http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/18/opi02.html
Mitos dan Realitas Menjelang Proklamasi Oleh Winarta Adisubrata Seorang penulis Belanda, Bob Hering, dalam bukunya berjudul "Soekarno, Founding Father of Indonesia 1901- 1945" (terbitan Koninklijk Instituut voor Taal, Land and Volkenkunde/KITLV Press, Leiden, 2002) di halaman 364 mencatat pada 10 Agustus 1945 Soetan Sjahrir memberitahu (penyair) Chairil Anwar tentang telah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Sjahrir mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda (terutama para pendukung Syahrir.) Sekembali mendampingi Ir Soekarno dan Radjiman ke Dalat (250 km di sebelah timur laut dari Saigon), pada 14 Agustus Hatta menceritakan kepada Sjahrir tentang hasil pertemuan di Dalat pada tanggal 11 Agustus di mana Jepang melalui Marsekal Terauchi mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia (dapat dilaksanakan) dalam beberapa hari. Sjahrir mengomentari hasil pertemuan Dalat sebagai tipu busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah; "Dan Sjahrir mendesak Hatta supaya proklamasi Indonesia merdeka segera dilaksanakan, karena Jepang sudah tamat dan sudah tiba waktunya untuk menjadikan situasi Indonesia serevolusioner mungkin, demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro dengan Jepang. Sementara itu Sjahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan." Sjahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Sjahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Rengasdengklok Pada 15 Agustus, setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokio. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta. Pada 15 Agustus, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Sjahrir. Pada siang hari mereka berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus. Wikana (pernah menjadi anak buah Soekarno pada 1930-an di Bandung) mengatakan "besok pagi akan terjadi pembunuhan jika keinginan pemuda tidak dilaksanakan". Soekarno dengan marah menghampiri Wikana sambil menunjuk lehernya sendiri. Soekarno berteriak kepada Wikana: "Ini leher saya, seret saya ke pojok itu dan habisi saya di sini sekarang, tidak usah menunggu besok pagi." Wikana terkejut sambil mengatakan ia tidak berniat membunuh Soekarno. Insiden Rengasdengklok Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu terjadi insiden Rengasdengklok. Pada pagi 16 Agustus selepas sahur (ketika itu bulan Puasa), Soekarno bersama isteri dan bayi laki -lakinya yang baru berumur 9 bulan) dan Hatta diculik. Sekembali dari Rengasdengklok Soekarno-Hatta bertekad memproklamasikan kemerdekaan. Mereka tidak keberatan kehadiran Maeda di situ karena selain merasa terlindung, mereka juga hendak memberi pelajaran kepada para pemuda tentang urusan diplomatik yang sangat rumit. Para pemuda mengusulkan naskah proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi mayoritas anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya hingga sekarang. Para pemuda kemudian menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI. Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang. Kompromi pun terwujud dengan membubuhkan anak kalimat "atas nama Bangsa Indonesia" Soekarno-hatta, 17 Agustus 2605. Ironi, peristiwa bersejarah ini kemudian dianggap punya dua naskah proklamasi. Yang pertama, ditulis tangan oleh Soekarno, yang keduanya diketik oleh Sajoeti Melik (sekretaris Soekarno) yang juga ditandatangani Soekarno-Hatta. Sejarawan Nugroho Notosutanto mengaburkan Soekarno sebagai "yang melahirkan Pancasila" dan menyatakan teks proklamasi yang otentik justru yang diketik Sajoeti Melik. Penulis adalah wartawan senior di Jakarta ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/