Dari posting salah seorang teman , Semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya
----------------------
Beberapa waktu lalu, seorang sahabat kecilku bertanya, gimana nikah...? Aku 
jawab, Alhamdulillah... menyenangkan. Berlimpahan pahala. Dia kaget pas aku 
bilang banyak pahala. "Bukannya buat menghindari dosa doank...?" Gitu tanya 
dia. Wah... hari gini kok gak tau, kalo yang namanya menikah itu ibarat 
dihujanin pahala tiap detik dari langit ya...??? So, kemaren sempet 
baca-baca referensi tentang nikah dari situs Prayoga.net<http://Prayoga.net>. 
semoga ada manfaatnya, dan bikin terpacu mengeruk pahala dari janji Allah 
dalam pernikahan...

*"Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & 
sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka 
Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila 
seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka 
berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya" (HR. Abu Sa'id) *

*"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, 
daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)" (HR. Ibnu Ady 
dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)*

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu 
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa 
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi 
kaum yang berpikir" (Ar-Ruum 21) 

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang 
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba 
sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA 
DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." 
(An Nuur 32) 

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat 
kebesaran Allah" (Adz Dzariyaat 49) 

"Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu 
jalan yang buruk" (Al-Isra 32) 

"Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia 
menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya" (Al-A'raf 
189) 

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki 
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang 
baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk 
wanita-wanita yang baik (pula)" (An-Nur 26) 

"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai 
pemberian dengan penuh kerelaan" ( An Nisaa : 4) 

"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku" (HR. 
Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.) 

"Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, 
memakai wewangian, bersiwak dan menikah" (HR. Tirmidzi) 

"Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat) dengan seorang perempuan, 
karena pihak ketiga adalah syaithan" (Al Hadits) 

"Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, 
maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat 
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang 
belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa 
menjadi perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim) 

"Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan 
menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali 
wanita itu disertai mahramnya" (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari 
Abdullah Ibnu Abbas ra). 

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak 
melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, 
karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan" (Al Hadits) 

"Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup 
adalah istri yang sholihah" (HR. Muslim) 

"Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan 
akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima 
(lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas" (
H.R. At-Turmidzi) 

"Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah 
ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia 
bertaqwa pada separuh yang lain" (Al Hadits) 

"Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang 
suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia 
jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya" (Al Hadits) 

"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / 
berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. 
Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram" (HR. 
Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) 

"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia 
nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. 
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud) 

"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. 
Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak" (HR. 
Abu Dawud) 

"Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah 
(keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah 
umat yang lain" (HR. Abdurrazak dan Baihaqi) 

"Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat 
kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari) 

"Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan 
kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih 
hidup membujang" (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani) 

"Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu 
dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan 
perempuan terhormat" (HR. Ibnu Majah,dhaif) 

"Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian 
diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, 
dan menambah keluhuran mereka" (Al Hadits) 

"Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki 
meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu 
dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, 
Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena 
kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita 
karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun 
siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau 
karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan 
menambah kebarakahan itu padanya" (HR. Thabrani) 

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja 
kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / 
tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan 
tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang 
shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama" (HR. Ibnu Majah) 

"Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya 
perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan 
kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama" (HR. Muslim dan Tirmidzi) 

"Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" 
(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih) 

"Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di 
dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi 
wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan) 

"Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya 
(maharnya)" (HR. Ahmad) 

"Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar 
berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i) 

"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari 
dan Muslim) 

*Risalah Nikah*
I*stri yang paling baik adalah yang membahagiakanmu, saat kamu memandangnya, 
yang mematuhimu kala kamu menyuruhnya, dan memelihara kehormatan dirinya dan 
dirimu bila kamu tidak ada disisinya. Setelah Rasulullah SAW meninggal 
dunia, ada beberapa orang sahabat menemui Aisyah memintanya agar 
menceritakan perilaku Rasulullah. Aisyah sesaat tidak menjawab permintaan 
itu. Air matanya berderai, kemudian dengan nafas panjang ia berkata: "Kaana 
Kullu Amrihi Ajaba" [Aah…semua perilakunya indah]. 

Allah berfirman: 
"Diantara tanda-tanda keangungan Allah, ialah Dia ciptakan bagimu, dari 
jenis-jenismu sendiri, pasangan-pasangannya. Supaya kamu hidup tentram 
bersamanya, dan Allah jadikan bagimu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya 
dalam hal itu ada tanda-tanda bagi orang-orang yang mau berfikir". [QS 30 : 
21] 

Ayat ini ditempatkan Allah pada rangkaian ayat tentang tanda-tanda kebesaran 
Allah di alam semesta. Tentang tegaknya langit, terhamparnya bumi, gemuruh 
halilintar dann keajaiban penciptaan manusia. Dengan ayat ini Dia ingin 
mengajarkan kepada kita betapa Dia dengan sengaja menciptakan kekasih yang 
menjadi pasangan hidup manusia yang bersedia berdiri dengan setia disamping 
kita, yang mau mendengar bukan saja kata-kata yang diucapkan, melainkan juga 
jeritan hati yang tidak terungkapkan, yang mau menerima perasaan tanpa 
pura-pura, prasangka dan pamrih, yang mampu meniupkan kedamaian, mengobati 
luka, menopang tubuh lemah dan memperkuat hati. 

Allah menetapkan suatu ikatan suci, yaitu Akad Nikah, agar hubungan antara 
pecinta dan kekasihnya itu menyuburkan ketentraman, cinta dan kasih sayang. 
Dengan dua kalimat yang sederhana "Ijab dan Qabul" terjadilah perubahan 
besar: yang haram menjadi halal, yang maksiat menjadi ibadat, kekejian 
menjadi kesucian, dan kebebasan menjadi tanggung jawab. Maka nafsu pun 
berubah menjadi cinta dan kasih sayang. Begitu besarnya perubahan ini 
sehingga Al Qur'an menyebut Akad Nikah sebagai Mitsaqon Ghalidon [perjanjian 
yang berat]. Hanya 3 kali kata ini disebut dalam Al Qur'an. Pertama, ketika 
Allah membuat perjanjian dengan Nabi dan Rasul Ulul 'Azmi [QS 33 : 7]. 
Kedua, ketika Allah mengangkat bukit Tsur diatas kepala Bani Israil dan 
menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah [QS 4 : 154]. Dan Ketiga, 
ketika Allah menyatakan hubungan pernikahan [QS 4 : 21]. 

Peristiwa Akad Nikah bukanlah peristiwa kecil di hadapan Allah. Akad Nikah 
tidak saja disaksikan oleh kedua orang tuanya, saudara dan sahabat-sahabat 
tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi dan terutama 
sekali disaksikan oleh Allah Rabbul Izzati [Penguasa Alam Semesta]. Maka 
apabila kamu sia-siakan perjanjian ini, ikatan yang sudah terbuhul, janji 
yang terpatri, kamu bukan hanya harus bertanggung jawab kepada mereka yang 
hadir, tetapi juga dihadapan Allah Rabbul Alamin. 

"Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya, dan ia harus 
mempertanggung jawabkan kepemimpinannya. Wanita adalah pemimpin di rumah 
suaminya dan ia harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya." [HR Bukhori 
dan Muslim] 

"Yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik dan lembut terhadap 
keluarganya". [HR Bukhari] 

Seorang isteri boleh memberi apa saja yang ia miliki. Tetapi, bagi seorang 
suami, tidak ada pemberian isteri yang paling membahagiakan selain hati yang 
selalu siap berbagi kesenangan dan penderitaan. Di luar rumah, sang suami 
boleh jadi diguncangkan oleh berbagai kesulitan, ia menemukan wajah-wajah 
tegar, mata-mata tajam, ucapan-ucapan kasar, dan pergumulan hidup yang 
berat. Ia ingin ketika pulang ke rumah, disitu ditemukan wajah yang ceria, 
mata yang sejuk, ucapan yang lembut dam berlindung dalam keteduhan kasih 
sayang sang isteri [seperti cerita puteri salju-nya Anderson]. Ia ingin 
mencairkan seluruh beban jiwanya dengan kehangatan air mata yang terbit dari 
samudera kasih sayang sang isteri. 

Rasulullah bersabda: 
"Isteri yang terbaik adalah isteri yang, membahagiakanmu saat kamu 
memandangnya, yang mematuhimu kalau kamu menyuruhnya, dan memelihara 
kehormatan dirinya san hartamu bila kamu tidak ada disisinya." 

Rasulullah bersabda bahwa surga terletak dibawah kaki kaum Ibu. Maka apakah 
rumah tangga yang dibangun hari ini akan menjadi surga atau neraka, 
tergantung pada sang ibu rumah tangga. Rumah tangga akan menjadi surga 
apabila disitu dihiaskan kesabaran, kesetiaan dan kesucian. 

Allah SWT berfirman: 
"Wahai wanita, ingatlah ayat-ayat Allah dan hikmah yang dibacakan di 
rumah-rumah kamu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang dan Maha Mengetahui." 
[QS 33 : 34] 

Suatu saat, kelak bila perahu rumah tangga bertubrukan dengan kerikil tajam, 
bila impian remaja menjadi kenyataan yang pahit, bila bukit-bukit harapan 
diguncangkan gempa cobaan, tetaplah teguh disamping sang suami, tetaplah 
tersenyum walau langit semakin mendung. 

Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia. Dan Aisyah, ia bercerita 
bagaimana Rasulullah SAW memuliakannya: "Di rumah, kata Aisyah, "Rasulullah 
melayani keperluan isterinya, memasak, menyapu lantai, memerah sesu dan 
memebrsihkan pakaian. Dia memanggil isterinya dengan gelaran yang baik". 
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, ada bebarapa orang sahabat menemui 
Aisyah, memintanya agar menceritakan perilaku Rasulullah SAW. Aisyah sesaat 
tidak menjawab pertanyaan itu. Air matanya berderai kemudian dengan naafas 
panjang ia berkata: "Kaana Kullu Amrihi Ajaba…" [Ah…semua perilakunya 
indah]. Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling 
mempesona, Aisyah kemudian menceritakan bagaimana Rasul yang mulia di tengah 
malam bangun dan meminta ijin kepada Aisyah untuk shalat malam "Ijinkan aku 
beribadah kepada Rabb-ku" ujar Rasulullah SAW kepada Aisyah. 

Rasulullah bersabda: 
"Seandainya aku boleh memerintahkan kepada manusia bersujud kepada manusia 
lain, aku akan perintahkan para isteri untuk bersujud kepada suami mereka 
karena besarnya hak suami yang dianugerahkan Allah atas mereka." [HR. 
Tirmidzi] 

Banyak isteri yang menuntut agar suaminya membahagiakan mereka. Jarang 
terpikir oleh mereka bagaimana membahagiakan suami. Padahal cinta dan kasih 
sayang akan tumbuh dan subur dalam suasana "memberi" bukan "mengambil". 
Cinta adalah "sharing" saling membagi. Cinta tidak akan diperoleh kalau yang 
ditebarkan adalah kebencian. Kasih sayang tidak akan dapat diraih bila yang 
disuburkan adalah dendam dan kekecewaan. 

Marie von Ebner Eschebach berkata: 
"Bila di dunia ini ada surga, surga itu adalah pernikahan yang bahagia 
tetapi bila di dunia ini ada neraka, neraka adalah pernikahan yang gagal". 
Karena itulah Islam dengan penuh perhatian mengatur urusan rumah tangga. 

Ribuan tahun yang silam, di Padang Arafah, saat haji wada' Rasulullah 
menyampaikan khotbah perpisahannya & perhatikan apa yang diwasiatkannya pada 
waktu itu, "Wahai manusia, takutlah kepada Allah dalam urusan wanita, 
Sesungguhnya kamu telah mengambil mereka sebagai isteri dengan amanat Allah. 
Dia halal-kan kehormatan mereka dengan kalimat-Nya. Sesungguhnya kamu 
mempunyai hak atas isterimu, dan isterimupun berhak atas kamu. Ketahuilah 
aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik terhadap isteri kalian. 
Mereka adalah penolong kalian. Mereka tidak memilih apa-apa untuk dirinya 
dan kamupun tidak memilih apa-apa dari diri mereka selain dari itu. Jika 
mereka patuh kepadamu, janganlah kamu berbuat aniaya kepada mereka". [HR. 
Muslim dan Turmudzi] 

Rasulullah bersabda: 
"Ada dua dosa yang akan didahulukan Allah siksanya di dunia ini juga, yaitu: 
Al-bagyu dan durhaka kepada orang tua". [HR. Turmudzi, Bukhari dan Thabrani] 


Al-bagyu adalah berbuat sewenang-wenang, berbuat dzalim/aniaya terhadap 
orang lain. Al-bagyu yang paling dimurkai Allah adalah berbuat dzalim kepada 
isteri sendiri, yaitu menelantarkan isteri, menyakiti hatinya, merampas 
kehangatan cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikan dalam mengambil 
keputusan, dan mencabut haknya untuk memperoleh kebahagiaan hidup 
bersama-sama. Karena itulah Rasulullah mengukur tinggi rendahnya martabat 
seorang laki-laki dari cara ia bergaul dengan isterinya, Nabi yang mulia 
bersabda: "Tidak akan memuliakan wanita kecualli laki-laki yang mulia, dan 
tidak akan merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah pula". 

Pada saat perahu rumah tangga bertubrukan dengan kerikil tajam, impian 
remaja telah berganti menjadi kenyataan yang pahit, dan bukti-bukti harapan 
diguncangkan gempa cobaan, tidak ada yang paling menyejukkan sang suami 
selain pemandangan yang mengharukan. Ia bangun di malam hari, di dapatinya 
sang isteri tidak ada di sampingnya. Tetapi, kemudian ia dengar suara yang 
sangat dikenalnya. Diatas sajadah, diatas lantai yang dingin, ia menyaksikan 
seorang wanita bersujud. Suaranya bergetar. Ia memohon agar Allah 
menganugerahkan pertolongan bagi suaminya. Pada saat seperti itu sang suami 
akan mengangkat tangannya ke langit dan bersamaan tetes-tetes air matanya ia 
berdoa: 

"Ya Allah, karuniakan kepada kami isteri dan keturunan yang menentramkan 
hati kami, dan jadikanlah kami penghulu orang-orang yang bertaqwa". 

Suatu saat Aisyah ra bercerita lama, setelah meninggalnya Khadijah ra. 
"Hampir setiap kali Rasulullah akan keluar rumah, beliau meyebutkan nama 
Khadijah seraya memujinya. Sehingga pada suatu hari ketika beliau 
menyebutkan lagi, timbul rasa cemburuku dan kukatakan kepadanya, "Bukankah 
ia hanya seorang wanita yang sudah tua, sedangkan Allah telah memberi 
pengganti yang lebih baik dari dia?" Mendengar itu Rasulullah kelihatan 
sangat marah, sehingga bagian depan rambutnya bergetar karenanya. Lalu ia 
berkata, "Tidak demi Allah! Aku tidak mendapat pengganti yang lebih baik 
dari dia…! Dia beriman kepadaku ketika orang lainn mendustakanku. Dia 
membantu dengan hartaku ketika tak seorangpun selain dia memberiku sesuatu 
dan Allah telah menganugerahkan keturunan daripadanya dan tidak dari 
isteri-isteriku yang lain" [Al Hadits] 

"Bila seorang wanita meninggal dunia, dan suaminya ridho sekali dengan 
tingkah lakunya semasa hidupnya, maka wanita itu masuk surga". [HR. Turmudzi 
dan Ibnu Majah] *

Ya Allah… 
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul 
untuk mencurahkan cinta hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, 
bersatu dalam rangka menyeru [di jalan]-Mu, dan berjanji setia untuk membela 
syariat-Mu maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. 

Ya Allah… 
Abadikan kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan 
cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman 
dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifat-Mu, dan 
matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik 
pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat seta salam 
selalu tercurah kepada Mudammad SAW, kepada keluarganya dan kepada semua 
sahabatnya. 

Ya Allah… 
Hari ini dua hamba-Mu yang dhaif mematri janji di hadapan kebesaran-Mu. Kami 
tahu tidak mudah untuk memelihara ikatan suci ini dalam naungan ridha dan 
maghfirah-Mu. Kami tahu, amat berat bagi kami untuk mengayuh perahu rumah 
tangga kami menghadapi taufan godaan di hadapan kami. Karena itulah, kami 
datang memohon rahman dan rahim-Mu. 

Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang lebih Engkau 
anugerahi kenikmatan, bukan-nya jalan orang-orang yang Engkau timpai 
kemurkaan, bukan pula jalan orang-orang yang Engkau tenggelam dalam 
kesesatan. Sinarilah hati kami dengan cahaya petunjuk-Mu. 

Terangilah jalan kami dengan sinar taufik-Mu. Kalau Engkau berkenan 
menganugerahkan nikmat-Mu atas kami, bantulah kami untuk banyak berdzikir 
dan bersyukur atas nikmat-Mu itu. Hindari kami dari orang-orang yang terlena 
dalam kemewahan dunia. Lembutkan hati kami untuk merasakan curahan 
rahmat-Mu. 

Ya Allah… 
Indahkanlah rumah kami dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah kami 
dengan keturunan yang membesarkan asma-Mu. Penuhi kami dengan amal shaleh 
yang Engkau ridhai. Jadikan mereka Yaa…Allah teladan yang baik bagi manusia. 


YaAllah… 
Damaikanlah pertengkaran di antara kami, pertautkan hati kami, dan tunjukkan 
kepada kami jalan-jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada 
cahaya. Jauhkan kami dari kejelekan yang tampak dan tersembunyi.

Ya Allah… 
Berkatilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, suami/isteri kami, 
keturunan kami dan ampunilah kami. 

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Amiin… 

#Senangnya bisa menyampaikan ini, tanpa "Kaburo Maqtan..."#
-- 
Harlina Alwi
http://shaphira.multiply.com


[Non-text portions of this message have been removed]



WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to