Pekerjaan Yang Terbaik Bagi Wanita 
Mengapa Kita Tidak Menyukai Kota Besar
Syaikh Nazim Adil al Haqqani (q)
Ditranslasi dari Secret Behind Secrets
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com


"Seorang pengikut Syaikh yang berkebangsaan Amerika bertanya kepadanya, apakah 
istrinya sebaiknya melanjutkan pekerjaannya di luar rumah atau atau berhenti 
saja untuk mengkhususkan dirinya bagi pekerjaan rumah dan tugas-tugas keagamaan 
saja".

Syaikh Nazim menjawab: Seandainya saja saya pada posisi di mana saya memiliki 
otoritas terhadap pemerintahan, salah satu dari hal-hal pertama yang akan saya 
kerjakan adalah menghimpun dana khusus untuk dianugerahkan kepada para ibu 
rumah tangga atas jasanya yang tak ternilai bagi masyarakat. Saya akan 
memerintahkan agar kepada wanita yang bekerja didalam rumah diberikan gaji 
berlipat ganda agar mereka dapat kembali ke profesi yang paling diiberkahi 
yakni yang dapat mambuat tempat tinggal mereka benar-benar sebagai ‘rumah’, dan 
bukan hanya tempat untuk tidur di malam hari.

Menurut saya, sungguh amatlah penting bagi seorang wanita untuk mengabdikan 
dirinya bagi suami dan anak-anaknya: itulah jalan bagi pemenuhan kewanitaan 
yang sejati. Tapi tampuk pemerintahan tidaklah berada dalam gengaman saya, 
sehingga yang dapat saya lakukan hanyalah menasihati mereka supaya 
memperhatikan nasihatku.

Ya, kebijakan saya akan memberatkan sebagian besar wanita, khususnya para ibu 
yang bekerja di luar rumah. Saya akan menyokong kebijakan tersebut dengan dana 
insentif, karena tak kan ada jumlah uang yang layak digunakan untuk mencoba 
memperbaiki penyesalan yang disebabkan oleh ‘masyarakat piatu’ anak-anak tanpa 
ibu . Memang ada beberapa profesi di luar rumah yang dapat dikerjakan dengan 
lebih baik oleh wanita ketimbangn pria, dan wanita-wanita berprestasi akan 
banyak diperlukan untuk mengisi lowongan tersebut; namun para wanita yang 
mengerjakan pekerjaan yang dapat dikerjakan pria akan dibayar untuk 
meninggalkan pekerjaan mereka tersebut.

Sebagai orang yang beriman, kita percaya bahwa seorang wanita yang puas dengan 
gaji suaminya akan lebih bahagia, dan kehidupan keuangannya akan lebih layak 
daripada yang bekerja dan mendapat penghasilan sendiri. Anda mungkin bertanya, 
bagaimana mungkin? Kita percaya pada apa yang disebut ‘barokah’, dan uang hasil 
jerih payah halal suami-dan menjadikan pendapatan keluarga jauh dari berlebih-, 
diberkahi Allah. Sehingga yang dibelanjakan bagi kebutuhan keluarga akan 
menjadi pemuas kebutuhan mereka; sedangkan uang yang diperoleh istri melalui 
ketakhadirannya di tengah-tengah rumahnya tak akan membawanya pada kepuasan 
yang sama. 

Terlebih lagi, banyak sekali orang kaya yang hidupnya susah, karena mereka 
memiliki begitu banyak banyak harta, sementara yang lainnya, yang hidupnya 
sederhana, dengan pendapatan yang jauh dari berlebih, hidupnya begitu bahagia 
dan puas dengan beratapkan rumah yang penuh kasih dan pengabdian?

Maksud saya: bila anda berpenghasilan seribu dolar per bulan, dan istrimu 
berpenghasilan, katakanlah tujuh ratus, seribu dolar penghasilanmu sebagai 
suami akan terasa lebih banyak jumlahnya dibanding dengan seribu tujuh ratus 
dolar penghasilan berdua. Itulah yang saya yakini, dan itu adalah kenyataan 
yang dapat diuji oleh siapapun kebenarannya. Kapanpun mereka siap. Lagi pula, 
bila dia setuju untuk memenuhi kebutuhan hidup dari gajimu saja, hidupnya, dan 
kehidupan anak-anak mereka akan lebih berbahagia.

Tapi belakangan ini, setan tak memperkenankan para ibu untuk tinggal di rumah 
mereka lagi. Mereka memaksa para ibu untuk meninggalkan rumah pagi hari buta 
untuk berjuang di arena balapan tikus sepanjang hari, dan pulang ke rumah sarat 
dengan kelelahan di malam hari ketika mereka seharusnya mengumpulkan cukup 
tenaga untuk menyediakan makan malam bagi keluarga dan perhatian bagi sang anak 
yang hanya dapat diberikan oleh seorang ibu. Kehidupan yang tegang ini membuat 
para ibu menjadi cepat tua. 
 
Memaksa wanita untuk bekerja ganda di luar dan di dalam rumah, ini tidaklah 
adil, dan karenanya kita berjuang bagi hak-hak wanita dengan jalan menentang 
gagasan bahwa wanita harus memikul beban ganda. Dalam Islam, sang suami harus 
membantu istrinya sebisa mungkin dalam mengerjakan pekerjaan rumah, walau 
mungkin dia bekerja seharian. Dia haruslah memikul tanggung jawabnya juga 
dirumah dan sekaligus juga membantu istrinya dengan penuh perhatian. 
 
Ada juga anggapan sebagian orang yang akan berargumen bahwa bila wanitanya 
lebih pintar dengan gaji yang lebih besar maka wanita itu seharusnya yang 
bekerja di luar rumah, sementara pria mengurusi anak-anak dan menjaga rumah. 
Sungguh hal ini merupakan pendapat anak kecil yang sangat bodoh, karena 
wanitalah dan bukannya pria yang ditugasi  secara alami untuk mengandung, 
melahirkan, merawat dan membesarkan anak. Pria tak dapat menggantikan tempat 
wanita, tempat para ibu bagi anak-anaknya. 

Dan kami juga menentang pendapat bodoh bahwa kedua orang tua seharusnya 
bekerja. Sementara mereka bekerja, mereka bisa meninggalkan anak-anak mereka di 
pusat-pusat penitipan anak. Dan dimalam hari ketika keduanya pulang sarat 
dengan kelelahan, mereka makan malam, nonton TV sejam, lalu tertidur di tempat 
tidur. Sungguh itu bukanlah sebuah kehidupan keluarga. Bukan!!. Karenanya, bila 
pemerintah ingin mencegah krisis ekonomi, dan kerusuhan sosial, mereka harus 
membayar para wanita untuk tinggal di rumah. Dan bagi kalian para suami, bila 
gajimu saja sudah cukup, tak baik menyuruh istrimu untuk bekerja.

Murid dari Amerika itu berkata : ‘Alhamdulillaah! Dia Yang Maha Kuasa telah 
memberkahi kami dengan pendapatan yang lebih dari yang pernah kami impikan’

Syaikh Nazim : Karenanya kau harus memintanya untuk tetap tinggal dirumah untuk 
menjaga anak-anakmu. Terutama bila kalian berkecukupan, seharusnya tak ada 
alasan bagi istrimu untuk bekerja.

Murid  Amerika :  Dia senang bekerja
Syaikh Nazim : Bukan, keinginan seperti itu, karena ini adalah salah satu dari 
tipu daya ego dan berbahaya bagi masyarakat. Kita haruslah mengasihi yang lain, 
karena jutaan pria pengangguran cemas menunggu pekerjaan yang dipegang istrimu. 
Terutama para pria yang sudah berkeluarga dan memiliki anak serta para janda 
yang menanggung anak-anak mereka. 
 
Allah Yang Maha Kuasa telah memberi kalian kelimpahan kekayaan dengan jalan dia 
memiliki seorang suami pekerja keras dan berhasil, lalu mengapa dia tetap 
memegang pekerjaannya, mengapa dia mencegahnya daripada mereka yang jauh lebih 
membutuhkan pekerjaan itu?
Disinilah masalahnya. Begitu banyak pengangguran di Negara-negara 
industri-mengapa? Terutama karena semua wanita bekerja. 
 
Bila saya anggota masyarakat yang bertanggung jawab, bagaimana bisa saya 
membiarkan istriku bekerja? Bila saya membiarkan dia bekerja, maka saya 
membiarkan diri saya dan istri saya menjadi beban masyarakat, mengubah diri 
saya dan istri saya menjadi parasit, yang dengan rakus mengambil lebih dari 
yang sebenarnya kami perlukan dan lebih dari yang baik bagi kami dengan biaya 
orang lain. Sungguh itu merupakan kerja yang parasit: biarkan seorang 
pengangguran bekerja dan menghidupi dirinya sendiri.

(Pengikut Amerika yang lain): Bagaimana bisa seorang wanita di Negara-negara 
Barat dapat menemukan kedamaian di hatinya serta kepuasan dalam keempat dinding 
rumahnya, bila orientasi seluruh masyarakat menentang kehidupan semacam itu?

Di Negara-negara timur, keadaanya berbeda: adalah mudah bagi seorang wanita 
untuk membuat rumahnya sebagai tempat yang nyaman dan memuaskan, karena selalu 
banyak wanita yang menjalani kehidupan semacam itu di sekitarnya yang dapat dia 
kunjungi seharian, atau sebaliknya- teman, tetangga, sanak saudara- begitu 
banyak kegiatan di lingkungannya.’

‘Sedangkan di Barat gaya hidup demikian terasingnya, sehingga orang merasa 
seolah-olah dinding rumah mereka dingin membeku, tanpa keramahan, dan hampa: 
mereka merasa seolah-olah dinding rumah mereka menghimpi mereka. Dalam suasana 
seperti itu sungguh sulit memang bagi para wanita untuk tinggal saja di dalam 
rumah, walaupun sebetulnya mereka tak begitu menginginkan sesuatupun di luar 
sana.

Syaikh Nazim menjawab: Ya, hal itu terjadi karena mereka tak memiliki 
pengkalibrasi dalam skala ukurannya. Jika tak ada yang demikian dalam kehidupan 
jiwanya, skala tersebut akan selalu tergelincir ke satu sisi saja; namun bila 
mereka memiliki dunia alternatif, kedalaman pengabdian jiwa sebagai 
penyeimbang, sungguh sangatlah mudah bagi para wanita untuk berdiam di rumah 
walaupun ada banyak kejanggalan yang menentangnya.

Ya, saya faham bahwa bagi wanita barat, duduk berdiam di rumah sangatlah 
membosankan dan menjemukan, dan berada di rumah bagaikan terpenjara; namun bila 
mereka dapat "mengecap manisnya kedalaman jiwa", mereka akan sangat bersyukur 
telah mendapatkan kesempatan untuk berada di rumah, di mana mereka dapat 
mengkonsentrasikan usahanya daripada harus berkeliaran di jalanan moderen yang 
tercemar. Namun bila mereka belum membuka pintu kedalaman jiwa mereka, mereka 
akan tetap mencari jalan keluar untuk kabur dari rumah segera setelah suami 
mereka berangkat di pagi hari.

Apa yang sekarang kita gambarkan haruslah dianggap sebagai tujuan akhir: suatu 
sasaran jangka panjang untuk ditaklukan oleh para wanita kita- suatu sasaran 
kesempurnaan bagi kehidupan para wanita. Namun seperti yang telah kita tunjuk 
sebelumnya, kondisi di dunia Barat tidaklah kondusif bagi para wanita untuk 
mengembangkan kehidupan sprituil mereka dengan cara demikian: tinggal di rumah. 
Karenanya, bila saya indikasikan, cara hidup ideal bagi seorang wanita, saya 
tak mengharapkan seluruh wanita dapat menjalani gaya hidup seperti itu, dan 
makanya saya tak memerintahkan mereka untuk melakukannya. Bila kondisinya 
berbeda, maka mungkin lain lagi keadannya.

Seperti yang saya katakan, Seandainya saya kuasa, maka para wanita akan 
menerima bayaran ganda bila mereka mau tinggal di dalam rumah mereka; dan saya 
akan memerintahkan bahwa rumah-rumah hendaknya dibangun dengan cukup lapang, 
tak seperti penjara. Di malam pertama kepemerintahan saya, saya akan 
memerintahkan agar seluruh bangunan apartemen dimusnahkan; di malam kedua, saya 
akan memerintahkan agar rumah-rumah baru yang lapang dan berkebun dibangun bagi 
setiap keluarga, sehingga para wanita tak kan pernah lagi berkeinginan untuk 
meninggalkan rumah mereka karena rumah itu begitu indah dan luas, itulah 
rumah-rumah untuk mereka nantinya…..

Di sini di Cyprus, kami tinggal di sebuah rumah tua yang terbuat dari batu 
bata, jenis rumah yang kini banyak ditinggalkan orang demi untuk tinggal di 
apartemen-apartemen yang sempit di kota-kota besar. Rumah ini setahun lalu 
hanyalah reruntuhan puing yang ditinggalkan orang, dan seluruh kebunnya mati 
dan ditumbuhi gulma. Ketika saya membelinya, semua orang melarang dan mengejek 
saya; tapi lihatlah sekarang, hanya setelah setahun kerja yang teratur maka 
rumah ini menjadi cukup indah, dan kebunnyapun berbunga, dan walaupun ini 
sederhana dan tidak mewah, rumah ini luas, nyaman dan indah.

Istriku dan anak perempuannku tak pernah merasa bosan atau merasa terpenjara 
tinggal di rumah ini. Mereka sangat jarang berkeinginan untuk pergi ke luar 
rumah, dan bila mereka pergi, mereka selalu ingin cepat pulang. Mengapa? 
Mengapa kalian tidak tinggal di rumah semacam ini saja yang demikian nyaman 
sehinga istri dan anakmu senang dirumah? Bumi Allah ini begitu luasnya; mengapa 
kita demikian bodohnya untuk tinggal di atas orang lain dalam apartemen yang 
dingin dan buruk? Allah Yang Maha Kuasa memerintahkan: "Tafasahu" yang artinya, 
"Wahai manusia, berpencarlah di bumi’ Perintah ini mestinya sudah cukup bagi 
kita untuk memahami bahwa Tuhan kita tak menginginkan kita untuk tinggal dalam 
rumah yang sempit dan berjejalan di bumi Allah yang luas ini. 

Cara yang keliru yang telah diambil umat manusia untuk hidup yakni untuk 
tinggal dalam kondisi berdesakan yang sebenarnya tak perlu. Itulah yang menjadi 
penyebab utama krisis ekonomi dunia ini. Terlebih, kota-kota besar yang padat 
adalah bencana bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial dan spiritual. Hanya bila 
kecenderungan berbahaya ini mulai dibalik dan orang kembali ke pedesaan maka 
kondisi sosial ekonomi umat manusia akan menjadi lebih baik dan semakin baik.

Apa ada baiknya membangun kota-kota besar semacam itu? Bahkan di Inggris anda 
mungkin harus berkendaraan bermil-mil jauhnya untuk menemui hunian atau 
pemukiman, sementara pusat-pusat urban menelan jutaan orang yang membutuhkan 
sistem yang kompleks untuk penyediaan dan pendistribusian komoditas. Orang 
mengerjakan lahan yang memproduksi bahan pangan yang mereka makan: lalu ada apa 
dengan pedesaan sehingga orang tak memadatinya dan mengelola kehidupan 
perekonomian di desa-desa kecil? Udara yang segar, sinar matahai dan 
alamnya-tak ada lagi krisis ekonomi. 

Dengan konsentrasi manusia yang tidak begitu banyak, maka orang mungkin dapat 
menanam banyak tumbuh di kebun-kebun mereka-tak ada lagi kemacetan lalu-lintas, 
penyakitpun tak begitu mewabah. Begitu banyak penyakit masyarakat yang dapat 
disembuhkan dengan desentralisasi. Kota-kota dengan 10.000 penduduk sudah cukup 
besar.

Kecenderungan di muka bumi ini menuju ke arah yang destruktif: Orang-orang 
bergerombol ke kota-kota besar untuk mencapai posisi yang lebih baik demi 
memanjakan syahwatnya. Hasil akhirnya bukan hanya kehancuran ekonomi saja 
melainkan juga perubahan nilai-nilai yang menyeluruh dan kegilaan yang akan 
mendominasi masyarakat- hal ini sudah dapat kita amati. Kota-kota besar membuat 
orang menjadi asing satu dengan yang lainnya. Walau begitu banyak orang tinggal 
di tempat yang sangat berdekatan, namun mereka saling asing, saling 
berprasangka dan curiga satu dengan yang lainnya. 

Orang-orang kota biasanya terputus dari saudaranya, teman-teman dan para 
tetangga. Kita tak pernah diperintahkan untuk hidup bagai binatang buas: 
masing-masing saling bebas, mengharapkan kesempatan di mana si kuat memangsa 
yang lemah, tidak! Kita lebih diperintahkan untuk hidup berkelompok, untuk 
saling tergantung; dan di desa-desa kecil sungguh sangat mudah untuk hidup 
seperti itu, karena semua orang mengenal tetangganya dan dapat merawatnya. 

Tak ada perlunya bagi siapapun untuk meninggalkan Lefka, Cyprus, sebuah kota 
agraris kecil untuk pergi ke Amerika, Jerman, Inggris, Austrlia, atau bahkan 
Nikosia untuk bekerja. Semua orang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan 
bila satu desa telah padat, mereka dapat membangunnya satu lagi di tempat lain. 
Cara seperti ini jauh lebih barokah.

(Seorang pengikut): " tapi orang pergi ke kota-kota besar dan ke luar negeri 
untuk dapat hidup dalam kehidupan yang diimpikannya: bioskop, televisi, klub 
malam, uang dan sebagainya. Dan mereka juga tak kurang tertariknya pada 
barokah. Sepertinya itu sebuah penyakit: bahwa orang berkeinginan untuk hidup 
dengan mimpi mereka dan bukannya hidup sederhana saja.’

Syaikh Nazim : Mereka boleh saja memanjakan fantasinya, namun mereka akhirnya 
tak akan dapat menghindar dari keruntuhan ekonomi, dan tak ada yang dapat 
dilakukan pemerintah yang cukup efektif untuk mencegah keruntuhan tersebut. 
Kini kita telah mendekati titik itu dengan sangat cepat, dan tak seorangpun 
dari pemerintahan yang berani melakukan langkah drastik untuk mencegah 
keruntuhan – obatnya terasa terlalu pahit bagi ego mereka. Namun bila titik itu 
telah tercapai orang akan dipaksa untuk meninggalkan kota-kota yang kelaparan 
dan menyebar ke pedesaan, mencari pertolongan.

(seorang pengikut Amerika): "Haruskah saya menyampaikan kepada saudara-saudara 
yang di Amerika sana bahwa anda menasihati mereka untuk menjual rumah-rumah 
mereka di kota dan berhenti dari pekerjaannnya dan lalu pindah ke pedesaan?"

Syaikh Nazim: Pelan-pelan! Sedikit demi sedikit mereka akan berjuang menuju 
cita-cita pindah ke pedesaan. Mereka harus mencari keadaan yang dibutuhkan 
untuk membuat perpindahan itu berjalan lancar. Dengan cara yang pintar dan 
tenang mereka mestinya dapat mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan dan pindah 
menuju cita-citanya dengan gangguan seminimal mungkin terhadap kehidupan dan 
pendapatannya.

Di pedesaan mereka akan lebih aman dari kasus-kasus peperangan, karena biasanya 
kota-kota besarlah yang menjadi sasaran pertama; lagi pula, dalam kejadian 
keruntuhan ekonomi mereka lebih mudah mengatasinya. Telah terdapat begitu 
banyaknya pedesaan , sehingga saya tidak melihat perlunya membangun desa-desa 
baru lagi, sayapun tak menganjurkan anda semua untuk datang bersamaan menuju 
sebuah tempat terisolasi untuk membuat perkampungan muslim di Amerika . 

Lebih baik mereka pindah ke suatu komunitas umum sebagai suatu kelompok kecil 
di antara penduduk non-muslim yang jumlahnya lebih banyak. Ada kebijaksanaan di 
sini, dan rahmat bagi orang Amerika, karena saudara-saudara kita laksana 
gemintang menyinari, menaungi mereka dengan cahaya barokah di sekeliling 
mereka. Gemintang tersebar di seluruh langit; bila mereka semua berkelompok di 
satu tempat saja, maka belahan langit yang lain akan menjadi gulita. Ya, kamu 
boleh tinggal dimana saja; dan kami harap Allah Yang Maha Kuasa akan membuatmu 
sebagai alat untuk menyadarkan hati rakyat Amerika akan RahmatNya.

Wa min allah at taufiq
 
wassalam, arief hamdani 
hp 0816 830 748, please joint the Sufi Way
by access http://mevlanasufi.blogspot.com
jadwal dzikir jama'ah terbuka untuk umum

MAJELIS DZIKIR HAQQANI SUFI WAY

Zawiyah Kebun Jeruk
Kamis 25 Agustus 2005, Bada Isya
Jl. Kelapa Dua Raya No. 1
Jakarta Barat ( Terusan dari Jl. Panjang Kebun Jeruk)

Setiap Rabu, Jam 21.00
Zawiyah Cinere, Jl. Vila Terusan No. 16 Cinere
Masuk lewat Vila Cinere Mas

Setiap Sabtu, Bada Ashar
Zawiyah Teuku Umar 
Jl. Teuku Umar 41, Jakarta Pusat

Setiap Senin Malam jam 20.30
Zawiyah Sanggar Bulungan
Dibelakang Kolam Renang Bulungan Jl. Kyai Maja

JADWAL MAJELIS DZIKIR DI KOTA INDONESIA 
DAN SELURUH DUNIA DAPAT DI AKSES DI
http://mevlanasufi.blogspot.com










__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke