Sekali lagi ana tegaskan, terlepas dari arti menurut kamus-kamus, bahwa:
Menurut Utan Kayu => theologi pluralisme yaitu faham yang menganggap semua 
agama itu sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk 
surga, sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain 
dengan kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation 
claim yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada 
truth claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang 
dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths 
(1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang 
mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic 
principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI.
 
Dan juga sekali lagi ana tegaskan, bahwa ana punya tulisan hanya menyambut 
gawungnya Syafii Anwar yang menulis MUI salah dalam memahami pluralisme. 
 
Fyi, ana berpendapat seperti MUI bahwa Qadiansim bukan Islam. Ana punya alasan 
spb: => Qadiyanism itu menambah-nambah Dua Kalimah Syahadat menjadi tiga, yaitu 
menambah satu pengakuan lagi, yaitu Ghulam Ahmad adalah nabi, maka rusaklah 
aqidahnya, syahadatnya Qadiyanism batal. Karena batal syahadatnya, Rukun Islam 
Pertama batal, maka Qadianism bukan Islam. Ana lebih menghargai Bahaisme yang 
juga punya Tiga kalimah syahadat yaitu menambah juga satu lagi syahadatnya 
yaitu Mirza Hussein Ali adalah nabi. Di Indonesia bahkan di Makassar ada juga 
penganut Bahaisme, tidak diusik-usik, seperti juga tidak diusiknya agama lain, 
karena Bahaisme tidak mengaku Islam. Jadi kalau Qadianisme ikut jejak seperti 
Bahaisme tidak menyatakan dirinya Islam, tentu tidak akan diusik-usik lagi.
 
Oh, ya hampir ana lupa, anak tidak bicara ttg mesti diapakan massa yang merusak 
bangunan, itukan pekerjaan polisi. Didiamkan, didukung atau tidak didukung, 
polisi punya penilaian sesuai Protap. Sebab marilah kita bersikap adil, yakni 
pada waktu massa Kristen merusak bangunan milik sekte yang mereka anggap sesat, 
ana dan yang lain-lain tidak breaksi. Kalau bereaksi sekarang ini, bukankah itu 
namanya menjadi pahlangan kesiangan?
 
Ana sudah posting di milis ini massa Kristen yang mrusak bangunan sekte yang 
mereka anggap sesat itu. Tidak ada salahnya ana postingkan sekali lagi seperti 
di bawah

Wassalam 
HMNA 
**************************************************************************************
Berikut ini cuplikan dari file lama: 

http://bethanymmdes.thejln.com/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=4&Itemid=3
Massa menghancurkan bangunan milik Sekte Hari Kiamat:
Bangunan Milik Sekte Hari Kiamat Dihancurkan Massa

Bandung, Jumat
Bangunan Sekte Hari Kiamat pimpinan Mangapin Sibuea di Jl Siliwangi Baleendah, 
Kabupaten Bandung siang ini (Jumat, 14/11) digerebek dan dihancurkan massa. 
Massa yang berjumlah sekitar 400 orang yang terdiri dari para pemuda, dewasa 
dan anak-anak dari RW10 Kampung Cigado Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung, 
itu datang serentak sekitar pukul 12.45 WIB.

Mereka langsung mendatangi dan masuk ke dalam bangunan yang sebelumnya 
digunakan tempat untuk berkumpulnya jemaah Sekte Hari Kiamat pada 10 November 
2003 lalu itu. Aksi massa dimulai dengan merobohkan pagar kayu di depan Pondok 
Nabi itu. Mereka juga membuka police line
yang melilit bangunan itu sejak Senin (10/11) lalu. Tidak puas meruntuhkan 
pagar depan, massa kemudian masuk ke dalam pondokan dan melakukan perusakan di 
dalam bangunan. Beberapa kantong tempat penyimpanan pakaian jemaat Sekte Hari 
Kiamat itu diobrak-abrik, selain itu massa juga
membongkar skat-skat pemondokan yang terbuat dari kayu tripleks itu.

Sementara itu massa beralih melakukan pengrusakan di rumah yang selama ini 
digunakan untuk sekretariat Sekte Hari Kiamat itu yang terletak di Jl Siliwangi 
55. Massa yang sudah memuncak emosinya itu merobohkan pagar rumah dan melakukan 
pelemparan dengan batu yang mengakibatkan genting dan kasa rumah itu rusak. 

http://www.kompas.co.id/utama/news/0311/14/155041.htm

Pimpinan Aliran Sesat Sekte Hari Kiamat Disidang dan
Dihukum 3 Tahun Penjara:

Jawa Barat
Pendeta PGI menyatakan sekte Hari Kiamat sesat:
PGI Serukan Gereja Waspadai Sekte Sesat   

Jakarta, Rabu Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menyerukan kepada 
seluruh gereja dilingkungannya agar lebih mewaspadai dan berhati-hati terhadap 
penyebaran ajaran sekte sesat, sekaligus berupaya meningkatkan komunikasi dan 
pembinaan umat. Ketua Umum PGI pendeta Nathan Setiabudi mengemukakan hal itu di 
Jakarta, Rabu, berkaitan dengan kemunculan sekte yang menyampaikan ajaran sesat 
di Bandung. Para pendeta di PGI menyatakan sesat, massa menghancurkan markas 
sekte tersebut, sementara pimpinan aliran sesat diproses secara hukum dan 
ditahan.

*******

NNNNaaaah, nah, ketika para ulama di MUI berfatwa bahwa Ahmadiyah sesat dan 
menyesatkan, Gus Dur beberapa pendeta Kristen dan orang dari JIL serta sebagian 
Non Muslim memprotes tindakan MUI. Bahkan ada yang memaki para ulama di MUI 
sebagai tolol.

Hal itu berbeda sekali ketika ada aliran sesat seperti "Sekte Hari Kiamat" 
dalam agama Kristen seperti dibeberkan di atas itu. Itu Gus Dur, beberapa 
pendeta Kristen. orang-orang dari JIL Liberal serta Non Muslim yang lagi 
memprotes MUI ketika terjadi amuk massa dan pernyataan sesat DGI itu, itu Gus 
Dur, beberapa pendeta Kristen. orang-orang dari JIL Liberal serta Non Muslim 
yang lagi memprotes MUI semuanya memplester mulut mereka, satu pun tidak ada 
yang protes.

Gus Dur, beberapa pendeta Kristen. orang-orang dari JIL Liberal serta Non 
Muslim yang lagi memprotes MUI, bersikap Islam NO, Kristen YES.

Ada apa dibalik ini?
Herrrrrraaaaannnn, heran, saya jadinya. 

Howgh
Nohetto
HMNA
*****************************************************************8

  ----- Original Message ----- 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 03, 2005 14:15
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  Abah, 

  Mengapa kita bersitegang terhadap makna dari kamus dan ingin menganggap yang 
disampaikan Abah merupakan makna yang benar? 

  Baik yang disampaikan oleh Mas Dwi maupun Abah berasal dari kamus. Seyogyanya 
tidak perlu dipertentangkan. Dan, bila maknanya berbeda maka kita tidak boleh 
mengambil keputusan berdasarkan salah satunya. 

  Selanjutnya, kita ini warga negara Indonesia yang sudah menerima UUD 1945 
(termasuk amandemennya). Dalam UUD 1945 ini kebebasan berpendapat dan 
berserikat itu dijamin. Maka, tidak sepatutnya kita melanggar sesuatu yang 
sudah kita sepakati. Saya percaya Abah termasuk orang yang menerima UUD 1945. 

  Kita harus meminta dan mendukung yang bewajib untuk menangkap yang melakukan 
kriminalitas di tanah air Indonesia ini. Siapa yang melakukan kriminalitas? 
Yaitu, mereka yang melakukan penyerbuan, penyerangan dan perusakan hak milik 
orang lain. 

  Marilah kita membaca Surah al-Hujurat yang di dalamnya ditegaskan bahwa 
sesama orang mukmin itu bersaudara. Di dalamnya kita dilarang saling 
merendahkan. Di dalamnya kita diperintah untuk melakukan ishlah atau 
perdamaian. Dan, bagi yang merusak perdamaian malah harus diperangi! Mengapa 
kita malah melakukan perusakan kepada mereka yang tidak melakukan perusakan 
fisik? 

  Wassalam, 
  chodjim 


  -----Original Message----- 
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of H. M. Nur 
  Abdurrahman 
  Sent: Tuesday, August 02, 2005 7:19 PM 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme 



  Plurality => the state ot fact of being numerous 
  Pluralism => a theory that there is more than one basic principle   
  [The Random House Dictionary of the English Language, p.1022] 

  Menurut Utan Kayu => pluralisme yaitu faham yang menganggap semua agama itu 
sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, 
sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan 
kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation claim 
yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth 
claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang 
dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths 
(1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang 
mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic 
principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI 

  Wassalam 
  HMNA 


    ----- Original Message ----- 
    From: Dwi W. Soegardi 
    To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
    Sent: Monday, August 01, 2005 18:27 
    Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme 


    Plurality: the state of being plural 
    Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, 
    racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation 
    in and development of their traditional culture or special interest 
    within the confines of a common civilization 

    (Merriam-Webster Online webster.com) 

    lihat juga: 
    http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism 
    In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which 
    groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they 
    fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation. 

    http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism 
    Religious pluralism is the belief that one can overcome religious 
    differences between different religions, and denominational conflicts 
    within the same religion. 

    Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-( 
    dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai. 

    salam, 
    DWS 

    Anita Tammy wrote: 

    >--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
    ><[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
    >  
    > 
    >>Syafii Anwar wrote: 
    >>MUI salah dalam memahami pluralisme. ......... Inti pluralisme adalah 
    >>    
    >> 
    >bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. 
    >  
    > 
    >>-------------------------- 
    >>HMNA: 
    >>Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
    >>    
    >> 
    >perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). 
    >  
    > 
    >>Howgh 
    >> 
    >>    
    >> 
    > 
    >Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
    >pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
    >punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu "lebih jelek" "tidak 
    >selamat" dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu. 
    > 
    >Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
    >ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
    >Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu lebih 
    >jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
    >menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah baik 
    >untuk pemeluknya masing-masing", bukan "semua agama adalah baik (untuk 
    >saya)." 
    > 
    >Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
    >orang lain. Berarti berpikir "Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
    >agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
    >jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
    >karena lebih cocok dengan agama barunya." Orang-orang yg memahami 
    >pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
    >misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing). 
    > 
    >Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
    >bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
    >Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
    >dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
    >sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
    >pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
    >dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
    >tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
    >agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
    >beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
    >dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip- 
    >prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
    >tidak mengaku anak. 
    > 
    > 
    >Coba kita BAYANGKAN. 
    >TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes). 
    >Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
    >mereka? 
    >Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak "kalau saya". 


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke