Ribut-ribut soal mobnas, kuring meunang tulisan nu membuka mata he..he..he..

hampura teu disundakeun

***

----- Forwarded Message ----
*From:* eKo_pRasT <prast_...@yahoo.co.id>
*To:* migas_indone...@yahoogroups.com
*Sent:* Saturday, 15 May 2010 14:36:14
*Subject:* Bls: [Oil&Gas] Masih mungkinkah Indonesia menjadi negeri yg industrinya mandiri ?

Optimis boleh pak, asal kita gak gampang mental aja nglawan kebijakan.
Monggo dibaca curhat kawan kita yg pernah bergelut di industri otomotif (MOBNAS) berikut ini (forward dr milis IKA SMAN1SDA) :

Yth Bung Eko,
Saya pelajari dan sudah lihat photonya, dengan sedikit
perbaikan design dan warna, berikut strategi komunikasi publik yang
tepat , dan harga yang bersaing saya yakin bisa laku di pasar.
Mungkin
saya bisa berbagi pengalaman saya dalam mengatasi masalah MobNas ketika
menjabat sebagai Corporate Secretary pada PT Timor Putra Nasional.
demikian pula apa yang saya ketahui dengan pengembangan SUV buatan
Texmaco yang mati bujang.

Sebenarnya PT Timor sudah mendesign Mobil yang 100% buatan indonesia,
Import
dan kerjasama dengan KIA sebenarnya hanya untuk menguji pasar dan
kerjasama assembling dengan KIA untuk pemasaran KIA di Indonesia
melalui merek Lokal.
Mobil design lokal dibawah kendali Bp. Suparto Suyatmo, kakak pembalap Tinton Suprapto,
Pada
tahun 1998 sebenarnya prototype 1:1 sudah jadi, sempat dipamerkan di
BPPT, Mobil tersebut mempergunakan mesin 1000cc yang didesign dan buat
sendiri oleh tim pak Soeparto yang belajar mendesign sampai jadi di
Italia, oleh karenanya jangan kaget kalau kita lihat dari kolong mirip
sekali dengan Fiat Uno, yang teknologinya di pilih karena stabil
dikecepatan tinggi, Karakter mesin bertenaga dan dengan pola teknologi
eropa.
Untuk mesin malah Timor sudah menjadikan prototype utuh kalau
tidak salah ada 10 jenis mesin seluruhnya 1000cc. mulai mesin
automotive dengan BBM bensin, diesel, mesin untuk alat2 tidak bergerak
(genset, mesin pabrik) baik bensin dan disel dan juga marine engine
dengan sistem pendingin air sungai/laut. semuanya ada di Gudang timor.
Pada
waktu sebelum saya meninggalkan jabatan di PT Timor karena diminta
untuk menjadi staff ahli Menko Perekonomian, saya sempat berhasil
memisahkan image Mobnas dari HMP sebagai pemilik, Karena kita
komunikasikan siapa yang berada dibalik Mobnas dan mereka bukan orang
yang loyalis ke pemilik tapi loyal kepada MOBNAS, sehingga gerakan
mobnas mulai didukung bersama dengan banyak bantuan rekan2 wartawan
Forum Departemen Perindustrian, dibantu dengan beberapa pengamat
otomotif.
Sayang sekali setelah meninggalkan PT Timor dan menangani
komunikasi dan sistem informasi di Kantor Menko Perekonomian tidak ada
yang melanjutkan upaya saya dengan benar.

Perlu diketahui,
masalah utama bagi pengguna adalah harga dan spareparts, hal itu yang
menjadi dasar promosi langsung dan tak langsung untuk menarik perhatian
masyarakat.
Promosi langsung adalah memberikan harga jual yang
menarik, promosi tidak langsung kami lakukan dengan membocorkan cost
structure ke publik agar mereka tahu apakah harga yang dijual layak
(kalau tidak layak mereka bisa tertipu akibat perusahaan tidak untung
dan ambruk), selanjutnya kita sudah mulai mempromosikan solusi lokal
melalui informasi equivalent part baik melalui bengkel maupun milis
(pada waktu itu saya menyelenggarakan milis timor...@yahoogroup.com <mailto:timor-er%40yahoogroup.com> yang membernya diawali oleh mantan mekanik Timor yang kena PHK dan beberapa pengguna timor yang emailnya terdaftar di bengkel).
Timor
KIA menjadi tidak ditakuti oleh pengguna meski Bengkel tutup karena
masyarakat akhirnya tahu, parts banyak dan kualitasnya bisa KIA, bisa
Pakai FORD atau Mazda, termasuk parts lokal yang sudah dibuat oleh
mitra TPN.
Strategi sama dilakukan mantan karyawan TPN yang membina
MobNas SUV di TexMaco, mereka menyebar issue telah membangun mesin
sendiri yang plug-compatable dengan parts Kijang. sehingga pada waktu
pameran mereka lihat sendiri betapa bagus dan murahnya mobil texmaco
dibanding dengan Kijang, apa lagi waktu itu mereka beli design body
dari renault mirip Innova yang waktu itu belum keluar, Carbu Mikuni,
mesin bentuk beda, namun kalau kita lihat pola mesin yang sudah di bela
kita tahu memang Compatible dengan mesin kijang yang masih carbu.
Transmisi mirip kijang, Cylinder head hanya beda di baut, kalau dua
baut dilepas maka cyl head kijang bisa dipasang. sampai maifoltnya pun
plug compatable. yang beda cuma waterpump, yang dibuat berbeda agar
arus air pendingin di watermantel block mesin beda.
Dari kondisi
yang ada, mereka tidak bisa dituntut menjiplak mesin kijang, dan secara
promosi tidak bisa dibuktikan bahwa mereka mempromosikan adanya
kesamaan part yang bentuk satuannya beda tapi semuanya plug compatible
dengan mesin kijang karena semuanya hanya menjawab pertanyaan
pengunjung yang sebelumnya sudah dengar issue yang tersebar.

Demikian
pula mungkin bisa dipergunakan cara Gelly mempromosikan mobilnya secara
diam2 yang memanfaatkan peran pedagang toyota bekas, dari apa yang kita
lihat sebenarnya engine Gelly equivalen dengan salah satu jenis sedan
toyota yang dicampur dengan beberapa yang equivalet kia/ford/mazda,
banyak parts yang digunakan adalah parts yang diproduksi oleh supplier
parts bagi toyota, namun semuanya sudah pakai merek yang dibuat di
cina, yang paling membedakan hanya sistem pengkabelan dan ECU/ECM,
ETWISnya, mereka pakai buatan siemens yang diproduksi di Cina, lebih
setara dengan fasilitas Camry yang cukup cangih, lengkap dengan remote
key yang kalau di kunci dalam keadaan semua kaca termasuk SUNRoof akan
otomatis tertutup sendiri dan semua fasilitas interior yang tidak
diperlukan otomatis dimatikan.
Dengan cara tersebut mereka berhasil mengalihkan peminat mobil bekas Toyota untuk membeli Geely baru.

Semua
yang saya uraikan merupakan contoh gerilya komunikasi yang harus
dilakukan dalam memawasrkan mobnas, karena kita menghadapi industri
mobil asing yang rela melakukan segala upaya untuk mematikan usaha
membuat mobnas, kerena mereka tidak akan mau membagi pasar Indonesia
yang masih sangat besar kepadapengusaha lokal yang ponensial
menghancurkan harga mobil, sehingga mereka terancam kehilangan
keuntungan di Indonesia yang sangat besar dan tidak wajar.

Demikian
sekedar berbagi apa yang saya tahu, bila anda perlu komentar perbaikan
akan mobil anda, atau perlu dibantu test apa yang kurang dari produk
anda, silahkan hubungi saya melalui email ini.
Semoga bermanfaat untuk membuat Indonesia yang lebih baik.

Wass.
H**i S.n**g***o

Kirim email ke