Lihar di bawah
Wassalam,
HMNA

----- Original Message ----- 
From: Ambon 
To: Wanita Muslimah 
Sent: Friday, June 17, 2005 04:32
Subject: [wanita-muslimah] Ketika Tafsir Menjadi 'Ayat Perang'
MEDIA INDONESIA
Jum'at, 17 Juni 2005


Ketika Tafsir Menjadi 'Ayat Perang'
Syaiful Arif, santri di Pesantren Ciganjur, Jakarta


TAFSIR agama selalu menyediakan medan peperangan. Apa yang disebut Nasr Hamid 
Abu Zaid sebagai 'pengafiran di era pemikiran' (al-takfir fi zaman al-tafkir) 
merupakan bukti konflik tersebut. Ada sebuah kontradiksi abadi antara pihak 
yang tetap menjadikan Islam sebagai agama dan kelompok yang menjadikan Islam 
sebagai pemikiran keagamaan. Keduanya menjelma perang 
peradaban, antara kaum muslim-sekularis yang ingin 'meniadakan' agama versus 
Islam (is), yang tetap meyakini bahwa Islam adalah keyakinan sakral dan 
absolut, sehingga penafsiran model apa pun harus bertolak dari misi 'penguatan' 
atas agama.
----------cut-----------

Sebuah workshop bertemakan 'Kritik Wacana Agama' digelar di Jakarta. 
Penyelenggaranya, yang menamakan diri Jaringan Islam Liberal (JIL) dan 
International Center for Islam and Pluralism (ICIP), menghadirkan Nasr Hamid 
Abu Zayd sebagai pembicara utama. Acara tersebut dilaporkan oleh media masa 
seperti Suara Merdeka, Media Indonesia, dll. Nasr Hamid Abu Zayd ini, yang 
berupa pion yang melekat pada ujung jari gurita, adalah salah seorang gembong 
pemuja berhala modern, yang antara lain berpendapat dan mengatakan bahwa iman 
kepada perkara-perkara ghaib merupakan indikator akal yang larut dalam mitos. 
Berpendapat dan mengatakan bahwa patuh dan tunduk kepada teks-teks agama adalah 
salah satu bentuk perbudakan.
 
Abu Zayd mengakui pengalamannya belajar di Amrik sungguh-sungguh membawa hasil, 
dan ia menyatakan sangat berhutang budi atas kesempatan yang diberikan 
kepadanya itu. Di sanalah ia terbelalak matanya bertemu ilmu yang belum pernah 
terlintas dalam benaknya selama ini, yaitu hermeneutika. Baginya, hermeneutika 
adalah ilmu baru yang bermanfaat dalam berolah otak. "My academic experience in 
the United States turned out to be quite fruitful. I did a lot of reading on my 
own, especially in the fields of philosophy and hermeneutics. Hermeneutics, the 
science of interpreting texts, opened up a brand-new world for me. I owe much 
of my understanding of hermeneutics to opportunities offered me during my brief 
sojourn in the United States"
 
Seperti anak kecil yang baru dapat pistol mainan, ia segera mencari sasaran 
tembak di sekitarnya. Kalau pisau hermeneutika bisa dipakai untuk membedah 
Bibel, maka tentu itu dapat pula digunakan untuk mengkritisi Al Quran. Bukankah 
keduanya itu sama, sama-sama kitab suci. Demikian logika Abu Zayd yang memakai 
asas paralelisme. Itulah dia Abu Zayd yang memposisikan akalnya mengatasi 
wahyu, penyembah berhala modern. Maka hasil benak Abu Zayd tidak lain dari 
gagasan-gagasan 'nyleneh' yang diisapnya dari tradisi pemikiran dan pengalaman 
intelektual barat, yang menyembah berhala modern dan suka mengolok-olok dan 
mengutak-atik Islam. [dicuplik dari Seri 655. Jaringan Tangan-Tangan Gurita, 
bertanggal 19 Desember 2004]

***

Perkara para penafsir Bible sudah berdamai dengan metode hermeneutika, maka 
mengapa para penafsir Al Quran tidak mau legowo berdamai pula dengan metode 
hermeneutika ini, dengan tegas saya jawab: Itu urusan ummat Nashrani mau 
berdamai dengan hermeneutika, tetapi para penafsir Al Quran tidak perlu dan 
tidak ada gunanya berdamai dengan hermeneutika dengan argumentasi seperti 
berikut:
-- pertama, ketiadaan bahasa asal Bible dewasa ini, maka mau tidak mau, suka 
atau tidak suka para theolog Yahudi dan Nashrani mencari jalan dan metodologi 
untuk memahami kembali Bible melalui hermeneutika, sedangkan bahasa asal Al 
Quran tetap exist, bahkan bahasa Arab itu hidup karena pengaruh yang dihidupkan 
oleh bahasa Al Quran (bandingkan dengan nasibnya bahasa yang dipakai dalam 
Taurah, yaitu bahasa 'Ibriyyah (Hebrew) kuno yang telah mati, nasibnya bahasa 
yang dipakai dalam Injil, yaitu bahasa Aram yang telah mati, dan nasibnya 
bahasa yang dipakai dalam Veda, yaitu bahasa Sangsekerta yang telah mati).  
-- kedua, mau tidak mau, suka tidak suka, mereka harus berdamai, berhubung di 
dalam Bible tidak ada termaktub tentang metode yang menentang metode 
hermeneutika ini, sedangkan dalam Al Quran ada termaktub metode yang eksak 
secara matematis, yaitu metode sistem keterkaitan 19 untuk melawan metode 
hermeneutika(*) yang antara lain berupaya dengan sia-sia untuk membongkar 
keotentikan mushhaf (teks) Al Quran Rasm 'Utsmaniy, seperti yang diupayakan 
oleh Taufik Adnan Amal MA, dalam karya otaknya berjudul "Al Quran Antara Fakta 
dan Fiksi" tersebut. 
-------------------------
(*)
Tabulasi jumlah huruf alif+lam+mim dalam 8 surah yang dibuka dengan 3 huruf 
[alif, lam, mim] setelah Basmalah yang diikat oleh bilangan interlock 19, itu 
menunjukkan:
1. mu'jizat Al Quran, karena tidak mungkin jalinan interlock 19 itu buatan 
manusia.
2. keotentikan teks Rasm 'Utsmaniy, sebab kalau tidak otentik, tentu saja 
tabulasi itu tidak dapat bertahan terhadap mengalirnya sang waktu.
3. teks Rasm 'Utsmaniy bukan mitos, karena siapa bilang data numerik itu mitos. 
4. teks Rasm 'Utsmaniy kebal terhadap hermeneutika.
 
  Surah           mim     lam     alif

Al Baqarah        2175    3204    4592
Ali 'Imran        1251    1885    2578
Al A'raf          1165    1523    2572
Ar Ra'd            260     479     625
Al 'Ankabut        347     554     784
Ar Rum             318     396     545
Luqman             177     298     348
As Sajadah         158     154     268
                  ____________________
 
  Jumlah          5871 +  8493 + 12312
                   = 26676 = 1404 x 19  [dicuplik dari Seri 656, Menjawab 
Tangan-Tangan Gurita, bertanggal 26 Desember 2004]


[Non-text portions of this message have been removed]



WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke