--- Pada Sel, 9/6/09, astrajingga hendian <astrajingg...@yahoo.com> menulis:


Dari: astrajingga hendian <astrajingg...@yahoo.com>
Topik: Bls: [Urang Sunda] SBY Lanjutkan, Indonesia Bangkrut
Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 Juni, 2009, 10:30 PM







Lanjutkan....
Hutang...lanjutkan!!! 
Neo liberalis...lanjutkan!!!
Kacelakaan darat, laut dan udara...lanjutkan!!! 
Musibah..lanjutkan!!! 
Rakyat kalaparan, DPR minta kenang-kenangan cicin emas...lanjutkan!!! 
Negara dilecehkan...lanjutkan!!!
Kebohongan publik....lanjutkan!!!
 
Sok wae mangga...da memang nu ngabuat dunia hade Manusia....jeung nu ngaruksak 
dunia Manusia....
 
Naha atuh...meuni kabina-bina teuing atuh jelema teh...
 
Eling atuh Manusia.....
 
 
 
 
--- Pada Sel, 9/6/09, Reporter Milist <reportermil...@gmail.com> menulis:


Dari: Reporter Milist <reportermil...@gmail.com>
Topik: [Urang Sunda] SBY Lanjutkan, Indonesia Bangkrut
Kepada: 
Tanggal: Selasa, 9 Juni, 2009, 1:23 AM









SBY  Lanjutkan,  Indonesia Bangkrut 
Oleh : Muslimin B. Putra 
http://muslimindaen glalo.blogspot. com/2009/ 06/sby-lanjutkan -indonesia- 
bangkrut. html, 
  
Slogan SBY pada pemilu presiden 2009 adalah “Lanjutkan”. Dalam masyarakat 
intelektual yang relatif paham akan kinerja pemerintahan SBY yang pro 
neoliberalisme  berkonotasi sebagai inisiatif melanjutkan mengutang pada 
lembaga keuangan multilateral. Bila masa pemerintahan Megawati mengobral 
penjualan BUMN dalam skema privatisasi, maka pemerintahan SBY melanjutkan dan 
kian menambah utang-utang negara. 
Pada 2008, posisi utang Indonesia tercatat US 149,47 miliar dollar atau setara 
dengan Rp 1.548 triliun dengan asumsi Rp 10.360 per US dollar. Posisi ini 
mengalami kenaikan US 8,6 miliar dollar pada tahun 2004 yang hanya tercatat US 
139,86 miliar dollar. Maka sejak 2001 hingga 2008, posisi utang Indonesia telah 
mencapai Rp 2.648 triliun. Posisi utang tersebut diperkirakan mencapai 30 
persen dari GDP. 
  
Posisi Utang Pemerintah 
Bila menggunakan data Tim Indonesia Bangkit yang disampaikan Rizal Ramli pada 
Selasa (01/04/09), total utang pemerintah sebesar Rp 1.667 triliun atau 
mengalami peningkatan sebesar 31 persen dalam lima tahun terakhir. Tim 
Indonesia Bangkit menghitung posisi utang pada Desember 2003 sebesar Rp 1.275 
triliun, dan membandingkan posisi utang pemerintah pada bulan Januari 2009 
sebesar Rp. 1.667 triliun atau mengalami kenaikan kurang lebih sebesar Rp 392 
triliun. Posisi utang tersebut merupakan utang terbesar Indonesia sepanjang 
sejarah. 
Tim Indonesia Bangkit juga menghitung jumlah utang per kapita Indonesia yang 
pasti turut meningkat. Jika pada 2004, utang per kapita Indonesia sebesar Rp 
5,8 juta per kepala, maka pada Februari 2009 melonjak menjadi Rp 7,7 juta per 
kepala. Hal ini bertolak belakang dengan iklan pemerintah SBY yang mengatakan 
utang semakin turun. 
Pada periode Januari-Oktober 2008, SBY “berhasil” melanjutkan dan meningkatkan 
beban pembayaran utang luar negeri sebesar US$ 2,335 miliar. Peningkatan utang 
luar negeri akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap tiga valuta asing 
utama, yakni dollar AS, euro dan yen Jepang.  Penyebab meningkatnya beban 
pembayaran utang karena pada saat yang sama terjadi penguatan nilai tukar yen 
terhadap dollar AS, sementara rupiah melemah terhadap dollar AS. Portofolio 
pinjaman luar negeri sangat dipengaruhi oleh tiga valuta asing utama (dollar 
AS, Yen Jepang dan Euro) yang mempengaruhi outstanding pinjaman luar negeri 
pemerintah. 
Berdasarkan data September 2008, utang dalam bentuk US dollar mencapai 29 
persen dari total pinjaman luar negeri. Utang dalam yen sebesar 44 persen, 
sedang utang dalam Euro sebesar 16 persen terhadap total pinjaman luar negeri. 
Data Departemen Keuangan per 31 Oktober 2008, nilai outstanding pinjaman luar 
negeri mencapai US 62,103 milliar dollar. Utang dalam mata uang Yen menduduki 
komposisi terbesar sekitar US 27,325 milliar dollar. Akibat penguatan mata uang 
Yen jepang terhadap US dollar, pembayaran utang dalam Yen pemerintah SBY 
melonjak. Setiap penguatan yen terhadap US dollar sebesar 1 persen, maka akan 
mempengaruhi peningkatan pinjaman seniali 0,4 persen ekuivalen US dollar. 
Outstanding pinjaman membengkak karena setiap utang yen dibayar dengan US 
dollar sementara pemerintah tidak memiliki stok Yen dalam jumlah besar. Adapun 
dana dalam bentuk valas terbesar yang dimiliki pemerintah dalam denominasi US 
dollar.. 
Data Depkeu per 14 November 2008, tercatat pembayaran utang luar negeri telah 
mencapai Rp 22,6 triliun atau 78 persen dari pagu dalam APBN Perubahan (APBN-P) 
2008 yang ditetapkan sekitar Rp 28,97 triliun. Pembayaran utang dalam negeri  
berupa utang pokok dan bunga atas obligasi negara mencapai Rp 51,4 triliun atau 
78 persen terhadap pagu pada APBN-P 2008 yakni sekitar Rp 65,897 triliun. 
Dengan total utang sebesar US 2,335 milyar dollar, bila tingkat bunga sekitar 5 
persen, maka jumlah bunga yang dibayar pemerintah berkisar US 116,7 miliar 
dollar. Untuk membayar bunga sebesar itu tidak cukup karena cadangan devisa 
hanya US 51 miliar dollar. 
Kenaikan pembayaran bunga utang pemerintah pada 2009 sebesar Rp 8,1 triliun 
atau 0,2 persen dari PDB diakui oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati 
pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Selasa (27/01/09). Penyebab 
kenaikan oleh depresiasi nilai tukar rupiah dan perubahan asumsi dalam APBN-P 
dari Rp 9.400/US$ menjadi Rp.  11.000/US$. Sedang untuk postur belanja pada 
APBN 2009, pemerintah memperkirakan anggaran belanja akan turun sebesar 1,3 
persen dari PDB. Penurunan terjadi karena subsidi yang turun Rp 43,54 triliun 
atau 0,8 persen dari PDB seiring turunnya harga minyak dunia yang mempengaruhi 
penurunan harga BBM dan tariff listrik dalam negeri. Anggaran transfer ke 
daerah juga ikut menurun menjadi Rp 16,9 triliun atau 0,3 persen dari PDB, 
meski anggaran belanja kementerian dan Lembaga serta anggaran pendidikan 
besarannya tidak berubah atau tetap sebesar Rp 207,4 triliun atau lebih dari 20 
persen dalam APBN 2009. Penghematan yang didapat
 dari penurunan subsidi dan transfer ke daerah sebesar Rp 63,2 triliun.   
Pada bulan Juni 2009, utang pemerintah banyak yang jatuh tempo dari total utang 
didalam pembukuan pemerintah yang mencapai Rp 1.500 triliun lebih. Berdasarkan 
jangka waktu temponya, utang luar negeri jangka panjang mendominasi dengan 
persentase sebesar 90,2 persen, sedangkan utang jangka pendek sebanyak 9,8 
persen. Berarti utang-utang yang jatuh tempo pada Juni tahun ini berasal dari 
utang-utang jangka panjang sejak rezim Orde Baru yang tak kunjung dibereskan 
oleh rezim SBY. 
Untuk tahun 2009, pemerintah berencana membayar utang luar negeri sebesar US 
10,1 miliar dollar yang terdiri atas utang pokok sebesar US 7,1 miliar dollar 
dan bunga utang sebanyak US 3,0 miliar dollar. Pendanaan pembayaran dibebankan 
pada APBN 2009. Sementara pada sisi inflow APBN 2009, biaya yang akan digunakan 
pembayaran utang luar negeri berasal dari penarikan pinajamn baru sebesar US 
9,1 miliar dollar. Pinjaman itu berasal dari kredit multilateral dan bilateral 
dalam bentuk pinjaman program dan proyek sebesar US 5,8 miliar dollar dan US 
3,3 miliar dollar diperoleh dari SUN (Surat Utang Negara) dan sukuk valuta 
asing. Berarti pemerintah SBY membayar utang dengan cara mengutang lagi 
sehingga negeri ini tidak pernah lepas dari jeratan utang. 
 Sementara itu utang luar negeri swasta sangat dipengaruhi kondisi krisis 
keuangan global. Pada tahun 2008, penarikan utang luar negeri swasta mengalami 
kenaikan sebesar 33,1 persen dari tahun 2007 yakni dari US 27,8 miliar dollar 
menjadi US 37,08 miliar pada 2008. Pada 2009, posisi utang luar negeri swasta 
sebesar US 60,6 miliar dollar yang akan jatuh tempo tahun ini sebesar US 17,4 
miliar dollar terdiri dari utang pokok dan bunga. Kewajiban pembayaran utang 
didominasi oleh pembayaran utang luar negeri non bank atau korporasi sebsar US 
14,3 miliar dollar atau 82,2 persen, sedang sisanya sebesar US 3,1 miliar 
dollar (17,8 persen) merupakan kewajiban pembayaran bank. Meningkatkan 
aktifitas penarikan utang luar negeri swasta disebabkan meningkatnya komitmen 
baru yang diterima pihak swasta Indonesia. 
  
Indonesia Bangkrut 
Soal Indonesia menuju kebangkrutan, SBY sendiri pernah melontarkan pernyataan 
“government is broke”, saat membuka Sidang Pleno I Himpunan Pengusaha Muda 
Indonesia di Jakarta pada Selasa (10/03/09) lalu. Jika   Government is broke, 
mengapa terus menambah  utang? Selama lima tahun kepemimpinan Presiden SBY, 
kembali menaikkan utang menjadi 392 triliun rupiah. 
Dengan keinginan kembali SBY  melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden 
periode kedua berarti SBY ingin melanjutkan kebangkrutan pemerintah disebabkan 
utang-utang yang terus menumpuk untuk diteruskan kepada generasi anak-cucu 
bangsa. Nampaknya SBY tidak memiliki rasa malu dihadapan rakyat banyak dan 
tidak memiliki suri tauladan yang mulia sebagai pemimpin. 
Pemerintahan SBY yang pro-neoliberalisme  juga tidak berpihak kepada 
kepentingan rakyat banyak. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 
(RPJMN) 2004-2009 kelihatan bahwa rezim SBY adalah rezim anti-subsidi. Pada 
2004, jumlah subsidi masih sebesar 6,3 persen dari PDB, namun sampai pada 2009 
jumlah subsidi kepada kepentingan rakyat banyak terus dikurangi menjadi tinggal 
0,3 persen dari PDB. 
Ketidakmauan dan ketidakmampuan pemerintahan SBY untuk keluar dari 
ketergantungan pada utang yang kian membesar menunjukkan pemerintahan SBY sudah 
pada tahap ketagihan pada utang. Sebenarnya SBY bisa melakukan pengurangan 
utang dengan cara merombak belanja negara, menggenjot penerimaan negara 
(utamanya penerimaan pajak), dan mengurangi stok utang secara signifikan serta 
keberanian politik untuk menyatakan stop utang kepada lembaga-lembaga agen 
neoliberalisme seperti World Bank, IMF dan ADB. 

-- 
************ ********* ********* ********* ******
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya
http://reportermili st.multiply. com/
************ ********* ********* ********* *******
Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 20000/
5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh
reportermilist, bayangkan peluang  murah dengan prospect yang
besar, Berminat Hubungi Reportermilist@ gmail.com
============ ========= ========
(Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com
============ ========= ========
Search Engine Terpopuler Anak Bangsa
http://djitu. com
============ ========= ========
revolusi produk skuter matik Suzuki "Skydrive"
hubungi Dieler Suzuki terdekat
http://suzuki. co.id/
============ ========= =======
Space Iklan
============ ========= ========
















Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan 
bedanya! 


      Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke