itu. Pertama, pencitraan Islam yang sangat buruk. > Seolah-olah Islam mengajarkan yang tidak sesuai perkembangan zaman, > misalnya, seorang perempuan tidak boleh keluar rumah untuk belajar > dan sebagainya sesuai dengan mahromnya dan sebagainya itu. > > Kedua, penggambaran salah tentang pesantren. "Pencitraan tentang > pesantren sangat disayangkan sekali, bahkan saya berani mengatakan > itu bukan hanya merusak citra saja tapi memfitnah itu," kata > pemimpin Pondok Pesantren Daarus Sunna tersebut. > > Tidak hanya memboikot, Ali Mustafa juga meminta film yang diangkat > dari novel karya Abidah El Khaleiqy itu ditarik sementara dari > peredaran untuk diperbaiki. > > >