Asa cangcaya keneh kana ayana tehnologi anu harareboh sapertos kieu. Sapertos 
bbm air anu kamari.
Sanes cangcaya kana kamampuan lokal, mung da ku kirangna prestasi ti urang 
teras sakalina aya prestasi mung nu awon tea.
Pami aya prestasi nu leres oge, sok disapirakeun ku pamarentah. Sok we emutan 
sabaraha puluh juara olimpiade fisika remaja di urang, hambur we ditawisan ku 
nagari sapalih.
Mudah2an anu ieu leres2 kajamin tiasa ngaharumkeun nagara urg.amin
[Just call me mang sholeh]

-----Original Message-----
From: Aldo Desatura ™ <hanja...@gmail.com>
Date: Fri, 30 Oct 2009 16:46:41 
To: <baraya_su...@yahoogroups.com>; <urangsunda@yahoogroups.com>
Subject: [Urang Sunda] Mahasiswa IPB Temukan Mikroba 'Google' Penyubur Tana

Dear,

alah iyeuh.... Pemangfaatan tehnologi tepat guna yeuh... mugi2 we tiasa
ngahejo keun deui leuweung di nagara urang nu geus gurundul di paok ku
batur..... susuganan we engke aya hiji penelitian nu tiasa mempersingkat
waktu tanam contohna.. mung biasana mah tangkal jati butuh puluhan taun tah
tiasa di singkat janten 2 taun kitu tah.... heuheuhue susuganan we lah insya
allah da bangsa urang palinter

Mahasiswa IPB Temukan Mikroba 'Google' Penyubur Tanah
 By Republika Newsroom
Jumat, 30 Oktober 2009 pukul 16:27:00
 Font Size 
A<http://www.republika.co.id/berita/86009/Mahasiswa_IPB_Temukan_Mikroba_Google_Penyubur_Tanah#>
A<http://www.republika.co.id/berita/86009/Mahasiswa_IPB_Temukan_Mikroba_Google_Penyubur_Tanah#>
A<http://www.republika.co.id/berita/86009/Mahasiswa_IPB_Temukan_Mikroba_Google_Penyubur_Tanah#>
[image: Email] EMAIL <http://www.republika.co.id/email/86009>
[image: Print] PRINT <http://www.republika.co.id/print/86009>
 
Facebook<http://www.facebook.com/share.php?u=http://www.republika.co.id/berita/86009/Mahasiswa_IPB_Temukan_Mikroba_Google_Penyubur_Tanah>
 [image: Bookmark and Share] <http://www.addthis.com/bookmark.php?v=20>
 [image: Mahasiswa IPB Temukan Mikroba 'Google' Penyubur Tanah]
BLOGBERITA.NET
BOGOR--Ali Zum Mashar, seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB),
berhasil menemukan mikroba yang dapat mengembalikan kondisi kesuburan tanah.
Berkat penemuannya tersebut, Mahasiswa S3 program studi Ekonomi Sumber Daya
Lingkungan ini memperoleh penghargaan Hak kekayaan Intelektual Luar Biasa
tahun 2009.

Mikroba yang diberi nama BIOP 2000Z ini, kata Ali, mempunyai prinsip kerja
yang cukup unik. "Mikroba ini dapat mencari dan menemukan potensi
tersembunyi yang ada di dalam tanah. Jadi *kayak* google (mesin pencari
situs di internet, *red*) *gitu*," ucapnya kepada wartawan, Kamis malam
(29/10).

Dengan memberdayakan mikroba ini, ujar Ali, tanah yang berpasir pun dapat
disuburkan. "Segala jenis tanah dapat disuburkan kembali. Meskipun tanah itu
tanah bekas tambang, tanah berpasir, atau tanah gambut," katanya.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi tanah-tanah tersebut pun,
ujar Ali, terbilang cukup singkat. Jika dengan menggunakan metode
konvensional, sebidang tanah bekas tambang membutuhkan waktu tak kurang 30
tahun untuk subur kembali, tak demikian jika menggunakan mikroba 'google'
ini. "Untuk tanah bekas tambang, hanya butuh 3 tahun untuk mengembalikan
kondisi tanah menjadi subur kembali," jelasnya.

Hal ini, kata Ali, sudah pernah diujicobakan di daerah Kerengpangi,
Kalimantan Tengah. Dengan menggunakan 3 liter mikroba untuk tiap hektarnya,
Kerengpangi yang merupakan tempat penambangan emas dapat disuburkan kembali.
Sedangkan untuk tanah berpasir, membutuhkan waktu yang lebih singkat. Dengan
menggunakan mikroba sebanyak 8 liter per hektarnya, untuk mengembalikan
kesuburan tanah hanya butuh waktu 3 sampai 4 bulan. ''Dengan pemakaian
mikroba ini, juga dapat menghemat pemakaian pupuk,'' cetus Ali.

Lebih jauh Ali menuturkan, setiap tanah pasti mempunyai keunggulan
masing-masing. "Pasti ada, tak mungkin tidak," kata dia. Ditambah lagi,
kondisi iklim tropis di Indonesia. Dengan adanya iklim tropis, semakin
menambah potensi kesuburan tanah yang ada di Indonesia.

Ali mengatakan, penemuan mikroba 'google' ini terjadi pada tahun 2000 di
lahan gambut di Kalimantan. Ali yang juga pernah bertransmigrasi ke
Kalimantan ini mengatakan, mengenai efek samping dari pemakaian mikroba ini,
hanya meningkatkan kesuburan tanah. ''Tidak ada efek negatif dari pemakaian
mikroba 'google' ini,'' jelasnya.

Tak hanya menyuburkan tanah, ujar Ali, beberapa pengujian telah membuktikan
terdapat peningkatan produktivitas tanaman pertanian. Alumni S1 pertanian
Unsoed Purwokerta Jawa Tengah, ini mengatakan mikroba tersebut telah diuji
di beberapa tanaman, antara lain adalah kedelai dan jagung.

Saat ini, ungkap Ali, mikroba ini telah berhasil merambah pasaran dalam
negeri dan luar negeri. "Petani di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah banyak
yang menggunakan mikroba ini," katanya. Tak hanya itu, Malaysia dan
Australia turut mengimpor mikroba 'google'. Saat ini, mikroba 'google' ini
dipasarkan oleh PT Alam Lestari sebagai fabrikator induk.

Tak membutuhkan lama bagi Ali untuk mematenkan mikroba 'google' miliknya
ini. Saat ini, mikroba 'google' telah mendapatkan empat lisensi paten dari
WIPO, sebuah lembaga paten yang berdomisili di Swedia. "Teknologi turunan
dari mikroba ini juga akan kami patenkan," tegasnya. c13/eye

-- 
Aldo Desatura ® & ©
================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

Kirim email ke