Urang batawi tos kasingkirkeun ti Jakarta. Pusat batawi ti condet tos kagusur 
ayeuna di setu jagakarsa tos ampir2an kagusur deui. Jakmania jadi simbol batawi 
nu kasingkir, the looser nu aya di tangerang, depok, bekasi. Nyeri hatena 
katambah2 gupernur nu batawi nu diarep2 teu ngaronjatkeun darajat. Delman di 
monas malah disingkirkeun. FPI, FBR ditambah Jakmania jadi "pelarian".  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Aldo Desatura ™ <hanja...@gmail.com>
Date: Fri, 19 Feb 2010 17:22:34 
To: <urangsunda@yahoogroups.com>; <baraya_su...@yahoogroups.com>
Subject: [Urang Sunda] Jakmania Berbahasa Sunda

Jakmania Berbahasa Sunda
Laporan wartawan *Kompas.com Tjahjo Sasongko*
Jumat, 19 Februari 2010 | 16:58 WIB
 TRIBUN KALTIM/NEVRI
 The Jakmania

*JAKARTA, Kompas.com* - Di bagian belakang kaos Oji tertulis,"Warga Jakarta
Wajib Dukung Persija." Padahal anak 15 tahun ini tinggal jauh di luar
wilayah ibu kota.

Oji, 15 naik kereta Rangkas-Kota yang biasa dijuluki "kereta langsam" dari
stasiun Citeras, tempat tinggalnya.  Tujuannya hanya satu, mendukung Persija
Jakarta kesebelasan kesayangnaya.  Jumat (19/02/2010), tim "Macan Kemayoran"
akan menghadapi tim Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan
dalam lanjutan ajang Djarum ISL.

Tentu saja Oji tidak sendiri. Ratusan remaja sebayanya  tumplek memenuhi 7
gerbong kereta Rangkas-Kota. Mereka mudah dikenali dengan gaya khas ABG:
merokok,  rambut dengan punk-look dan terutama, segala atribut berwarna
oranye. Atau paiing tidak dengan nuansa oranye.

Selain  topi bertanduk dengan  aksen oranye dan hitam, para Jakmania ini
juga muncul dengan kaos berwarna dasar oranye atau hitam dengan segala macam
grafiti. Bunyi tulisan bisa bermacam-macam dari puja-puji terhadap klub
kesayangan mereka, "Persija Macan 1928, Kebanggaanku," atau "Persija
Forever."

Namun bunyi grafiti di kaos para pendukung fanatik ini bisa juga bersifat
provokatif seperti  tulisan "Viking and Bonek" yang ditandai dengan tanda
silang. Atau juga "*Wanted! Kill the Vikings, everywhere, anytime, always*."
Mengerikan memang. Viking adalah kelompok pendukung tim Persib Bandung,
sementara Bonek adalah kelompok pendukung tim Persebaya Surabaya.

Fenomena ini memang bukan hal yang aneh di sepakbola nasional.  Tim-tim
sepakbola dianggap sebagai representasi dari kelompok masyarakat yang merasa
dekat atau memiliki mereka. Persib Bandung secara historis  sudah dianggap
sebagai representasi masyarakat Jawa Barat, bahkan di luar Bandung. Begitu
pun  Persebaya menjadi representasi masyarakat Jawa Timur di luar Surabaya.

Tetapi para Jakmnaia pendukung Persija dari wilayah pinggiran bahkan agak
jauh dari Jakarta memang menjadi suatu fenomena unik. Apalagi mengingat  di
wilayah pinggiran jakarta tersebut terdapat juga tim-tim sepakbola seperti
Persita maupun Persikota Tangerang yang memiliki kelompok pendukung sendiri.
Dan para Jakmania dari Rangkas harus melalui beberapa wilayah seperti Tenjo,
Parung Panjang, Tangerang, Serpong, Kebayoran Lama sebelum mencapai wilayah
Senayan.

Secara kultural pun, para pendukung "KRL langsam" ini berbeda dengan para
Jakmania dari pusat kota seperti dari Cikini, Cilincing, Taman Sari, Tebet
dll. Mereka lebih fasih berbahasa Sunda antarmereka, ketimbang ber "*lu-lu*,
*gue-gue*," meski mereka mengenakan kaos bertuliskan,"Gue Anak jkakarta."

Oji, yang mengenakan kaos, "Warga Jakarta Wajib Dukung persija," hanya
tersenyum saat ditanya mengapa dia sebagai anak Citeras merasa wajib
mendukung tim ibu kota tersebut. Jawaban justru datang dari kumpulan
teman-temannya yang duduk menggelosor di lantai kereta,"Bapak kita kan orang
Jakarta, Pak. Tiap hari bolak balik naik KRL karena cari duit di Jakarta..."


-- 
Aldo Desatura ® & ©
================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

Kirim email ke