Sebenarnya ada jawaban sisipan, terlanjur sudah terposting. Silakan dilihat 
jawaban sisipan hampir paling di bawah.
Wassalam
HMNA
 
  ----- Original Message ----- 
  From: H. M. Nur Abdurrahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, August 07, 2005 16:45
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 688. Namanya Ahmad dan Wahyu yang 
Akan Datang


  Ini saya copy paste dari Seri 686 bagian yang anda tanyakan: =->

  Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
Muhammad SAW sendiri.

  -- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada 
nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
penerusku." (HR Bukhari)

  -- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang 
datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki 
mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi 
dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum 
dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi 
keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari 
lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir 
dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)

  ==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan 
kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul 
pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya adalah yang terakhir dalam 
arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR Bukhari wa Muslim).

  Silakan baca Seri 686 tersebut secara lengkap di bawah.
  Wassalam,
  HMNA


  **********************************

  BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

  WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
  [Kolom Tetap Harian Fajar]
  686 Khaatamun Nabiyyin

  Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor yang diserbu massa pada Jumat 
(15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan 
Indonesia. MUI sebagai penjaga gawang aqidah ummat memfatwakan Ahmadiyah 
Qadiyan itu sesat. Mengapa? Sebenarnya soal kesesatan Ahmadiyah Qadiyan pertama 
kali difatwakan oleh Liga Negara Muslim Sedunia. Adapun fatwa MUI yang telah 
dikeluarkan sejak Musyawarah Nasional MUI, 26 Mei-1 Juni 1980 itu sebenarnya 
hanya mengacu fatwa Liga Negara Muslim Sedunia. Dinyatakan sesat karena 
Ahmadiyah Qadiyan mengakui pendirinya Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi baru 
setelah Nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini bertentangan dengan dasar aqidah Islam.

  Sebenarnya di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore (Anjuman). 
Saya punya Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana Muhammad Ali. 
Adalah SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan. Saya kutip terjemahan 
ayat (33:40):
  -- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel 
God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca 
dapat membaca kata-kata "de laatste der profeten" yang dalam bahasa 
Indonesianya berarti: "Nabi yang paling akhir". Menurut Ahmadiyah Lahore, 
Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai 
Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi'i.

  ***

  Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al 
Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, 
jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. 

  Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, 
Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma (dalam Seri ini tidak dipakai 
translitersi huruf demi huruf untuk menghemat ruangan):

       ==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 
2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.

       ==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa 
KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) 
kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu dan 
MENUTUP qalbumu.

       ==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 
'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), 
artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi 
tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan 
qalbunya.

       ==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: 
Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.

       ==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika 
Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.

       ==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin 
rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: Muhammad 
itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi di Rasul 
Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.

       ==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), 
artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.

       ==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: 
PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.

       Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, 
KHATAMA artinya  TUTUP.

  Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar 
dengan KHa, Ta, Mim
  1. KHatama   2. KHatama  3. KHatama  4. Nakhtimu  5. Yakhtimu  6. KHaatama 7. 
Makhtuwm  8. Khita-mu 


  ***

  Para pembaca, baik ummat Islam main stream, maupun penganut Ahmadiyah Qadiyan 
(yang di Makassar ini ada juga), ikutilah tenang-tenang uraian tentang 
Khaatamun.

  Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha 
dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim. Ini 
mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah Faa'ilun dan Faa'alun. 

  Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.

  1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaa-timun nabiyyin, 
artinya "penutup para nabi".
  2. Khaa-tamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Maka inilah celah 
yang dimasuki Ahmadiyah Qadiyan. Rangkaian nabi dianggap seolah-olah jari-jari 
tangan. Nabi Muhammad SAW adalah "jari istimewa", yaitu mulia, karena memakai 
cincin stempel, sementara yang lain tidak. Jadi Nabi Muhammad SAW adalah Nabi 
yang termulia, bukanlah Nabi terakhir. Inilah pembenaran Ahmadiyah Qadiyan ada 
nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, yaitu Ghulam Ahmad. 

  Padahal cincin stempel itu fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT 
menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang disegel 
tidak boleh dibuka, berarti kembali kepada makna akar kata Kha-Ta-Ma, yaitu 
tutup. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi sekaligus adalah Nabi yang 
termulia.

  ***

  Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi 
Muhammad SAW sendiri.

  -- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika 
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada 
nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi 
penerusku." (HR Bukhari)

  -- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang 
datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki 
mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi 
dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum 
dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi 
keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari 
lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir 
dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)

  ==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan 
kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul 
pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya adalah yang terakhir dalam 
arti tidak ada nabi yang datang      sesudahku". (HR Bukhari wa Muslim).

  Seperti dikemukakan di atas Ahmadiyah Qadiyan justru mempergunakan ayat yang 
mengandung "Khaatamun Nabiyyin" (33:40), sebagai pembenaran adanya nabi sesudah 
Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian Ahmadiyah Qadiyan berkilah tetap Islam 
karena kenabian Ghulam Ahmad tidak bertentangan dengan Al Quran. Sedangkan 
seperti dituliskan di atas mengenai Hadits di mana RasuluLlah SAW bersabda: 
"tidak ada nabi yang akan datang sesudahku", Ahmadiyah Qadiyan berkilah dengan 
memplintir "nabi" menjadi "nabi yang membawa syari'at", sehingga Hadits itu 
berubah maknanya menjadi: "tidak ada nabi yang membawa syari'at yang akan 
datang sesudahku." Ghulam Ahmad katanya adalah nabi yang tidak membawa 
syari'at. Sebenarnya inilah akar penyebab kegusaran ummat Islam, seperti api 
dalam sekam. Ditambah pula para missionaris Ahmadiyah Qadiyan di mana-mana 
sangat "agresif", baik di dunia nyata maupun di cyber space, maka api dalam 
sekam itu mudah sekali menyala oleh hembusan angin. Nyala api berupa kekerasan 
itu tidak dapat dibenarkan, tetapi menyalanya api itu dapat difahami. WaLlahu 
a'lamu bisshawab.

  *** Makassar, 24 Juli 2005
      [H.Muh.Nur Abdurrahman] 
    
    ----- Original Message ----- 
    From: Ade Suerani 
    To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
    Sent: Sunday, August 07, 2005 12:07
    Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 688. Namanya Ahmad dan Wahyu yang Akan 
Datang


    Maaf Abah, mungkin saya terlambat kalau sudah pernah dibahas atau
    diklarifikasi dimilis ini. Sekiranya sudah pernah dituliskan, saya
    minta copy pastenya tidak mengapa.

    Saya baca "Bukan Sekedar Hitam Putih" oleh MA Suryawan, ada poin yang
    membingungkan saya, sekiranya Abah mau mencerahkannya, maka diri ini
    tidak bingung lagi. Berikut saya kutip di halaman 25-nya :

    " Sejarah Islam mencatat bahwa empat putra kandung Hz. Rosulullah SAW
    (Qasim, Thayib, Thaher dan Ibrahim* ) semua wafat dalam masa
    kanak-kanak. Tidak ada keturunan langsung Hz. Rosulullah SAW sampai
    dengan hari ini yang berasal dari putra kandunganya. Hal ini
    dibuktikan dan diakui oleh Allah SWT dalam surah al-Kautsar ayat 4
    bahwa beliau SAW tidak akan memiliki anak laki-laki.

    *Peristiwa wafatnya Ibrahim tercatat sebagai berikut: "Diriwayatkan
    dari Ibnu Abbas, berkatalah ia :" Ketika Ibrahim ibnu Rosulullah SAW
    wafat, beliau (SAW) menyembahyangkan jenazah dan berkata,
    "Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya
    panjang, ia akan menjadi nabi yang benar" (HR.Ibnu Majah). Peristiwa
    tersebut terjadi pada tahun 9H, sedangkan ayat khaataman nabiyyiin
    turun tahun 5H. Jadi ucapan beliau SAW mengucapakan kata-kata tersebut
    4 tahun setelah menerima ayat khaataman nabiyyin.
  **************************************************************************
  HMNA:
  Tidak perlu bingung, orang yang pakai logika tidak mempan dibikin bingung 
oleh misionaris benggolan Qadiyanisme semacam M.A. Suryawan. Coba anda simak 
baik-baik:
  RasuluLlah SAW mengucapkan: "kalau usianya panjang, ia akan menjadi nabi yang 
benar", sesudah Ibrahim berpulang ke Rahmat Allah, itu maknanya apa? Adanya 
Nabi setelah Nabi Muhammad SAW tidak akan terjadi. Itu cuma wacana saja yang 
tidak terjadi dalam realitas.
  ***************************************************************************


   Jadi amat jelas
    bahwa Nabi SAW yang menerima wahyu dan paling mengetahui arti
    serta makna dari wahyu yang diterimanya dan beliau SAW tidak
    mengungkapkan pengertian khaatam sebagai penutup atau terakhir. "

    ---
    Demikian.

    Wassalamu'alaikum,
    Ade

    H. M. Nur Abdurrahman  wrote:
    > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

    > Seri 688 ini masih merupakan lanjutan dari Seri 686 yang berjudul
    Khaatmun Nabiyyin. Sebelum membahas judul di atas, ada dua catatan
    yang akan dikemukakan.

    ---del---

    >Jadi jelas, Qadiyanisme memperalat ayat [2:4] sebagai pembenaran akan
    turunnya wahyu ataupun datangnya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Dalam
    ayat [2:4] kata ALAKhRt bermakna hari akhirat atau hari kemudian.
    WaLlahu a'lamu bisshawab.


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke