Mia, istilah Nabi adalah bahasa Al Quran, sehingga orang tidak bisa seenak 
perut dan benaknya membuat definisi semau gue ttg istilah nabi. Definisi Nabi 
menurut Al Quran spb:
FB'ATs ALLH ALNBYYN MBSyRYN W MNDzRYN W ANZL M'AHM ALKTB BALhQ LYhKM BYN ALNAS 
FYMA AKhTLFWA [S. ALBQRt, 2:213], dibaca: Faba'atsaLla-hun nabiyyi-na 
mubasysyiri-na wa mundziri-na wa anzala ma'ahumul kita-ba bil haqqi liyahkuma 
bainan na-si fi-makh talafu- (s. albaqarah), artinya:

FB'ATs   = maka dibangkitkan
ALLH     = Allah
ALNBYYN  = nabi-nabi
MBSyRYN  = memberi kabar menggembirakan
W        = dan 
MNDzRYN  = memberi kabar menakutkan 
W        = dan
ANZL     = menurunkan
M'AHM    = bersama mereka
ALKTB    = Kitab
BALhQ    = di atas kebenaran
LYhKM    = untuk menetapkan keputusan hukum
BYN      = di antara
ALNAS    = manusia
FYMA     = tentang apa
AKhTLFWA = mereka perselisihkan
Maka dibangkitkan Allah (akan) nabi-nabi (untuk) memberi kabar menggembirakan 
dan memberi kabar menakutkan dan menurunkan Kitab bersama mereka itu di atas 
kebenaran untuk menetapkan keputusan hukum (siapa yang benar) di antara manusia 
tentang apa yang mereka perselisihkan (2:213). Jadi menurut ayat [2:213] 
kriteria seorang Nabi ialah mendapat wahyu dari Allah berupa Kitab sebagai 
rujukan untuk menetapkan keputusan hukum (yahkum).

Ghulam Ahmad tidak memenuhi kriteria nabi menurut ayat (2:213), yaitu Allah 
tidak menurunkan wahyu berupa Kitab kepadanya. Jadi Ghulam Ahmad bukanlah nabi 
menurut pengertian yang didefinisikan Allah dalam Al Quran. Para penganut 
Ahmadiyah Qadiyan mengakui Ghulam Ahmad sebagai nabi menurut definisi yang 
bukan dari definisi menurut Islam (Al Quran), sehingga Ahmadiyah Qadiyan 
bukanlah termasuk aliran dalam Islam, melainkan aliran tersendiri di luar 
Islam. 

Fyi, Ahmadiyah Lahore tidak mengakui Ghulam Ahmad sebagai nabi, hanya sebagai 
mujaddid (pembaharu), sebab menurut Ahmadiyah Lahore, Ghulam Ahmad tidak pernah 
memaklumkan dirinya sebagai nabi. Jadi Ahmadiyah Lahore adalah sebuah aliran 
dalam Islam.

Wassalam,
HMNA


  ----- Original Message ----- 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 11, 2005 07:34
  Subject: [wanita-muslimah] Re: SBY Pertanyakan Fatwa MUI - kenabian


  Mungkin orang Ahmadiyah sendiri yang bisa bersaksi apa pengertiannya 
  tentang Nabi Gulam Ahmad.

  Istilah 'nabi' pada gerakan di masyarakat itu konotasinya manusiawi 
  dan membumi. Yaitu individu-individu yang membuat transformasi batin 
  yang luar biasa pada pengikutnya. (kita ngomongin nabi yang baek 
  nih, bukan aliran sesat).

  Jadi mungkin ada baiknya istilah nabi itu jangan serta merta 
  dibenturkan dengan pengertian kita pada kenabian Muhammad.

  Kita beriman pada risalah Muhammad, itu nggak dipertanyakan lagi. 
  Dan risalah yang terakhir. Tapi pengertian kita pada 'sosok' 
  Muhammad itu beragam bahkan berpotensi bermasalah.

  Pengertian kita pada 'sosok' Muhammad yang bermasalah, bisa 
  menyebabkan kita membenturkannya pada istilah 'nabi' yang manusiawi 
  ini, yang barusan saya sebutkan diatas. 

  Kita tahu bahwa orang Kristen 'keliru' karena mempersonalkan Yesus 
  sedemikian rupa. Tapi kita sendiri melakukan hal yang sama dalam 
  derajat yang berbeda, yaitu 'menginsanulkamilkan' sosok Muhammad.  
  Konsep insanul kamil, menurut pengertian saya, adalah 
  konsep 'menjadi manusia', Dimana konsep ideal tentang kemanusiaan 
  ini untuk ummat Islam terfokus pada sosok Muhammad. Konsep saja sih 
  nggak apa-apa, tapi kalau sudah memepersonalkan Muhammad dan 
  membenturkannya pada corak 'kenabian' yang lain, ini yang repot. 
  Disinilah muncul diskusi tentang 'jabatan nabi terakhir' itu.

  Salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Anita Tammy" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih 
  > \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > > Mbak Anita, kalau misalnya saudara atau anak (wah mbak belum 
  punya 
  > anak
  > > ya?) tertarik untuk ikutan nabi baru itu gimana? Apa didiemin 
  aja? 
  > > -NIng
  > 
  > Maka itu, mbak Ning. Saya lihat dulu dong "nabi" macam apa. Kalau 
  > nabinya seperti yg di berita ini 
  > (http://www.liputan6.com/fullnews/103851.html) ya nggak setuju 
  dong ;-)
  > 
  > Ada juga kan sekte pemuja setan, juga ada sekte yg aneh-aneh, 
  > naudzubillah. Tapi kalau masih rahmatan lil alamin, apalagi 
  Ahmadiyah 
  > itu masih bersyahadat, ya nggak apa-apa.
  > 
  > Dengan catatan: nggak fundamentalis. Saya mungkin akan sedih kalau 
  ada 
  > saudara yg ikutan kelompok macam HT, atau hardcore PKS. Jangan 
  sampai 
  > deh fundamentalis. Karena beragama itu bukan untuk berlebih-
  lebihan. 
  > Saya lebih suka mereka di tengah-tengah, seperti anjuran 
  Rasulullah.
  > 
  > Salam,
  > Anita


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke