Galamedia Gempa Bukan Hukuman Tuhan
PELAJAR PEJUANG,(GM)- Cendekiawan muslim yang juga Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Komarudin Hidayat mengungkapkan, ia sangat hati-hati dengan ungkapan bahwa gempa yang terjadi di Tanah Air ini merupakan hukuman Tuhan. "Kalau masalah kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan memang betul. Tapi kita harus hati-hati dan jangan terburu-buru mengaitkan gempa ini dengan hukuman Tuhan. Apa kesalahan orang Jabar dan Padang. Toh yang banyak dosanya itu adalah orang-orang pusat, bukan orang daerah," ungkapnya kepada wartawan di Hotel Horison Bandung, Selasa (6/10). Selain itu, tambah Komarudin, permasalahan gempa hendaknya menjadi renungan bersama. Saat ini masyarakat semakin menyadari, negara ini rawan gempa. Sebab itu, ke depan pendidikan tentang lingkungan hidup dan planologi harus dipertimbangkan, karena penting bagi masyarakat. Di sisi lain, dalam aspek politik, masyarakat semakin menyadari parpol lebih gigih dan serius membantu masyarakat, kalau ada pemilu atau pilkada. Terbukti ketika terjadi gempa di Jabar dan Padang, bendera atau bantuan dari parpol nyaris tidak ada. Kalaupun ada, sangat sedikit. Berbeda pada kejadian jebolnya Situ Gintung, bendera parpol terbentang di setiap sudut lokasi bencana. "Dengan kejadian gempa diharapkan, bisa menambah semangat kita untuk membantu sesama. Saya yakin masyarakat kita masih menjunjing tinggi sikap gotong royong. Dalam masalah dana atau anggaran untuk korban gempa harus akuntabel. Jangan ada lagi istilah kebocoran atau dikorupsi. Petugas rehabilitasi atau rekonstruksi daerah bencana, harus benar-benar transparan, sehingga masyarakat pun berempati," tegas Komarudin. (B.96)** Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/